1. Tak Berkategori

Apa itu Empati, Ciri-ciri, Cara Membangun, dan Contohnya

Terdapat banyak sifat positif yang ada dalam diri manusia, salah satunya adalah empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang dirasakan oleh orang lain. Manusia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda empati sejak bayi dan akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Tingkat empati seseorang tidak selalu sama dengan orang lainnya. Ada orang yang mudah untuk berempati, ada pula yang sulit untuk berempati. Perbedaan simpati dan empati kerap kali dipertanyakan, bahkan beberapa menganggapnya sama. Padahal kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda. Seperti apakah karakteristiknya? Mari kita mengenal empati melalui penjelasan berikut ini.

Apa itu Empati?

Empati adalah salah satu sifat positif yang berasal dari  kata Empatheia yang memiliki arti ‘ikut merasakan’. Empati adalah kemampuan untuk merasakan atau memahami apa yang dirasakan atau dipikirkan orang lain. Rasa empati tersebut dapat muncul sebagai kemampuan untuk menyadarkan diri ketika berhadapan dengan perasaan orang lain, kemudian bertindak untuk menolong orang tersebut. Diri sendiri akan memahami orang lain dari sudut pandangnya masing-masing. Sifat positif ini sangat penting dalam membangun hubungan atau menjalin relasi dengan orang lain.

Perbedaan Empati dan Simpati

Walau hampir sama, keduanya tetaplah hal yang berbeda. Pengertian simpati yaitu perasaan peduli terhadap seseorang dan merasa ingin memahami orang tersebut. Sedangkan empati lebih dari itu. Empati adalah perasaan ketika seseorang seolah terlibat atau ikut merasakan perasaan orang lain. Berikut beberapa perbedaan mendasar antara empati dan simpati:

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 19 September 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 18 September 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 17 September 2023 at 1:44 am

    Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil The post Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 15 September 2023 at 9:53 am

    Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial.  Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup The post Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya appeared first on Sma Studioliterasi.

Empati

  • Bisa merasakan dan menyadari perasaan orang lain.
  • Tidak melibatkan banyak penilaian.
  • Dapat menempatkan diri di posisi orang lain.
  • Mampu memahami alasan dan peka pada orang lain.
  • Mampu memilih untuk mendengarkan seseorang secara aktif.

Simpati

  • Memberikan nasihat tanpa diminta atau diberi tahu apa yang harus dilakukan.
  • Melibatkan banyak penilaian.
  • Mampu tahu dan memahami bagaimana perasaan seseorang.
  • Dapat mengetahui dan memahami sudut pandang diri sendiri.

Perkembangan Empati

Berbagai ekspresi seseorang
Berbagai ekspresi seseorang (Sumber: Pixxabay)

1. Empati Abstrak

Empati tidak hanya ditujukan pada orang yang dikenal atau sering ditemui pada masa kecil atau saat masa anak-anak akan berakhir contohnya seperti di usia 10-12 tahun. Kelompok orang yang belum pernah ditemui sebelum itu juga dapat menjadi tujuan empatinya.

2. Empati Emosi

Perkembangan empati satu ini dapat disebut sebagai empati global. Empati emosi ini adalah ketika seseorang tidak bisa membedakan antara diri sendiri dengan dunianya. Contohnya seperti bayi berusia nol sampai satu tahun biasanya akan ikut menangis ketika melihat bayi yang lain menangis.

3. Empati Egosentrik

Seorang balita atau anak di bawah usia lima tahun memiliki perkembangan kognitif yang belum matang. Tetapi secara naluri mereka akan mencoba membantu meski belum mengetahui pasti apakah tindakan yang dilakukan sudah tepat atau belum. Contohnya seorang anak yang mampu membedakan bahwa kesedihan itu bukan miliknya, kesusahan yang sedang menerima orang lain bukanlah kesusahannya sendiri.

4. Empati Kognitif

Perkembangan empati satu ini tidak memerlukan komunikasi emosi seperti menangis. Tanpa diperlihatkan sebuah komunikasi emosi, seorang anak sudah mulai mengerti. Contohnya seperti anak berusia enam tahun yang sudah mampu memandang dari perspektif orang lain tanpa orang tersebut menunjukan komunikasi emosinya.

