Pernahkah Kawan Literasi mendengar tentang antibiosis? Antibiosis adalah salah satu istilah dalam dunia ilmu pengetahuan alam yang erat kaitannya dengan makhluk hidup. Pada artikel Studio Literasi kali ini, kita akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan antibiosis hingga contoh beserta penjelasannya, lho. Penasaran seperti apa? Yuk, langsung saja simak artikel berikut ini!
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud dengan Antibiosis?

Pengertian antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana salah satu makhluk hidup tersebut mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup yang lain, zat antibiotik tersebut merupakan racun yang dipunya sebuah organisme yang akan disekresikan untuk menghancurkan organisme lain, jadi organisme yang mengeluarkan racun ini bisa bertahan hidup.
Makhluk hidup yang dimaksud, juga termasuk pada tumbuhan, lho. Antibiosis pada tumbuhan dikenal dengan sebutan alelopati, contohnya tumbuhan kamboja, bunga rafflesia, dan gamal. Tumbuhan ini mengeluarkan racun yang dapat membunuh tumbuhan di sekitarnya sehingga dapat memenangkan kompetisi dalam berebut memperoleh makanan dan cahaya matahari.
Contoh Antibiosis
Nah, gimana nih? Sudahkah Kawan Literasi paham mengenai apa yang dimaksud dengan antibiosis? Jika sudah, selanjutnya kita akan membahas contoh antibiosis, nih.
Artikel Terkait
Contoh antibiosis ini bisa dilihat pada organisme yang mendegradasi organisme lainnya dengan mengeluarkan sebuah racun maupun toksik pengganggu pertumbuhan seperti yang sudah kita bahas sebelumnya. Berikut 9 contoh antibiosis beserta penjelasannya agar kamu semakin paham mengenai antibiosis!
1. Jamur Penicillium dan Bakteri
Jamur Penicillium terkenal menjadi jamur yang bisa mensekresikan atau mengeluarkan antibiotik guna menghancurkan struktur tubuh bakteri pada organisme lain yang hidup di sekitarnya. Ini adalah salah satu cara yang dijalankan jamur tersebut supaya bisa tumbuh optimal di media tumbuh yang sama. Jamur ini bisa tumbuh subur sementara bakterinya dihambat dan tidak akan tumbuh kembali.
2. Jamur Aspergillus Flavus dan Bakteri
Jamur Aspergillus Flavus mengandung racun yang disebut aflatoksin. Racun tersebut bisa mendegradasikan bakteri sehingga menghambat pertumbuhan bakteri. Jamur ini kadang dijumpai pada beragam olahan susu yang tidak layak dikonsumsi. Jamur tersebut juga bisa mengakibatkan berbagai gejala gangguan pernapasan, seperti pneumonia dan bronchitis.
3. Ageratum Conyzoides dan Gulma
Ageratum Conyzoides atau bisa disebut juga Babadotan merupakan salah satu jenis tumbuhan yang terkenal bisa meredakan batuk. Tanaman tersebut tergolong dalam keluarga Asteraceae. Babadotan bisa secara mudah dijumpai pada pekarangan maupun lahan yang penuh dengan semak. Tanaman tersebut dapat menghancurkan tanaman lain menggunakan metabolit sekunder yang dimilikinya.
4. Digitaria Adscendens Henr dan Gulma
Digitaria Adscendens Henr diketahui dapat dengan mudah menghilangkan tanaman lain yang menjadi kompetitor dalam penyerapan unsur hara. Tanaman yang bisa tumbuh hingga 60 cm dan berakar serabut tersebut mengandung metabolit sekunder yang mampu membunuh tanaman lain yang merupakan kompetitornya.
5. Mimba/Azadirachta Indica dan Gulma
Mindi atau Mimba merupakan tanaman yang kadang dapat dijumpai di pinggir jalan maupun hutan. Mimba ini mempunyai batang yang ramping dan dapat tumbuh dengan ketinggian hingga 20 meter. Mimba banyak dijumpai di pulau Jawa, Bali, dan Madura. Ia memiliki zat metabolit sekunder yang dapat menghambat tanaman lain yang tumbuh di sekelilingnya.
6. Samama/Eucalyptus dan Gulma
Hutan eucalyptus berdominasi tanaman samama yang melakukan antibiosis dengan tanaman lain. Tanaman samama akan menghancurkan tanaman lain yang berupaya mengambil nutrisi pada wilayah habitatnya. Samama atau eucalyptus ini bisa membersihkan tanaman lain dengan jarak radius 5 meter.
7. Mangga/Mangifera Indica dan Rumput Liar dan Jamur Verticillium
Kawan Literasi pasti sering menjumpai pohon mangga bukan? Mangga ini diketahui menjadi salah satu tanaman yang memiliki zat metabolisme sekunder yang membahayakan. Zat ini disekresikan terhadap daun mangga yang jatuh. Daun mangga yang sudah rontok tersebut pohonnya bisa menjadi herbisida alami. Sedangkan pertumbuhan rumput bisa terhambat dengan adanya zat beracun dari daun mangga kering.
8. Brokoli/Brassica Oleracea
Brokoli merupakan salah satu macam sayuran hijau yang kaya akan vitamin C dan mempunyai daya tahan dari jamur khususnya jamur verticillium. Penyakit yang disebabkan oleh jamur verticillium dapat diatasi oleh imunitas brokoli yang mensekresikan zat anti jamur dalam tubuhnya. Zat inilah yang melindungi brokoli terhadap beragam gangguan jamur sehingga dapat tumbuh dengan baik.
9. Tanaman Krangkong dan Rumput Liar
Tanaman krangkong adalah tanaman yang bunganya tunggal yang dapat memanjang hingga 40 cm. Metabolit sekunder yang dihasilkan dari tanaman krangkong ini seperti saponin, kardenolin, dan flavonoid. Tanaman krangkong dapat digunakan sebagai herbisida alami sebab kemampuannya yang dapat mendegradasi rumput liar.
Nah, itulah ulasan yang dapat Studio Literasi sajikan mengenai apa yang dimaksud dengan antibiosis beserta contoh dan penjelasannya. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar