Budaya organisasi yang inklusif secara umum adalah budaya suatu perusahaan di mana perbedaan yang ada sangat dirangkul dan tidak dibeda-bedakan, baik dari latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dalam perusahaan. Lantas bagaimana cara membangun inklusivitas dalam perusahaan? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir!
Daftar Isi
Apa itu Budaya Organisasi yang Inklusif?

Budaya organisasi merupakan prioritas, nilai, serta sikap yang dapat mendukung anggota atau karyawan dalam melakukan pekerjaannya baik secara individu, tim, ataupun dengan klien. Sementara itu, budaya organisasi yang inklusif berarti suatu organisasi tersebut merangkul perbedaan, memastikan karyawan atau anggota merasa suaranya didengar, dan seluruh karyawan merasa terhubung. Organisasi yang inklusif tidak membeda-bedakan dan selalu mendukung karyawan dengan berbagai latar belakang, etnis, jenis kelamin, dan perbedaan lainnya.
Pentingnya Budaya Organisasi yang Inklusif

Inilah beberapa alasan mengapa budaya organisasi yang inklusif sangat penting bagi perusahaan:
1. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Budaya organisasi yang inklusif sangat penting untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Sebab, karyawan akan merasa perusahaan menghargai mereka, sehingga perpindahan karyawan bisa lebih minim. Dengan kata lain, hal ini bisa mempertahankan retensi karyawan. Selain itu, perusahaan juga bisa memperoleh manfaatnya sebab karyawan akan bekerja secara loyal atau dalam jangka panjang, sehingga dapat berkontribusi terhadap kesuksesan bisnis perusahaan.
Artikel Terkait
- Medan Magnet: Definisi, Arah, Prinsip Penggunaan & Rumusby Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 7 Desember 2023 at 2:26 pm
Welcome back, guys. It’s time to learn science! Yap, pembahasan kali ini tak kalah menarik karena kita akan membahas apa itu medan magnet beserta penjelasan lengkapnya. Sebelumnya apakah kalian masih ingat tentang definisinya? Jika belum, simak penjelasan berikut ini. Medan magnet merupakan daerah di sekitar magnet dan ia dipengaruhi oleh gaya magnet yang kuat. Selain The post Medan Magnet: Definisi, Arah, Prinsip Penggunaan & Rumus appeared first on Sma Studioliterasi.
- Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang Menorehkan Sejarahby Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 7 Desember 2023 at 1:41 pm
Kerajaan hindu budha di Indonesia pernah mengalami kejayaan sebelum Indonesia merdeka. Di sisi lain, keberadaan kerajaan Hindu-Budha telah memberikan dampak yang besar pada kehidupan masyarakat saat itu, mulai dari kebudayaan, ekonomi, dan sebagainya. Bersamaan dengannya, agama Hindu-Budha di nusantara (saat ini Indonesia) telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sementara itu, masuknya dan menyebarnya agama Hindu The post Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang Menorehkan Sejarah appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Bakat dan Cara Mengenalinya Secara Efektif.by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 6 Desember 2023 at 9:55 am
Setiap orang dilahirkan jenius. Namun jika kalian menilai seekor ikan dari caranya memanjat .pohon, ia akan menganggap bahwa dirinya bodoh. Very well said! Itulah kutipan ilmuwan tersohor di dunia bernama Albert Einstein yang menjelaskan pentingnya mengetahui jenis-jenis bakat di setiap individu. Kutipan ini cukup menjawab pertanyaan kita selama ini tentang apa itu kemampuan, potensi diri The post Jenis-Jenis Bakat dan Cara Mengenalinya Secara Efektif. appeared first on Sma Studioliterasi.
- Strategi Menghadapi Ujian Tertulis, Bikin Performa Ujian Oke!by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 5 Desember 2023 at 9:37 am
Apa yang kalian lakukan menjelang ujian? Sebut saja ujian akan diadakan dua minggu depan, tentu kalian akan mempersiapkan mulai hari ini, bukan? Kalian perlu mempersiapkan diri dan rencana atau strategi menghadapi ujian tertulis dengan baik. Nah, tapi ada beberapa orang yang merasa kurang mengerti bagaimana strategi menghadapi ujian tertulis. Yuk, cari tau selengkapnya di bawah The post Strategi Menghadapi Ujian Tertulis, Bikin Performa Ujian Oke! appeared first on Sma Studioliterasi.
2. Menghasilkan Banyak Gagasan
Selain itu, budaya inklusif juga bisa membuat karyawan lebih leluasa untuk mengekspresikan gagasan dan pendapatnya di tempat kerja, baik antarrekan kerja dan manajer. Saat seseorang merasa dihargai, Ia akan menghasilkan lebih banyak ide, kemudian dapat lebih berkontribusi secara terbuka selama diskusi, peninjauan, atau rapat. Karyawan juga akan tidak merasa khawatir bagaimana orang akan memandang pendapatnya, sehingga inovasi dan kreativitas bisa bertumbuh.
3. Mendapat Kandidat Berkualitas
Alasan selanjutnya perusahaan harus menumbuhkan budaya inklusif adalah agar bisa menarik kandidat terbaik. Karyawan akan lebih bersemangat untuk memberi ulasan positif terhadap pengalaman kerja di perusahaan tersebut dan membagikan impresi tersebut kepada orang-orang yang dikenal yang memenuhi syarat untuk sebuah posisi yang sedang terbuka. Kandidat akan sangat menghargai lingkungan kerja yang suportif dan membantu mereka untuk bertumbuh.
4. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Sejalan dengan organisasi yang ‘mendengarkan’ karyawan, hal ini juga akan meningkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan bisa dengan nyaman berpartisipasi dalam berbagai aktivitas di perusahaan, baik dalam rapat, membangun tim, bertukar pikiran, serta menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
5. Mengurangi Biaya Perekrutan
Dengan budaya yang inklusif, karyawan akan lebih loyal kepada organisasi, sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya perekrutan sebab tingkat turnover-nya yang tidak terlampau tinggi. Sebab, merekrut dan menarik karyawan baru biasanya membutuhkan biaya ayng besar untuk pelatihan dan lain sebagainya.
Baca juga: Proses Dinamika Budaya Modern dan Ciri Masyarakat Modern
5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif

