Sebelum belajar mengenai gagasan pokok maupun gagasan pendukung kita harus mengetahui apa itu paragraf. Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang pada setiap kalimat di awalnya ditulis dengan menjorok ke kanan. Dan pada setiap paragraf memiliki gagasan pokok dan diikuti dengan gagasan pendukung.
Daftar Isi
Apa itu gagasan pokok?
Gagasan pokok adalah ide pokok/ ide utama/ gagasan utama yang dibahas di dalam suatu bacaan.
Ciri-ciri gagasan pokok
Gagasan pokok biasanya terdapat di awal paragraf. Namun tidak semua gagasan pokok letaknya di kalimat pertama suatu paragraf. Ada juga paragraf yang gagasan pokoknya terletak di kalimat akhir.
Gagasan pokok yang terletak di akhir kalimat ditandai dengan adanya kata:
- Jadi
- Oleh sebab itu
- Dengan demikian
- atau kata-kata yang menyatakan kesimpulan.
Singkatnya, gagasan pokok adalah inti dari kalimat utama.
Artikel Terkait
Jadi, jika kalian menemui soal yang menanyakan tentang gagasan pokok, maka kalian harus:
1. Temukan kalimat utama paragraf tersebut
Ingat, kalimat utama paragraf letaknya tidak selalu di awal paragraf, melainkan bisa di akhir paragraf.
Jadi, cermatlah menentukan mana kalimat utama suatu paragraf.
2. Tentukan inti dari kalimat utama
Setelah kamu menemukan mana kalimat utamanya, lalu tentukan inti dari kalimat utama tersebut.
3. Itulah gagasan pokoknya
Gagasan pokok itu lebih singkat dari kalimat utama.
Apa itu gagasan pendukung?
Gagasan pendukung adalah uraian berupa tambahan informasi untuk memberikan penjelasan mengenai gagasan pokok.
Gagasan pokok dan gagasan pendukung ditulis dalam bentuk peta pikiran, diagram, ataupun tabel.
Perbedaan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Perbedaan gagasan pokok dengan Gagasan Pendukung adalah sebagai berikut.
- Gagasan pokok berisi ide utama yang dibahas, sedangkan gagasan pendukung berisi uraian atau tambahan informasi yang menjelaskan gagasan utama.
- Gagasan pokok hanya ada 1 di dalam paragraf, sedangkan gagasan pendukung jumlahnya lebih dari 1.
Contoh Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut.
Contoh 1 :
Pawai budaya sangat menarik bagi warga Kampung Babakan. Pawai ini selalu menampilkan keragaman budaya Indonesia. Udin dan kawan-kawan tidak pernah bosan menunggu rombongan pawai lewat. Mereka pergi ke alun-alun untuk melihat pawai tahun ini. Kakek udin pun terlihat sabar menanti. Terdengar suara gendang yang berarti rombongan pawai itu semakin dekat.
Dari paragraf tersebut ada 6 kalimat, dan gagasan pokoknya terdapat pada kalimat utama yaitu “Pawai budaya sangat menarik bagi warga Kampung Babakan.”
Sedangkan kalimat ke 2-6 adalah gagasan pendukungnya, karena menguraikan informasi dari gagasan pokok.
Contoh 2 :
Di barisan paling depan pawai terlihat rombongan laki-laki yang mengenakan kemeja putih, jas merah, dan topi tinggi dengan hiasan berwarna keemasan. Rombongan perempuan mengenakan baju cele. Baju itu terdiri dari atasan berwarna putih dan berlengan panjang serta rok lebar berwarna merah. Langkah mereka diiringi oleh suara tifa, alat musik Maluku. Bunyi dari alat musik tifa ini seperti gendang, namun bentuknya lebih ramping dan panjang. Budaya Maluku sangat unik dan menarik.
Pada paragraf diatas gagasan pokoknya terletak pada kalimat terakhir yaitu : “Budaya Maluku sangat unik dan menarik.”
Sedangkan gagasan pendukung ada di kalimat-kalimat sebelumnya.
Contoh 3 :
Siap Menghadapi Musim Hujan
Musim hujan hampir tiba. Warga desa Kampung Babakan musyawarah untuk persiapan melakukan kerja bakti. Mereka berencana membersihkan selokan. Warga sepakat saat selokan sudah bersih, desa tidak akan kebanjiran. Pagi itu para warga sangat bersemangat untuk membersihkan selokan. Pak Sommy dan Pak Udin sibuk mengambil sampah di dalam selokan. Pak Made dan Pak Odin memastikan saluran selokan sudah lancar. Pak Nur mengambil sampah-sampah dan meletakkannya di gerobak samah.
Setelah selesai, mereka berkumpul dan istirahat sambil menikmati teh hangat dan pisang goreng yang dimasak oleh ibu-ibu. Mereka senang karena selokan desa sudah bersih. Kini, mereka siap menghadapi musim hujan.
Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Siap Menghadapi Musim Hujan adalah sebagai berikut.
