Hai, sobat Studioliterasi! Pernahkah kalian mendengar istilah rumah kaca? Mungkin beberapa dari kalian sudah tidak asing dengan istilah ini. Rumah kaca sendiri merupakan rumah yang keseluruhannya terbuat dari kaca dan digunakan sebagai tempat bercocok tanam. Rumah kaca ini biasa ditemukan di daerah yang memiliki empat musim. Hal ini karena rumah kaca dapat menangkap dan menyerap panas dari sinar matahari sehingga udara di dalamnya tetap hangat. Hal inilah yang menyebabkan suhu di rumah kaca akan tetap hangat walaupun saat musim dingin. Namun tanpa disadari, keberadaan rumah kaca ini dapat membahayakan bumi karena dapat menyebabkan efek rumah kaca. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas pada artikel kali ini.
Daftar Isi
Pengertian Efek Rumah Kaca
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, rumah kaca merupakan bangunan yang kesulurahannya terbuat dari kaca. Dimana rumah kaca ini akan memerangkap panas dari sinar matahari, sehingga pada saat musim dingin suhu di dalamnya tetap hangat dan petani tetap bisa bercocok tanam.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prinsip dari efek rumah kaca memiliki kesamaan dengan rumah kaca, yaitu terperangkapnya panas dari radiasi sinar matahari di atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer bumi yang dapat menahan radiasi matahari disebut sebagai gas rumah kaca. Salah satu contoh dari gas rumah kaca ini adalah karbon dioksida (CO₂).
Pada dasarnya, saat siang hari sinar matahari akan membuat permukaan menjadi hangat, dan saat malam hari permukaan bumi akan mendingin. Namun, karena adanya efek rumah kaca, sebagian panas matahari yang harusnya dipantulkan kembali menjadi terperangkap dan menyebabkan bumi menjadi semakin hangat dari tahun ke tahun.
Artikel Terkait
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Seperti yang sudah diketahui, atmosfer bumi terdiri atas empat lapisan, yang berurutan dari bawah yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Dalam proses terjadinya efek rumah kaca ini, sinar matahari sangatlah berperan penting karena memancarkan radiasinya. Berikut ini merupakan proses terjadinya :
- Radiasi yang terjadi akan terbagi menjadi dua. Yang pertama, 35% dari radiasi yaitu radiasi gelombang pendek, seperti alfa, beta, dan gamma tidak akan sampai ke permukaan bumi. Radiasi pendek tersebut akan habis terserap oleh tiga lapisan teratas yaitu termosfer, mesosfer, dan stratosfer. Sementara sisanya akan dipantulkan kembali ke luar angkasa.
- Yang kedua, 65% dari radiasi akan masuk ke lapisan troposfer, dengan penjabaran seperti berikut :
- 14% akan diserap oleh uap air, debu, dan molekul gas.
- 51% akan sampai ke permukaan bumi. Radiasi yang akan sampai ke permukaan bumi yaitu 37% radiasi langsung, 14% radiasi difus yang sudah terhambur di troposfer. Radiasi yang sampai ke bumi ini sebagian akan diserap dan sebagian lagi akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar inframerah.
- Sinar inframerah inilah yang nantinya akan diserap oleh gas rumah kaca yang terdiri dari CO₂, CH₄, dan O₃. Sinar inframerah ini akan terperangkap dalam rumah kaca dan akan menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi. Fenomena inilah yang nantinya kita sebut dengan efek rumah kaca.
Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Berikut ini gas-gas di atmosfer yang merupakan gas rumah kaca :
- Karbon dioksida (CO₂) 9-26%
- Uap air (H₂O) 36-70%
- Metana (CH₄) 4-9%
- Ozon (O₃) 3-7%
- Nitrous oxide (N₂O)
- Chloro Fluoro Carbon (CFC) dan Hidro Fluoro Carbon (HCF)
Pada jumlah yang normal, gas-gas tersebut sebenarnya berperan untuk menghangatkan bumi agar tidak terlalu dingin. Akan tetapi sejak revolusi industri, gas-gas tersebut mengalami peningkatan konsentrasi yang diakibatkan dari ulah manusia.
Saat konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer semakin meningkat, maka efek rumah kaca juga akan semakin besar sehingga suhu bumi akan semakin tinggi. Berikut ini beberapa ulah manusia yang dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca :
- Penebangan dan pembakaran hutan, pohon sangatlah berguna bagi makhluk hidup terutama manusia, salah satunya karena dapat menghasilkan oksigen. Namun, manusia malah suka melakukan penebangan pohon bahkan pembakaran hutan hanya untuk kebutuhan pribadinya. Padahal dari penebangan dan pembakaran hutan ini akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO₂) yang termasuk gas rumah kaca.
- Pemakaian bahan bakar fosil, sama seperti penebangan dan pembakaran hutan, pemakaian bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang berlebihan tidak hanya berdampak pada kualitas udara, namun juga dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂).
- Pencemaran laut, lautan yang semula dapat menyerap CO₂ dalam jumlah besar menjadi tidak dapat menyerap CO₂ lagi karena tercemar oleh limbah industri dan sampah. Hal ini akan menyebabkan musnahnya ekosistem di lautan serta tidak terserapnya gas karbon dioksida.
- Industri pertanian, pupuk yang digunakan dalam industri pertanian ini akan melepaskan gas nitrous oxide (N₂O) ke atmosfer dimana gas ini merupakan gas rumah kaca.
- Limbah industri dan pertambangan, limbah industri seperti pabrik pupuk, pabrik semen, serta penambangan batu bara dan minyak bumi dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
- Industri peternakan, industri peternakan seperti peternakan sapi dapat memproduksi gas metana (CH₄) dan karbon dioksida (CO₂) dari kentut sapi serta kotoran sapi.
Dampak Efek Rumah Kaca
Terjadinya efek rumah kaca ini akan mengakibatkan beberapa dampak seperti berikut :
- Pemanasan global, fenomena ini terjadi akibat meningkatnya suhu di permukaan bumi. Hal ini dapat mengancam seluruh ekosistem di bumi dan juga dapat membahayakan manusia.
- Mencairnya es di kutub, kenaikan suhu dari tahun ke tahun akan menyebabkan es di kutub semakin mencair. Apabila hal ini terus terjadi, maka seluruh ekosistem di kutub dapat terancam punah.
- Naiknya ketinggian air laut, karena es di kutub semakin mencair, maka akan mempengaruhi kenaikan tinggi air laut. Apabila permukaan laut semakin tinggi, maka seluruh populasi yang ada di sekitar pantai harus pindah ke tempat yang lebih tinggi.
- Meningkatnya tingkat keasaman air laut, apabila laut menyerap gas-gas rumah kaca secara berlebihan, maka akan menyebabkan air laut menjadi semakin asam dan dapat mengakibatkan musnahnya terumbu karang serta ekosistem yang ada di dalamnya.
- Menipisnya lapisan ozon, nitrous oxide (N₂O) yang merupakan gas rumah kaca adalah penyebab utama terjadinya penipisan lapisan ozon. Apabila lapisan ozon semakin menipis, maka sinar ultraviolet akan dengan mudah menembus ke permukaan bumi dan dapat mematikan makhluk hidup di dalamnya.
Baca Juga : Konsep Gelombang Elektromagnetik
Tidak ada komentar