Cara Membangun Empati

Memahami satu sama hal lain adalah hal penting
Memahami satu sama hal lain adalah hal penting (Sumber: Pixabay)

1. Tidak Menghakimi Seseorang

Apabila tidak dapat memahami perasaan orang lain, setidaknya jangan menghakimi. Sebaliknya, apabila ingin didengarkan, jangan pula langsung melakukan judgemental dan berpikir bahwa orang lain tidak ingin mendengarkan. Empati adalah salah satu sifat positif yang muncul karena tidak menyudutkan atau menghakimi orang lain. Maka dari itu, lebih baik pahami perasaan seseorang daripada menghaikiminya.

2. Lebih Peka Terhadap Lingkungan Sekitar

Faktor ini termasuk penting untuk membangun rasa memahami perasaan lebih baik baik. Peka terhadap hal-hal sekitar dapat dimulai dengan lingkungan yang paling dekat, yakni keluarga. Perlu mempraktekan bagaimana berempati dengan anggota keluarga seperti ayah, ibu, atau saudara kandung. Setelah itu, dapat dipraktekan di lingkungan masyarakat seperti tetangga dan teman sekolah. Kamu dapat mengatakan bahwa kamu dapat membantu mereka jika mereka memang sedang membutuhkan bantuan.

3. Memahami dari Sudut Pandang Orang Lain

Empati adalah sikap bukan sekedar merasakan atau menolong orang lain, tetapi merasa ikhlas dan menjadi bentuk perilaku yang positif. Empati merupakan salah satu sifat positif yang dapat ditanamkan pada diri sendiri dengan membayangkan dan memahami bahwa orang lain juga dapat merasakan kebahagiaan, kesedihan, kecewa, sama halnya dengan diri kita. 

4. Menerima Perbedaan

Tidak semua hal harus sama dan memiliki keselarasan satu sama lain. Ada kalanya terdapat sisi yang tidak sama atau berbeda. Tanamkan dalam diri bahwa perbedaan tersebut hadir sebagai anugerah yang membuat manusia bisa terus berkembang dan belajar serta memperbaiki diri. 

Contoh Empati

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan sifat empati. Mulai dari hal kecil hingga hal besar yang mampu membuat orang yang bersangkutan merasa dipedulikan dan dihargai. Contoh empati adalah:

  • Menghibur teman yang sedang sedih
  • Ikut berbela sungkawa ketika kehilangan orang yang dikenal.
  • Menjenguk kerabat yang sedang sakit.
  • Mendengarkan orang lain ketika mereka sedang bercerita atau menyampaikan masalah.
  • Menjadi sukarelawan untuk membantu korban bencana alam.
  • Mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman untuk orang lain yang membutuhkan.

Baca juga: Present Continuous Tense: Pengertian, Rumus & Contoh Kalimatnya

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu empati. Hal-hal diatas cukup menjelaskan mengapa kita harus memiliki empati. Empati adalah salah satu sifat positif yang harus ditanamkan pada diri seseorang. Terutama sebagai pelajar, sikap empati seorang pelajar dapat diwujudkan dalam bentuk membantu teman atau guru di kelas mulai dari hal kecil hingga hal besar. Semoga kita semua menjadikan sikap empati ini sebagai sikap yang selalu ada pada diri kita. 

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Apa itu Empati, Ciri-ciri, Cara Membangun, dan Contohnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Kawan Literasi pernah membaca sebuah karya tulis seperti skripsi atau laporan penelitian? Pada bagian depannya pasti kamu bisa menemukan “Kata Pengantar”. Kata pengantar ini secara umum berisi gambaran umum dan ucapan terima kasih penulis atas selesainya karya tersebut. Untuk mengetahui lebih jauh tentang penulisan kata pengantar, simak artikel Studio Literasi kali ini sampai habis, ya!  […]
    Huruf kapital biasanya digunakan pada kata di awal kalimat. Namun, jika Kawan Literasi menemui tulisan ‘soto Banjar’ dan ‘Soto Banjar’, manakah yang menurutmu tepat? Jawabannya adalah soto Banjar. Beberapa orang kerap salah menggunakan huruf kapital pada kata tertentu. Untuk tau lebih jauh tentang penggunaan huruf kapital yang benar, simak artikel kali ini hingga selesai, ya!  […]

    Trending

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa […]
    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi […]
    Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah […]
    Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya.  Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya […]