Hubungan Internasional di Asia Tenggara: Bentuk Kerja Sama

Kawan Literasi pasti sudah familiar dengan kegiatan SEA Games, bukan? Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dari realisasi hubungan internasional di Asia Tenggara. Untuk meminimalisir masalah yang mungkin timbul dari interaksi antarnegara, maka dibentuklah organisasi Internasional seperti Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang sifatnya kawasan atau region. Bagaimana bentuk kerjasama internasional di Asia Tenggara? Simak artikel kali ini hingga selesai, ya!

Daftar Isi

Faktor Pendorong Hubungan Internasional di Asia Tenggara

Sebelum mengulas bentuk hubungan Internasional di Asia Tenggara, mari simak apa saja faktor yang mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara di wilayah Asia Tenggara:

1. Perbedaan dan Persamaan Sumber Daya Alam

Persamaan sumber daya alam (SDA) yang beberapa negara miliki dapat mendorong terjadinya kerja sama antarnegara, contohnya kerja sama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) antara negara penghasil minyak bumi.

Selain itu, perbedaan hasil sumber daya alam setiap negara ASEAN juga dapat menimbulkan kerja sama, contohnya yaitu kegiatan ekspor-impor. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura, di sisi lain Indonesia pun mengimpor beras dari Myanmar dan Thailan jika perlu untuk memenuhi kebutuhan.

2. Perbedaan dan Persamaan Kondisi Geografis

Kesamaan letak geografis dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara umumnya menyebabkan negara-negara tersebut membuat kerja sama untuk menjaga stabilitas serta keamanan negara. Misalnya, negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang membentuk kerja sama dalam bentuk organisasi ASEAN.

Faktor Penghambat Hubungan Internasional di Asia Tenggara

Kerja sama antarnegara pun dapat terhambat karena beberapa faktor, antara lain:

1. Perbedaan Ideologi

Perbedaan ideologi yang suatu negara anut dapat menghambat terjadinya kerja sama antarnegara. Namun, hingga saat ini, tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kerja sama lantaran alasan ideologi.

2. Peperangan atau Konflik

Kondisi yang tidak stabil karena konflik atau peperangan dalam negeri maupun antarnegara bisa mengganggu keamanan dan kestabilan negara, sehingga akan menghambat kerja sama.

3. Kebijakan Protektif

Suatu negara bisa menerapkan kebijakan untuk melindungi kepentingan dalam negeri serta meningkatkan daya saing. Contohnya, tidak mengimpor hasil pertanian apabila bisa mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian dalam negerinya. Hal ini bisa menghambat hubungan kerja sama antarnegara.

4. Perbedaan Kepentingan Negara

Setiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan yang ada bisa berpotensi menghambat kerja sama yang baik.

Bentuk Kerja Sama

Hubungan Internasional di Asia Tenggara termanifestasi dalam kerja sama antarnegara-negara. Kebutuhan di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, serta pendidikan menjadi pendorong masing-masing negara untuk berperan aktif melakukan kerja sama antarnegara.

1. Bidang Sosial dan Budaya

Dalam bidang sosial dan budaya, setiap negara yang menjadi anggota ASEAN memiliki peran aktif untuk mengupayakan kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya, salah satunya melalui Committee on Social Development atau COSD. Beberapa contoh wujud kerja sama dalam bidang sosial negara anggota ASEAN yaitu:

Meningkatkan kesejahteraan
Mengembangkan sumber daya manusia (SDM)
Menyelenggarakan pertukaran budaya dan seni, serta festival film ASEAN
Menandatangani kesepakatan bersama dalam bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA))
Menyelenggarakan pesta olahraga setiap dua tahun sekali dengan SEA Games
Menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, hingga pembayaran upah yang wajar
Menanggulangi permasalahan perkembangan penduduk dengan kerja sama dengan badan Internasional bersangkutan

2. Bidang Politik dan Keamanan

Di bidang politik, kerja sama bertujuan untuk menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keamanan antarnegara di ASEAN. Kerja sama ini terbentuk melalui adanya ZOPFAN, traktat persahabatan dan kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation / TAC in Southeast Asia), serta kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asian
Nuclear Weapon-Free Zone / SEANWF).

Selain itu, dalam bidang politik, negara-negara juga membentuk ASEAN Regional Forum (ARF) yang membahas kasus terkini yang tengah menjadi perhatian ASEAN. Ada pula Konvensi ASEAN mengenai pemberantasan terorisme, yaitu ASEAN Convention on Counter Terrorism/ ACCT. Negara-negara ASEAN pun saling bekerja sama untuk memberantas kejahatan lintas negara seperti perdagangan obat terlarang, pencucian uang, perdagangan senjata ringan dan manusia, hingga kejahatan ekonomi internasional.

3. Bidang Pendidikan

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN terus membangun kerja sama bilateral maupun multilateral pada bidang pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional. Beberapa contoh bentuk kerja sama bidang pendidikan yaitu:

ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) yang menghadirkan organisasi guru dari beberapa negara seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia Filipina, Singapura, Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan.
Membuka penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya yaitu Indonesia yang membuka beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, serta seni pada pelajar negara anggota ASEAN serta kawasan negara berkembang. Begitu pula negara-negara lain yang juga membuka beasiswa belajar di berbagai universitas, seperti ASEAN-Japan Scholarship Fund.

Nah, itu dia beberapa bentuk kerja sama serta beberapa faktor yang bisa menghambat maupun mendukung hubungan internasional di Asia Tenggara. Seluruh negara tentu ingin terus menjaga stabilitas dan mendapat dampak yang baik antar satu sama lain, sehingga kerja sama antarnegara di Asia Tenggara pun akan terus dibangun. Semoga materi kali ini bermanfaat untuk Kawan Literasi!