Lantas, bagaimanakah cara membangun budaya organisasi yang inklusif dalam perusahaan? Berikut ini enam langkah yang bisa perusahaan terapkan:
1. Menerapkan Kepemimpinan yang Transparan
Melaksanakan kepempimpinan yang transparan adalah salah satu langkah untuk mengembangkan budaya organisasi yang inklusif. ‘Transparan’ dalam hal ini adalah keterbukaan untuk bekerja dengan berbagai kelompok orang, dan pemimpin memegang peranan yang penting untuk memimpin hal tersebut. Pemimpin dapat membagikan pandangannya tentang pentingnya inklusivitas bagi mereka dan cara mereka untuk terus terhubung dan terbuka dengan disabilitas.
2. Mendengarkan Aspirasi dan Umpan Balik Karyawan di Setiap Level
Perusahaan yang mengedepankan inklusivitas akan berusaha agar seluruh karyawan merasa nyaman, diterima, dan dihargai oleh rekan dan atasan mereka. Penting bagi karyawan di level apapun untuk memiliki akses dan kesempatan untuk bertanya, memberikan ide, komentar, dan berbagi kekhawatiran. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan makan siang tim secara informal, atau membentuk kelompok untuk berbagai posisi karyawan agar bisa saling terhubung dan berbagi pengalaman.
Cara lainnya yaitu memberi survei anonim atau kelompok diskusi untuk berbagi aspirasi dengan terbuka. Dengan hal itu, karyawan dapat bisa saling menghabiskan waktu bersama dan saling berbagi dengan aman.
3. Melaksanakan Rekrutmen Inklusif
Melaksanakan rekrutmen inklusif dapat perusahaan lakukan untuk mencari kandidat berbakat yang mungkin saja berasal dari kelompok marginal, yang dapat menjadi pegawai baru yang mendukung perusahaan. Dengan rekrutmen inklusif, perusahaan dapat mencari kandidat dengan melakukan proses rekrutmen yang lebih profesional dan lebih mencerminkan inklusivitas perusahaan.
4. Melatih dan Membimbing Karyawan Baru
Selama masa adaptasi, karyawan atau anggota tim baru dapat merasa kesulitan untuk menghadapi masa transisi tersebut. Perusahaan yang inklusif dapat menyediakan mentor dalam waktu tertentu bagi karyawan baru tersebut. Peran mentor ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri karyawan baru, baik untuk bertanya dan berdiskusi. Selain itu, karyawan baru dapat merasa aman untuk berbagi kekhawatiran dan menambah relasi dalam perusahaan.
5. Menawarkan Ide tentang Inklusivitas
Cara yang terakhir yaitu memberikan ide tentang inklusivitas dalam program perusahaan. Karyawan juga dapat turut serta menyumbangkan ide atau gagasan untuk mengembangkan budaya inklusif dalam tempat kerja, salah satunya melalui ide dalam program atau kebijakan yang bisa memberdayakan semua orang dalam tim. Perusahaan yang inklusif pasti akan menyambut ide-ide tersebut dengan baik dan mengusahakannya untuk terwujud.
Baca juga: Isu Keadilan Sosial: Mengapa Penting untuk Diperjuangkan?
Itulah tadi pembahasan mengenai budaya organisasi yang inklusif, mulai dari alasan pentingnya hingga langkah yang bisa perusahaan terapkan. Semoga bermanfaat untuk Kawan Literasi semua!
Tidak ada komentar