1. Tak Berkategori

Apa itu Empati, Ciri-ciri, Cara Membangun, dan Contohnya

Terdapat banyak sifat positif yang ada dalam diri manusia, salah satunya adalah empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang dirasakan oleh orang lain. Manusia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda empati sejak bayi dan akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Tingkat empati seseorang tidak selalu sama dengan orang lainnya. Ada orang yang mudah untuk berempati, ada pula yang sulit untuk berempati. Perbedaan simpati dan empati kerap kali dipertanyakan, bahkan beberapa menganggapnya sama. Padahal kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda. Seperti apakah karakteristiknya? Mari kita mengenal empati melalui penjelasan berikut ini.

Apa itu Empati?

Empati adalah salah satu sifat positif yang berasal dari  kata Empatheia yang memiliki arti ‘ikut merasakan’. Empati adalah kemampuan untuk merasakan atau memahami apa yang dirasakan atau dipikirkan orang lain. Rasa empati tersebut dapat muncul sebagai kemampuan untuk menyadarkan diri ketika berhadapan dengan perasaan orang lain, kemudian bertindak untuk menolong orang tersebut. Diri sendiri akan memahami orang lain dari sudut pandangnya masing-masing. Sifat positif ini sangat penting dalam membangun hubungan atau menjalin relasi dengan orang lain.

Perbedaan Empati dan Simpati

Walau hampir sama, keduanya tetaplah hal yang berbeda. Pengertian simpati yaitu perasaan peduli terhadap seseorang dan merasa ingin memahami orang tersebut. Sedangkan empati lebih dari itu. Empati adalah perasaan ketika seseorang seolah terlibat atau ikut merasakan perasaan orang lain. Berikut beberapa perbedaan mendasar antara empati dan simpati:

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://museumnusantara.com/feed/,https://sma.studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']
Baca Juga:   Mengenal Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Empati

  • Bisa merasakan dan menyadari perasaan orang lain.
  • Tidak melibatkan banyak penilaian.
  • Dapat menempatkan diri di posisi orang lain.
  • Mampu memahami alasan dan peka pada orang lain.
  • Mampu memilih untuk mendengarkan seseorang secara aktif.

Simpati

  • Memberikan nasihat tanpa diminta atau diberi tahu apa yang harus dilakukan.
  • Melibatkan banyak penilaian.
  • Mampu tahu dan memahami bagaimana perasaan seseorang.
  • Dapat mengetahui dan memahami sudut pandang diri sendiri.

Perkembangan Empati

Berbagai ekspresi seseorang
Berbagai ekspresi seseorang (Sumber: Pixxabay)

1. Empati Abstrak

Empati tidak hanya ditujukan pada orang yang dikenal atau sering ditemui pada masa kecil atau saat masa anak-anak akan berakhir contohnya seperti di usia 10-12 tahun. Kelompok orang yang belum pernah ditemui sebelum itu juga dapat menjadi tujuan empatinya.

2. Empati Emosi

Perkembangan empati satu ini dapat disebut sebagai empati global. Empati emosi ini adalah ketika seseorang tidak bisa membedakan antara diri sendiri dengan dunianya. Contohnya seperti bayi berusia nol sampai satu tahun biasanya akan ikut menangis ketika melihat bayi yang lain menangis.

3. Empati Egosentrik

Seorang balita atau anak di bawah usia lima tahun memiliki perkembangan kognitif yang belum matang. Tetapi secara naluri mereka akan mencoba membantu meski belum mengetahui pasti apakah tindakan yang dilakukan sudah tepat atau belum. Contohnya seorang anak yang mampu membedakan bahwa kesedihan itu bukan miliknya, kesusahan yang sedang menerima orang lain bukanlah kesusahannya sendiri.

4. Empati Kognitif

Perkembangan empati satu ini tidak memerlukan komunikasi emosi seperti menangis. Tanpa diperlihatkan sebuah komunikasi emosi, seorang anak sudah mulai mengerti. Contohnya seperti anak berusia enam tahun yang sudah mampu memandang dari perspektif orang lain tanpa orang tersebut menunjukan komunikasi emosinya.

Baca Juga:   Sejarah Kebangkitan Nasional: Faktor Pendorong & 6 Tokohnya

Cara Membangun Empati

Memahami satu sama hal lain adalah hal penting
Memahami satu sama hal lain adalah hal penting (Sumber: Pixabay)

1. Tidak Menghakimi Seseorang

Apabila tidak dapat memahami perasaan orang lain, setidaknya jangan menghakimi. Sebaliknya, apabila ingin didengarkan, jangan pula langsung melakukan judgemental dan berpikir bahwa orang lain tidak ingin mendengarkan. Empati adalah salah satu sifat positif yang muncul karena tidak menyudutkan atau menghakimi orang lain. Maka dari itu, lebih baik pahami perasaan seseorang daripada menghaikiminya.

