Penting bagi setiap insan manusia untuk memiliki sifat ikhlas. Bukan tanpa alasan, dengan sikap ikhlas mengajarkan kita untuk melakukan tindakan dengan tulus hati yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian bagi diri pribadi dan orang lain. Lantas, apa arti ikhlas sebenarnya? Berikut ini Studio Literasi merangkum penjelasan lengkap mengenai apa arti ikhlas. Yuk, simak agar kamu paham apa arti ikhlas!
Daftar Isi
Apa Pengertian Ikhlas Secara Harfiah
Dalam bahasa Arab, kata ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti tanqiyah asy-syai wa tahdzibuhu atau mengosongkan sesuatu dan membersihkannya. Sedangkan secara bahasa, ikhlas memiliki arti membersihkan (bersih, jernih, suci dari pencemaran, baik berupa materi maupun immateri).
Adapun secara terminologi, apa arti ikhlas secara harfiah adalah kejujuran seorang hamba dalam keyakinan atau akidah dan perbuatan yang ditujukan kepada Allah semata. Sedangkan apa arti ikhlas dalam islam adalah mengerjakan segala sesuatu yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketulusan semata-mata hanya untuk mendapat ridho-Nya, baik di dunia maupun akhirat.
Pengertian Ikhlas Menurut Ahli
Menurut Al-Ghazali:
Apa arti ikhlas yakni melakukan amal kebaikan dengan tujuan semata-mata karena Allah SWT. Dalam lanjutnya menyatakan bahwa amal yang sakit adalah amal yang dilakukan karena mengharap imbalan surga. Bahkan menurut hakikatnya, bahwa tidak dikehendaki dengan amal itu selain kepada Allah SWT.
Artikel Terkait
Menurut Abu Thalib:
Ikhlas berarti pemurnian agama seseorang dari hawa nafsu dan perilaku menyimpang, pemurnian amal dari penyakit dan noda yang tersembunyi, pemurnian ucapan dari kata-kata yang tidak berguna, serta pemurnian budi pekerti dengan mengikuti apa saja yang dikehendaki oleh Tuhan.
Menurut Al-Qusyairi:
Dalam kitabnya yang berjudul Risalatul Qusyairiyah (1990:138), ikhlas adalah bermaksud menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya yang disembah. Orang ikhlas dengan ketaatannya dimaksudkan untuk mendekatkan diri hanya pada Allah, tanpa dibuat-buat, dan tanpa mencari pujian dari manusia.
Menurut Ali Mahmud:
Apa arti ikhlas menurut Ali Mahmud adalah meninggalkan amal karena manusia karena manusia adalah makhluk yang riya dan beramal karena manusia adalah perbuatan syirik. Tetapi jika Allah SWT menyelamatkanmu dari keduanya itu artinya ikhlas.
Tingkatan Ikhlas

Setelah memahami apa arti ikhlas, penting juga untuk mengetahui tingkatan-tingkatannya. Para ulama tasawuf telah membedakan ikhlas ke dalam tiga tingkatan, diantaranya:
1. Ikhlas Akhwas Al-Khawas
Ikhlas Akhwas Al-Khawas merupakan tingkat ikhlas yang tertinggi, yakni ketika seseorang telah mampu membersihkan perbuatan atau amalannya dari perhatian manusia lain. Ia beramal seakan tidak ada yang diharapkan dari ibadahnya selain menjalankan perintah Allah dan mencari ridho-Nya tanpa adanya hasrat untuk mencari perhatian entah berupa pujian ataupun sejenisnya.
2. Ikhlas Khawas
Ikhlas Khawas adalah ketika orang yang melakukan perbuatan karena Allah agar diberi bagian-bagian di kehidupan akhiratnya. Contohnya seperti meminta dijauhkan dari siksa api neraka.
3. Ikhlas Awam
Tingkatan ketiga adalah Ikhlas Awam yaitu ketika orang yang melakukan perbuatan atau amalan karena Allah agar diberi bagian duniawi. Contohnya seperti beribadah untuk mencari kelapangan rezeki dan terhindar dari hal-hal yang menyakitkan.
Unsur-Unsur Ikhlas
Selain tingkatan, ikhlas juga terdapat unsur-unsur yang tidak kalah penting untuk kamu pahami. Adapun unsur-unsur ikhlas antara lain:
1. Niat
Niat merupakan langkah awal untuk menjalankan setiap kegiatan, termasuk dalam menerapkan sikap ikhlas. Perlu diperhatikan, niat yang ditujukan juga untuk menghendaki keridhaan-Nya.
2. Mengikhlaskan Niat
Tidak hanya memantapkan hati untuk berniat ikhlas, sebaiknya juga mengikhlaskan niat tersebut. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW kepada Muadz, “Ikhlaskan amal, maka sedikit darinya mencukupimu”.
3. Amanah atau Dapat Dipercaya
Kesempurnaan dari sebuah keikhlasan adalah dapat dipercaya. Dalam hal ini, Allah SWT telah berfirman pada QS 33:23 yang berbunyi “Orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah”.
Ciri-Ciri Ikhlas

