Menulis buku adalah impian banyak orang, namun tidak semua tahu bagaimana cara memulainya. Terlebih bagi pemula, proses ini sering kali terasa rumit dan membingungkan. StudioLiterasi hadir untuk membantu kamu yang baru ingin terjun ke dunia kepenulisan agar bisa menulis buku dengan percaya diri dan terstruktur. Artikel ini akan membahas langkah-langkah cara menulis buku untuk pemula secara lengkap dan mudah dipahami.
Kenapa Menulis Buku Itu Penting?

Menulis buku bukan hanya soal menyalurkan ide, tapi juga tentang membangun personal branding, menyebarkan ilmu, dan memperluas pengaruh. Buku adalah medium yang kuat untuk berbagi cerita, pengetahuan, dan pengalaman. Namun, untuk sampai ke tahap penerbitan, seorang penulis pemula perlu memahami dasar-dasar menulis yang baik.
1. Temukan Ide dan Konsep yang Relevan
Langkah pertama dalam cara menulis buku untuk pemula adalah menentukan ide dan konsep. Pilih topik yang dekat dengan pengalaman pribadi, bidang keahlian, atau minat kamu. Semakin akrab kamu dengan topik yang dibahas, semakin mudah pula menulisnya.
Contohnya, jika kamu adalah lulusan jurusan psikologi, kamu bisa menulis buku tentang kesehatan mental, tips parenting, atau membahas fenomena psikologis yang terjadi di masyarakat.
Mengapa ini penting?
- Kamu lebih memahami konten yang akan ditulis.
- Mempermudah proses riset dan eksplorasi.
- Lebih mudah terhubung dengan target pembaca.
2. Susun Outline atau Kerangka Buku
Setelah ide ditentukan, buat outline atau kerangka buku. Ini seperti peta jalan yang membantu kamu tetap fokus dan tidak keluar jalur. Tuliskan bab-bab utama, sub-bab, serta poin-poin penting yang ingin disampaikan di setiap bagiannya.
Manfaat outline:
- Menjaga alur tulisan tetap logis dan sistematis.
- Memudahkan saat mengalami writer’s block.
- Membantu menyusun waktu menulis secara efisien.
3. Kumpulkan Materi Pendukung Melalui Riset
Untuk mendukung isi buku, lakukan riset. Data dan referensi yang valid akan memperkuat kredibilitas buku kamu. Gunakan buku, jurnal, artikel ilmiah, atau wawancara sebagai sumber.
Tips riset:
- Buat daftar pertanyaan atau hal yang ingin diketahui.
- Gunakan sumber terpercaya.
- Simpan semua referensi dalam satu folder khusus.
4. Kenali Gaya Penulisan Pribadi
Setiap penulis punya gaya menulis unik. Mengenali gaya sendiri akan mempermudah proses menulis. Kamu bisa mulai dengan membaca ulang tulisan-tulisan sebelumnya atau menulis bebas tanpa aturan, lalu amati struktur dan cara kamu menyampaikan gagasan.
Kenapa penting mengenali gaya menulis?
- Membantu tulisan mengalir dengan alami.
- Menjadikan naskah terasa otentik dan tidak dibuat-buat.
5. Buat Timeline dan Tetapkan Target Waktu
Salah satu tantangan dalam menulis buku adalah menjaga konsistensi. Buat jadwal menulis dan tetapkan target realistis, misalnya menyelesaikan satu bab per minggu.
Langkah-langkah:
- Tentukan kapan kamu akan mulai dan kapan ingin selesai.
- Buat jadwal menulis harian atau mingguan.
- Evaluasi progres secara berkala.
6. Mulai Drafting dengan Mengikuti Outline
Gunakan outline yang telah kamu buat untuk mulai menulis draft pertama. Fokus pada menuangkan ide dulu tanpa memikirkan kesempurnaan. Kamu bisa menyempurnakannya nanti saat proses revisi.
Tips drafting:
- Tulis secara bebas tanpa terlalu banyak mengedit.
- Gunakan aplikasi pengolah kata yang nyaman.
- Simpan hasil tulisan secara berkala.
7. Buka dengan Kalimat Awal yang Menarik
Awal buku sangat menentukan apakah pembaca akan terus membaca atau tidak. Mulailah dengan kisah pribadi, kutipan menarik, atau pertanyaan yang menggugah.
Contoh pembuka yang menarik:
“Pernahkah kamu merasa punya cerita besar tapi tidak tahu cara menuliskannya? Saya pernah. Dan itulah awal mula perjalanan saya menulis buku ini.”
8. Tulis dengan Memikirkan Pembaca
Tulis buku dengan empati. Bayangkan siapa yang akan membaca tulisanmu, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana buku kamu bisa membantu mereka.
Cara memahami pembaca:
- Lihat buku best seller di kategori serupa.
- Lakukan survei kecil-kecilan.
- Pahami tren dan kebutuhan pasar.
9. Ciptakan Ruang Menulis yang Nyaman
Ruang menulis yang nyaman bisa meningkatkan produktivitas. Cari tempat yang minim gangguan, terang, dan membuatmu merasa fokus.
Ide ruang menulis:
- Di rumah dengan meja khusus.
- Di perpustakaan.
- Co-working space.
10. Jaga Semangat dan Motivasi
Menulis buku itu proses panjang. Agar tetap termotivasi:
- Tetapkan tujuan personal menulis buku.
- Rayakan pencapaian kecil.
- Baca ulang naskah yang sudah ditulis.
11. Terus Belajar dan Latihan Menulis
Belajar dari penulis lain, ikut workshop, atau bergabung dengan komunitas menulis bisa jadi cara efektif mengasah kemampuanmu.
Rekomendasi kegiatan:
- Ikut kelas online menulis.
- Buat blog pribadi.
- Kirim tulisan ke media daring.
12. Jangan Takut Menerbitkan Karyamu
Setelah naskah selesai, saatnya berpikir soal penerbitan. Kamu bisa memilih jalur self-publishing atau mengirimkan ke penerbit mayor. Jangan ragu untuk memulai, karena setiap penulis besar pun dulunya pemula.
Tips memilih penerbit:
- Sesuaikan dengan genre buku.
- Lihat rekam jejak penerbit.
- Pertimbangkan kemudahan distribusi dan promosi.
Cara menulis buku untuk pemula sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa memulai perjalanan menulis buku pertamamu dari sekarang. Jangan menunggu sempurna untuk mulai, tapi mulailah agar kamu bisa belajar dan berkembang. Jika kamu butuh bantuan lebih lanjut, StudioLiterasi siap menemani langkahmu menjadi penulis yang produktif dan inspiratif sekian untuk pembahasan cara menulis buku untuk pemula see you di next konten selanjutnya lagi.
“Setiap buku besar dimulai dari satu kalimat pertama. Mari tulis kalimat pertamamu hari ini.”