2. Lebih Peka Terhadap Lingkungan Sekitar

Faktor ini termasuk penting untuk membangun rasa memahami perasaan lebih baik baik. Peka terhadap hal-hal sekitar dapat dimulai dengan lingkungan yang paling dekat, yakni keluarga. Perlu mempraktekan bagaimana berempati dengan anggota keluarga seperti ayah, ibu, atau saudara kandung. Setelah itu, dapat dipraktekan di lingkungan masyarakat seperti tetangga dan teman sekolah. Kamu dapat mengatakan bahwa kamu dapat membantu mereka jika mereka memang sedang membutuhkan bantuan.

3. Memahami dari Sudut Pandang Orang Lain

Empati adalah sikap bukan sekedar merasakan atau menolong orang lain, tetapi merasa ikhlas dan menjadi bentuk perilaku yang positif. Empati merupakan salah satu sifat positif yang dapat ditanamkan pada diri sendiri dengan membayangkan dan memahami bahwa orang lain juga dapat merasakan kebahagiaan, kesedihan, kecewa, sama halnya dengan diri kita. 

4. Menerima Perbedaan

Tidak semua hal harus sama dan memiliki keselarasan satu sama lain. Ada kalanya terdapat sisi yang tidak sama atau berbeda. Tanamkan dalam diri bahwa perbedaan tersebut hadir sebagai anugerah yang membuat manusia bisa terus berkembang dan belajar serta memperbaiki diri. 

Contoh Empati

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan sifat empati. Mulai dari hal kecil hingga hal besar yang mampu membuat orang yang bersangkutan merasa dipedulikan dan dihargai. Contoh empati adalah:

  • Menghibur teman yang sedang sedih
  • Ikut berbela sungkawa ketika kehilangan orang yang dikenal.
  • Menjenguk kerabat yang sedang sakit.
  • Mendengarkan orang lain ketika mereka sedang bercerita atau menyampaikan masalah.
  • Menjadi sukarelawan untuk membantu korban bencana alam.
  • Mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman untuk orang lain yang membutuhkan.
Baca Juga:   Mengenal Kata Keterangan Waktu, Fungsi, & Contoh Penggunaannya

Baca juga: Present Continuous Tense: Pengertian, Rumus & Contoh Kalimatnya

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu empati. Hal-hal diatas cukup menjelaskan mengapa kita harus memiliki empati. Empati adalah salah satu sifat positif yang harus ditanamkan pada diri seseorang. Terutama sebagai pelajar, sikap empati seorang pelajar dapat diwujudkan dalam bentuk membantu teman atau guru di kelas mulai dari hal kecil hingga hal besar. Semoga kita semua menjadikan sikap empati ini sebagai sikap yang selalu ada pada diri kita. 

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Apa itu Empati, Ciri-ciri, Cara Membangun, dan Contohnya

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Dalam melakukan pengukuran  fisika, kita terlebih dahulu harus paham mengenai konsep besaran dan satuan. Besaran sendiri berdasarkan satuannya terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Pada pembahasan kali ini, Studio Literasi akan membahas besaran pokok. Mari kita simak artikel berikut! Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Fisika Sebelum memulai ke pembahasan mengenai besaran pokok, ada baiknya […]
Pernahkah Kawan Literasi menggantungkan bingkai foto di dinding? Nah, kalau pernah, tahukah kamu kenapa paku yang menahan bingkai fotomu bisa menancap pada tembok yang tebal? Yap, hal itu dikarenakan adanya tekanan pada paku.  Tekanan merupakan besarnya suatu gaya yang bekerja pada luasan bidang tekan. Jadi, ketika ujung paku yang memiliki permukaan runcing ditempelkan pada dinding, […]

Trending

Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, kita mengelompokkan teknologi menjadi dua jenis, yaitu teknologi ramah lingkungan dan teknologi tidak ramah lingkungan. Pada artikel ini, Studio Literasi akan membahas teknologi tidak ramah lingkungan beserta dampak serta contohnya. Simak pembahasan Studio Literasi di bawah ini! Definisi dan Prinsip dari Teknologi Tidak Ramah Lingkungan Hadirnya teknologi sesungguhnya ada untuk membantu […]
Pernahkah Kawan Literasi ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita seperti ketika ia membukakan pintu atau memuji penampilan kita? Pastinya pernah, dong. Mengungkapkan rasa terima kasih merupakan respon yang paling sederhana atas kebaikan yang kita terima tetapi juga mengandung arti yang begitu besar. Sama seperti bahasa lainnya, bahasa Inggris juga memiliki ungkapan […]
Pada kehidupan sehari-hari Kawan Literasi pasti pernah mengucapkan selamat kepada orang lain yang telah mendapatkan kesuksesan, baik itu mendapatkan kelulusan, pekerjaan, ulang tahun atau seseorang yang sedang menikah. Dalam bahasa Inggris, terdapat materi expression of congratulations yang digunakan untuk mengungkapkan ucapan selamat kepada orang lain. Nah, pada kali ini, Studio Literasi akan mengulas materi ini […]