1. berita

Peringatan Hari GANEFO

GANEFO merupakan kepanjangan dari The Games of the New Emerging Forces, atau dalam Bahasa Indonesia berarti Ajang Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang. Hari GANEFO diperingati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya. 

Sebagai warga Indonesia sudah semestinya kita mengetahui peristiwa bersejarah yang terjadi di bangsa ini. Di bawah ini akan dibahas tentang sejarah didirikannya GANEFO serta tujuannya.

GANEFO I

Peringatan Hari GANEFO
Peringatan Hari GANEFO, foto oleh Nasional Kompas Com

GANEFO pada mulanya diinisiasi oleh Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia yang pertama. Acara ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme negara-negara baru merdeka (NEFOS) dalam pesta olahraga. 

Presiden Soekarno berpandangan bahwa ajang kompetisi olahraga dapat digunakan sebagai cara untuk mengembangkan nasionalisme. Selain itu para atlet juga diajak untuk menunjukkan semangat persatuan bangsa.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://museumnusantara.com/feed/,https://sma.studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

GANEFO dilaksanakan di Jakarta dan berlangsung selama 12 hari, yaitu mulai tanggal 10-22 November 1963. GANEFO mengambil semboyan Maju Terus Pantang Mundur! 

Terdapat sekitar 2.700 atlet yang bergabung dimana mereka bertanding dalam 20 cabang olahraga. 20 cabang olahraga yang ditetapkan tersebut antara lain atletik, panahan, bola basket, bulu tangkis, tinju, anggar, balap sepeda, sepak bola, senam, hoki, menembak, judo, renang-loncat indah, tenis meja, tenis, bola voli, polo air, angkat besi, lomba layar dan gulat.

Sebanyak 51 negara turut mengikuti ajang ini. Adapun ke-51 negara tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Benua Asia
  • Afghanistan
  • Arab Saudi
  • Burma
  • China
  • Filiphina 
  • Kamboja
  • Srilanka
  • Korea Utara
  • Indonesia
  • Irak
  • Jepang
  • Laos
  • Lebanon
  • Mongolia
  • Pakistan
  • Palestina 
  • Suriah
  • Thailand
  • Vietnam Utara
  1. Benua Afrika
  • Aljazair
  • Guinea
  • Maroko
  • Nigeria mali
  • Senegal
  • Somalia
  • Tunisia
  • Republik Persatuan Arab
  1. Benua Eropa
  • Albania
  • Belgia
  • Bulgaria
  • Belanda 
  • Cekoslovakia
  • Finlandia
  • Perancis
  • Jerman Timur
  • Hungaria
  • Italia
  • Polandia
  • Rumania
  • Uni Soviet
  • Yugoslavia
  1. Benua Amerika
  • Argentina
  • Bolivia
  • Brazil
  • Chili
  • Cuba
  • Dominika
  • Meksiko
  • Uruguay
  • Venezuela 
Baca Juga:   Pendaftaran Beasiswa LPDP 2020

Russell Field dalam The Olympic Movement’s Response to the challenge of Emerging Nationalism in Sport: An Historical Reconsideration of GANEFO menuliskan bahwa “Atletik menjadi cabang olahraga paling populer yang diikuti oleh 23 kontingen di dalamnya, diikuti balap sepeda, tenis meja, tenis, tinju dan renang. Tuan rumah mengikuti semua cabang olahraga, diikuti China dan Korea Utara yang berkompetisi di 13 cabang.”

GANEFO tidak hanya diselenggarakan untuk bidang olahraga saja. Selama 12 hari tersebut juga diadakan GANEFO Art Festival yang terdiri dari acara pemutaran film negara-negara baru merdeka dan pentas seni.

Dari pertunjukan tersebut terdapat seseorang yang mencuri perhatian, yaitu penyanyi asal Mexico, Maria de Lourdes, yang memiliki suara mezzo soprano dan telah mendapatkan publikasi yang baik dari wartawan di Jakarta. Ia dimuat dalam harian Bintang Timur dalam artikel berjudul “Maria Jadi Rebutan”.

Dalam GANEFO ditegaskan bahwa politik dan olahraga merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sedangkan paham ini menentang doktrin Komite Olimpiade Internasional (KOI) yang memisahkan politik dengan olahraga.

Dikarenakan dalam penyelenggaraan ini GANEFO tidak mengundang Taiwan dan Israel dengan alasan simpati terhadap Tiongkok dan negara-negara Arab atas konflik di masing-masing negara, sedangkan kedua negara tersebut merupakan anggota resmi KOI, akhirnya Indonesia tidak diizinkan untuk mengikuti Olimpiade tahun 1964 di Tokyo.

Meskipun demikian, Indonesia masih berharap untuk bisa mengikuti Olimpiade tersebut. Akhirnya, KOI mengirimkan surat kepada IOC (International Olympic Committee) untuk meminta pencabutan blacklist atas Indonesia.

Dengan desakan para anggota yang berasal dari negara Arab dan Jepang sebagai tuan rumah, IOC akhirnya mengabulkan permintaan tersebut dan mengizinkan Indonesia mengikuti olimpiade di Tokyo, dengan syarat atlet Indonesia yang berkompetisi di GANEFO dilarang mengikuti Olimpiade.

Baca Juga:   Kumpulan Bacaan Sholawat Nabi

Tiba waktunya Olimpiade, akhirnya kontingen Indonesia berangkat ke Tokyo. Mereka mengancam IOC dengan ancaman mengizinkan seluruh kontingen Indonesia untuk ikut Olimpiade atau semua akan mengundurkan diri.