Paragraf | Gagasan Pokok | Gagasan Pendukung |
1 | Musim hujan hampir tiba. | Warga desa Kampung Babakan musyawarah untuk persiapan melakukan kerja bakti. Mereka berencana membersihkan selokan. Warga sepakat saat selokan sudah bersih, desa tidak akan kebanjiran. Pagi itu para warga sangat bersemangat untuk membersihkan selokan. Pak Sommy dan Pak Udin sibuk mengambil sampah di dalam selokan. Pak Made dan Pak Odin memastikan saluran selokan sudah lancar. Pak Nur mengambil sampah-sampah dan meletakkannya di gerobak samah. |
2 | Mereka siap menghadapi musim hujan. | Setelah selesai, mereka berkumpul dan istirahat sambil menikmati teh hangat dan pisang goreng yang dimasak oleh ibu-ibu. Mereka senang karena selokan desa sudah bersih. |
Contoh 4 :
Tong Sampah Gotong Royong
Pada hari Minggu ini ada yang berbeda setelah senam pagi. Warga berkumpul dengan membawa berbagai peralatan dan perlengkapan di lapangan kampung. Beberapa barang seperti drum kosong, bilah bambu, karung plastik, dan ember, tertata di ujung kiri lapangan. Diujung lapangan lain terlihat tumpukan kaleng cat, kuas, wadah cat, dan barang lainnya. Apa yang akan dilakukan oleh warga hari ini ?
Pagi hari pak Made dan keluarganya harus melakukan ibadah pagi dahulu di Pura. sementara itu, warga sejak pagi dan bergotong royong menyiapkan tempat sampah baru. Udin, Sri, dan Edo membantu warga lain untuk menganyam bilah-bilah bambu menjadi keranjang sampah. Keranjang itu akan menjadi tempat sampah di kebun, sebagai wadah daun kering, batang, dan buah yang berjatuhan di bawah pohon. Sedangkan Leni untuk membantu memoles cat dasar putih pada ember dan drum bekas. Warga yang lain menambal lubang pada karung plastik bekas, agar bisa digunakan kembali menjadi tempat sampah kering.
Sekitar jam 10.00, Pak Made, Dayu dan Keluarganya sudah pulang dari Pura. Tong-tong sampah baru siap dihias! Pak Made, dan keluarganya berkeliling membuat pola hiasan di tempat baru. Lani turut membantu Dayu. Di sebelahnya ada warga yang mengecat dan memperindah hiasan tempat sampah. Sebelum matahari meninggi, sudah ada 12 tempat sampah baru yang dihasilkan warga secara bergotong royong. Barang-barang bekas tersebut sudah berubah menjadi tempat sampah cantik.
Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Tong Sampah Gotong Royong adalah sebagai berikut.
Paragraf | Gagasan Pokok | Gagasan Pendukung |
1 | Warga berkumpul dengan membawa berbagai peralatan dan perlengkapan di lapangan kampung. | Beberapa barang seperti drum kosong, bilah bambu, karung plastik, dan ember, tertata di ujung kiri lapangan. Diujung lapangan lain terlihat tumpukan kaleng cat, kuas, wadah cat, dan barang lainnya. |
2 | Warga bergotong royong menyiapkan tempat sampah baru. | Udin, Sri, dan Edo membantu warga lain untuk menganyam bilah-bilah bambu menjadi keranjang sampah. Keranjang itu akan menjadi tempat sampah di kebun, sebagai wadah daun kering, batang, dan buah yang berjatuhan di bawah pohon. Sedangkan Leni untuk membantu memoles cat dasar putih pada ember dan drum bekas. Warga yang lain menambal lubang pada karung plastik bekas, agar bisa digunakan kembali menjadi tempat sampah kering. |
3 | Tong sampah siap dihias | Pak Made, dan keluarganya berkeliling membuat pola hiasan di tempat baru. Lani turut membantu Dayu. Di sebelahnya ada warga yang mengecat dan memperindah hiasan tempat sampah. Sebelum matahari meninggi, sudah ada 12 tempat sampah baru yang dihasilkan warga secara bergotong royong. Barang-barang bekas tersebut sudah berubah menjadi tempat sampah cantik. |
Contoh 5 :
Tari Kipas Pakarena
Tari kipas pakarena adalah kesenian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tari kupas pukarena ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Gowa yang merupakan bekas kerajaan Gowa.
Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon ceritanya, sebelum penghuni Boting Langi berpisah, ia sempat mengajarkan kepada penghuni Lino tentang cara menjalani hidup seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu.
Cerita itu diabadikan dalam gerakan tarian. Makna gerakan berputar searah jarum jam pada tari ini melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun menggambarkan roda kehidupan manusia yang kadang berada di atas kadang di bawah. Cara menari dengan gerakan yang lembut mencerminkan karakter wanita di Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat. Secara keseluruhan gerakan tari kipas pakarena ini mengungkapkan rasa syukur.
Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Tari Kipas Pakarena adalah sebagai berikut.
Paragraf | Gagasan Pokok | Gagasan Pendukung |
1 | Tari kipas pakarena adalah kesenian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. | Tari kupas pukarena ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Gowa yang merupakan bekas kerajaan Gowa. |
2 | Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. | Konon ceritanya, sebelum penghuni Boting Langi berpisah, ia sempat mengajarkan kepada penghuni Lino tentang cara menjalani hidup seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu. |
3 | Secara keseluruhan gerakan tari kipas pakarena ini mengungkapkan rasa syukur. | Semua kalimat yang bukan gagasan pokok. |
Nah, itulah materi dan contoh dari gagasan pokok serta gagasan pendukung. Semoga bermanfaat ya!
Baca artikel lainnya:
– Contoh Teks Anekdot
– 11 Contoh Teks Deskripsi
Tidak ada komentar