Sebagian besar dari kalian pasti tidak asing dengan cerita anak yang berjudul “Si Kancil Mencuri Timun”. Kisah binatang kancil yang cerdik ini seolah tidak termakan oleh waktu dan masih jadi favorit anak-anak hingga saat ini. Kancil merupakan tokoh yang cerdik dan Pak Tani beserta anjingnya merupakan tokoh antagonis yang mudah diperdaya oleh kecerdikan kancil.
Semua tokoh dalam cerita tersebut dapat berbicara maupun berperilaku layaknya seperti manusia. Nah, tahukah kalian bahwa cerita si kancil mencuri timun tersebut termasuk dalam fabel? Lalu, apakah yang dimaksud dengan fabel? Yuk mari kita belajar bersama-sama mengenai apa yang dimaksud dengan cerita fabel serta bagaimana tujuan, ciri-ciri, dan strukturnya.
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud dengan Cerita Fabel?

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang cerita fabel, alangkah baiknya kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Fabel sendiri adalah sebuah cerita fiksi yang berisi ajaran moral dan bertokoh binatang yang mempunyai sifat layaknya manusia.
Dengan kata lain, cerita fabel adalah cerita dongeng yang menceritakan tentang binatang dengan personifikasi karakter manusia. Adanya personifikasi ini menyebabkan tokoh binatang yang di cerita tersebut dapat berpikir dan berinteraksi seperti manusia. Sehingga dalam cerita ini mereka dapat berpikir, berperasaan, bersikap, berbicara, dan berperilaku layaknya manusia pada umumnya.
Artikel Terkait
Tujuan Cerita Fabel

Cerita fabel seringkali digunakan sebagai alat untuk menyisipkan ajaran ataupun kritik sosial tanpa menyindir siapa pun. Tujuan utama cerita ini adalah untuk memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat buruk manusia melalui simbol binatang. Adapun tujuan lainnya yang telah dirangkum adalah sebagai berikut:
- Sebagai sarana untuk menghibur pembaca atau pendengar
- Mengembangkan kemampuan imajinasi pembaca, terutama kepada anak
- Sebagai media untuk mengenalkan budaya dan keindahan alam kepada anak
- Mengembangkan kemampuan intelektual pembaca
- Sebagai sarana refleksi tentang pengalaman pribadi pengarang
- Menyampaikan amanat dan pesan terselubung atau pesan moral kepada pembaca
Ciri-Ciri Cerita Fabel
Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian dan tujuan di atas, ada beberapa ciri yang membedakan cerita fabel dengan jenis cerita yang lain. Adapun ciri-ciri cerita fabel yang telah dirangkum adalah:
- Berisi cerita dongeng yang bersifat fiktif belaka
- Tokoh yang diceritakan merupakan hewan dan bisa juga tumbuhan
- Watak tokoh yang diceritakan memiliki karakter yang sama seperti manusia
- Gaya penulisan menggunakan sudut pandang orang ketiga
- Sering menggunakan latar tempat di alam, seperti sungai, hutan, dan kolam
Struktur Cerita Fabel

Struktur cerita fabel tidak jauh berbeda dengan struktur teks cerita pendek karena keduanya termasuk ke dalam jenis teks naratif. Perbedaannya hanya nampak pada struktur teks yang tidak jauh berbeda. Struktur teks cerita pendek terdiri dari beberapa bagian yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Sementara untuk fabel ditambah dengan koda pada bagian akhir, sehingga strukturnya adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Berikut uraian lebih lanjut mengenai struktur cerita fabel:
1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian pembuka atau awalan dari fabel. Bagian berupa pengenalan tokoh, latar tempat, suasana, dan waktu serta awalan untuk masuk ke tahap cerita berikutnya.
2. Komplikasi
Komplikasi adalah bagian yang menceritakan awal terjadinya konflik antar tokoh. Di bagian ini, penulis mulai menceritakan sebuah kejadian penting yang menjadi penyebab awal konflik antar tokoh. Komplikasi ditandai dengan munculnya sebuah masalah hingga masalah memuncak mencapai klimaks.
3. Resolusi
Resolusi merupakan bagian lanjutan dari komplikasi dan menjadi inti dari penyelesaian masalah atau konflik.
4. Koda
Koda adalah bagian akhir cerita dan berisi sebuah kesimpulan. Kesimpulan ini bisa menjadi sarana yang dapat memberikan pesan moral dari sebuah cerita.
Contoh Cerita Fabel Singkat

Seperti telah dijelaskan di atas, cerita fabel adalah cerita yang berkarakter hewan dan bisa bertingkah laku layaknya manusia. Ada banyak contoh cerita yang beredar dan tidak asing saat kita mendengarnya. Berikut ini ada sebuah contoh singkat yang berjudul “Beruang dan Lebah” yang dapat kamu pelajari.
Beruang dan Lebah
Pada suatu hari, ada seekor beruang yang berjalan di sepanjang hutan dan sedang mencari makanan. Beruang berniat mencari buah-buahan untuk bekal makanannya selama beberapa hari kedepan. Tanpa disengaja, beruang menemukan pohon yang tumbang. Ternyata pohon tumbang tersebut dihuni sekelompok lebah yang sedang membuat sarang. Lalu beruang penasaran dengan sarang lebah tersebut.
Beruang mulai mengendus-endus sarang lebah menggunakan hidungnya. Dengan sangat berhati-hati, beruang melihat ke dalam sarang. Si beruang sangat berharap para lebah tidak sedang berada di dalam sarangnya sehingga ia bisa mengambil madu yang ada di dalam sarang tersebut.
Malangnya si beruang, ternyata saat ia mengintip ke dalam sarang, sekelompok lebah juga sedang kembali ke sarangnya setelah mencari sari bunga-bunga. Beruang pun tak bisa menghindari serangan yang dilakukan para lebah kepadanya.
Beruang lalu berusaha dengan bersusah payah dan mencoba melawan dan berlari menuju ke rumahnya. Sayangnya, para lebah malah semakin ganas dan memanggil para lebah lain yang ada di hutan. Akhirnya sang beruang tidak bisa menyelamatkan diri dan pasrah tubuhnya disengat oleh kawanan lebah.
Pesan moral atau amanat yang dapat ambil di dalam cerita tersebut adalah kita tidak boleh bertindak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. Segala sesuatu harus dipikirkan terlebih dahulu, terlebih lagi apabila mengenai perasaan orang lain yang terganggu dengan sikap yang kita lakukan.
Bagaimana, menarik bukan, kisah fabel dongeng Beruang dan Lebah di atas? Semoga sekarang kamu sudah paham ya tentang pengertian dan contoh dari fabel dan semoga pembahasan diatas dapat bermanfaat untukmu!
Tidak ada komentar