Sayangnya, IOC tidak peduli akan hal itu dan tetap bertahan pada keputusannya. Akhirnya Indonesia memutuskan untuk angkat kaki dari Olimpiade Tokyo tahun 1964.

Setelah melalui perjuangan berat dan persiapan yang tidak mudah, GANEFO akhirnya sukses diselenggarakan di Jakarta dan Indonesia berhasil menduduki urutan ketiga setelah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dan USSR (the Union of Soviet Socialist Republics).

Perolehan Indonesia adalah 21 emas, 25 perak dan 35 perunggu. Posisi ini diisusul oleh Republik Arab Bersatu dan Korea Utara.

Keberhasilan GANEFO ini memberikan dampak yang besar bagi bidang politik. Dua hari setelah penutupan acara, yaitu pada tanggal 24 dan 25 November 1963 para delegasi negara bermusyawarah untuk mendirikan Conference of New Emerging Forces (Conefo) dengan harapan untuk mempermanenkan GANEFO.

GANEFO II

Setelah sukses melaksanakan GANEFO I pada tahun 1963, maka selanjutnya GANEFO II rencananya akan diadakan di Kairo, Uni Emirates Arab pada tahun 1967.

Namun dikarenakan Kairo memiliki kesulitan untuk mempersiapkan GANEFO II , pada akhirnya lokasi dipindahkan ke Phnom Penh, Kamboja dan dilaksanakan pada tanggal 25 November-6 Desember 1966.

Sebanyak 16 negara ikut berpartisipasi dalam ajang ini, dengan total peserta sekitar 2.000 atlet. Negara-negara tersebut adalah sebagai berikut.

  • Tiongkok
  • Indonesia
  • Irak
  • Kamboja
  • Korea Utara
  • Laos
  • Lebanon
  • Mongolia
  • Nepal
  • Pakistan
  • Palestina
  • Singapura
  • Sri Lanka
  • Suriah
  • Vietnam Utara
  • Yaman 

Pada GANEFO II, perolehan medali tertinggi diraih oleh Tiongkok di peringkat pertama yaitu sebanyak 108 medali emas, 57 medali perak dan 34 medali perunggu. Disusul oleh Korea Utara di peringkat kedua dan Kamboja di peringkat ketiga.

Baca Juga:   Hari Pahlawan 2020 : Sejarah, Makna, Tema dan Logo

GANEFO III

Pada awalnya GANEFO III direncanakan akan diadakan di Beijing, Tiongkok tahun 1970. Beijing membatalkannya karena alasan konflik negara dan menyerahkan tugasnya ke Pyongyang, Korea Utara.

Namun dikarenakan menurut pihak dirjen olahraga Indonesia ajang ini sudah tidak bermanfaat dan desakan internasional yang tidak mengakui GANEFO, pada akhirnya GANEFO secara resmi dibubarkan dan GANEFO III tidak pernah diadakan.

GANEFO merupakan jawaban dari Indonesia bahwa negara-negara baru yang anti imperialisme juga dapat menyelenggarakan pesta olahraga setara olimpiade.

Meskipun GANEFO tidak bisa bertahan lama, namun namanya tetap terkenang sebagai nama monumen api abadi yang bisa kita temui di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

Baca juga: Peringatan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Peringatan Hari GANEFO

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Dalam melakukan pengukuran  fisika, kita terlebih dahulu harus paham mengenai konsep besaran dan satuan. Besaran sendiri berdasarkan satuannya terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Pada pembahasan kali ini, Studio Literasi akan membahas besaran pokok. Mari kita simak artikel berikut! Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Fisika Sebelum memulai ke pembahasan mengenai besaran pokok, ada baiknya […]
Pernahkah Kawan Literasi menggantungkan bingkai foto di dinding? Nah, kalau pernah, tahukah kamu kenapa paku yang menahan bingkai fotomu bisa menancap pada tembok yang tebal? Yap, hal itu dikarenakan adanya tekanan pada paku.  Tekanan merupakan besarnya suatu gaya yang bekerja pada luasan bidang tekan. Jadi, ketika ujung paku yang memiliki permukaan runcing ditempelkan pada dinding, […]

Trending

Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, kita mengelompokkan teknologi menjadi dua jenis, yaitu teknologi ramah lingkungan dan teknologi tidak ramah lingkungan. Pada artikel ini, Studio Literasi akan membahas teknologi tidak ramah lingkungan beserta dampak serta contohnya. Simak pembahasan Studio Literasi di bawah ini! Definisi dan Prinsip dari Teknologi Tidak Ramah Lingkungan Hadirnya teknologi sesungguhnya ada untuk membantu […]
Pernahkah Kawan Literasi ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita seperti ketika ia membukakan pintu atau memuji penampilan kita? Pastinya pernah, dong. Mengungkapkan rasa terima kasih merupakan respon yang paling sederhana atas kebaikan yang kita terima tetapi juga mengandung arti yang begitu besar. Sama seperti bahasa lainnya, bahasa Inggris juga memiliki ungkapan […]
Pada kehidupan sehari-hari Kawan Literasi pasti pernah mengucapkan selamat kepada orang lain yang telah mendapatkan kesuksesan, baik itu mendapatkan kelulusan, pekerjaan, ulang tahun atau seseorang yang sedang menikah. Dalam bahasa Inggris, terdapat materi expression of congratulations yang digunakan untuk mengungkapkan ucapan selamat kepada orang lain. Nah, pada kali ini, Studio Literasi akan mengulas materi ini […]