Ikhlas merupakan pekerjaan hati dan merupakan kebalikan dari sifat riya. Berkebalikan dengan ikhlas, riya adalah memperlihatkan diri kepada orang lain untuk mendapatkan sebuah pengakuan. Agar dapat lebih mengenali dan memahami apa arti ikhlas, kamu perlu mengetahui ciri-ciri ikhlas. Berikut ini merupakan ciri-ciri ikhlas:
1. Tidak Berharap untuk Dipuji
Pujian merupakan salah satu ujian untuk orang-orang yang melakukan amal perbuatan baik karena dengan pujian seseorang dapat merasa sombong. Oleh karena itu, seseorang yang menerapkan sikap ikhlas agar tidak berharap untuk dipuji atau mendapat pengakuan lainnya.
2. Menganggap Sama Pujian dan Hinaan
Seringkali apa yang orang lakukan mendapat pujian dan juga hinaan dari orang sekitar. Sementara orang yang ikhlas tidak memikirkan hal tersebut, karena menganggap bahwa pujian dan hinaan adalah hal yang sama dan hanya mengetahui bahwa melakukan ikhlas hanyalah karena ridho Allah SWT.
3. Mendengarkan Nasehat
Pengalaman merupakan guru terbaik karena terdapat ujian di dalamnya sehingga terdapat sebuah pelajaran berharga sesudahnya. Pelajaran-pelajaran tersebut dapat berupa nasehat untuk dapat dijadikan muhasabah diri atau evaluasi agar dapat menerapkan sikap ikhlas lebih baik lagi.
4. Melupakan Amal Baik dan Hak Amal Baiknya
Seseorang yang melakukan amal ibadah secara ikhlas akan melupakan amal baik yang telah mereka perbuat. Mereka juga akan melupakan hak yang seharusnya didapat dari amal baiknya. Ciri ikhlas seperti ini dapat digolongkan ke dalam sikap ikhlas karena tidak menuntut hak dari perbuatan baiknya.
Contoh Ikhlas

Setelah memahami apa arti ikhlas hingga ciri-ciri ikhlas, menerapkan sikap ikhlas dalam kehidupan tentunya bukanlah hal yang mustahil. Dengan menerapkan sikap ikhlas akan membuahkan hasil yang besar, yaitu akan mendapatkan ketenangan jiwa dalam menjalani hidup. Kamu dapat menerapkan sikap ikhlas dalam kehidupan dengan melakukan beberapa hal berikut:
1. Selalu Berpikir Positif dan Menghindari Berprasangka Buruk
Setiap kejadian terjadi atas izin Allah SWT dan pastinya terdapat hikmah di setiap kejadian tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya selalu berpikir positif dan menghindari suudzon.
2. Memantapkan Niat dalam Hati untuk Belajar Ikhlas
Hal tersebut dapat membuat kamu lebih mudah dalam menerapkan ikhlas dalam kehidupan. Dengan niat yang kuat, akan sulit digoyahkan dengan berbagai godaan yang muncul.
3. Bergaul dengan Orang-Orang yang Bertakwa
Pengaruh lingkungan dan lingkup pertemanan memiliki peran yang cukup penting agar kamu dapat menerapkan ikhlas dalam keseharian sebagai sebuah kebiasaan.
4. Menjadikan Pengalaman sebagai Pembelajaran
Ketika sedang ditimpa musibah, kamu harus berhenti menyalahkan keadaan tetapi menjadikan kejadian tersebut sebagai pengalaman. Ambil hikmah dari setiap kejadian karena akan selalu ada kebaikan di dalamnya.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai apa arti ikhlas secara harfiah, apa arti ikhlas dalam islam, hingga tingkatan dan ciri-cirinya. Semoga setelah memahami mengenai ikhlas, kita bisa mengamalkan dan selalu dalam limpahan rahmat-Nya.
Tidak ada komentar