Hai, Kawan Literasi! Pernahkah kamu mendengar tentang Husnudzan? Istilah satu ini sering kali disebut sebagai perilaku terpuji yang wajib dimiliki setiap orang dalam agama Islam.
Perilaku satu ini perlu kamu pelajari dan pahami agar tidak hanya asal tahu mengenai pengertiannya, tetapi juga makna dan hikmahnya juga agar dapat kamu praktekan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, pelajari tentang Husnudzan pada artikel Studio Literasi berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Husnudzan?
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, husnudzan merupakan perilaku terpuji yang setidaknya perlu dimiliki oleh manusia, yakni berbaik sangka. Sikap ini membuat seseorang melihat atau memandang sesuatu secara positif dan akan mempertimbangkan sesuatu dengan pikiran jernih dan hati yang bersih dari prasangka yang belum tentu kebenarannya.
Lawan dari sifat ini adalah suudzon atau berburuk sangka, yaitu melihat orang lain melakukan hal-hal yang buruk tanpa adanya bukti yang mendasar. Sikap suudzon berikut atau yang bukan perilaku husnudzan merupakan salah satu sikap yang sebaiknya kita hindari. Hal tersebut juga dijelaskan pada firman Allah SWT pada QS. Al-Hujurat ayat 12.
Artikel Terkait
Secara garis besar, sikap berbaik sangka ini juga memiliki macam-macamnya, lho. Sifat ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian, antara lain:
- Husnudzan kepada Allah SWT, yakni dengan cara berprasangka baik dengan apa yang telah ditakdirkan kepada kita oleh Allah SWT.
- Husnudzan kepada diri sendiri, yakni dengan cara memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri.
- Husnudzan kepada orang lain, yakni dengan cara memandang semua orang dengan prasangka baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan.
Manfaat Husnudzan
Husnudzan merupakan salah satu ajaran sikap Rasulullah kepada umatnya yang harus diamalkan. Oleh sebab itu, perlu cara atau usaha untuk membiasakan sikap ini mulai dari diri kita sendiri. Menerapkan sikap ini juga perlu dilakukan terhadap Allah SWT dan orang lain. Dengan menerapkan sikap ini, kita akan mendapat banyak hikmah dan manfaat yang akan kita rasakan sendiri semasa hidup, antara lain:
- Seseorang yang menerapkan sikap berbaik sangka akan bersikap tulus atau ikhlas dalam berbuat sesuatu hal.
- Sikap berbaik sangka akan membuat hati menjadi suci atau bersih dari sifat dengki dan penyakit hati lainnya.
- Melahirkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan dengan pasti oleh Allah SWT.
- Sikap sabar dan syukur akan tumbuh dengan kuat dalam jiwa orang yang senantiasa berhusnudzan.
- Tidak akan mengalami keraguan atau konflik batin jika menerima bantuan atau perlakuan apapun dari orang lain.
- Orang yang berhusnudzan akan sibuk memperbaiki dirinya dan mendorong dirinya untuk terus melakukan introspeksi atau mawas diri.
- Orang yang berhusnudzan akan selalu optimis dan percaya diri dalam berusaha demi meraih impian dan cita-citanya.
Apa Saja Sifat yang Muncul Ketika Seseorang Berhusnudzan Kepada Diri Sendiri?
Seperti yang kita tahu, sikap berbaik sangka ini terdiri dari tiga bagian, yaitu berbaik sangka kepada Allah SWT, diri sendiri, dan orang lain atau sesama makhluk. Secara tidak sadar, diantara ketiga macam tersebut, perilaku berbaik sangka kepada diri sendiri justru menjadi usaha yang paling sulit diterapkan.
Oleh karena itu, penting hukumnya untuk membina sikap ini dalam diri kita sendiri. Seseorang yang Husnudzan kepada diri sendiri akan memiliki sifat yakin bahwa apa yang ia alami merupakan sesuatu yang memang terbaik untuk dirinya.
Dapat disimpulkan, bahwa dalam Islam mengajarkan umatnya untuk menikmati hidup dengan tenang, damai, dan tanpa beban. Nikmatilah hidup dengan senantiasa tersenyum, ringan dalam melangkah, dan memandang dunia dengan berseri-seri. Itulah ajaran agama Islam yang sengaja dirancang untuk selalu memudahkan sekaligus mendatangkan rahmat bagi hamba-Nya yang taat dan berperilaku terpuji.
Maksud pernyataan barusan adalah manusia tetap tidak boleh menyerah atau berputus asa dengan kemampuan yang dimilikinya. Kewajiban mereka adalah untuk tetap berusaha dan belajar dengan sungguh-sungguh. Adapun hasilnya, Allah akan memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tak terhingga.
Seseorang yang husnudzan kepada diri sendiri akan memiliki sifat percaya diri, optimis, pantang menyerah, dan pekerja keras. Sebaliknya, seseorang yang berburuk sangka (Suudzon) kepada dirinya sendiri akan memiliki sifat tidak percaya diri, pesimis, dan malas berusaha.
Contoh Perilaku Husnudzan dalam Kehidupan Sehari-hari

Kawan Literasi sudah paham kan mengenai hikmah atau manfaat menerapkan berbaik sangka dalam kehidupan? Yap, sifat satu ini memang wajib ada di diri kita semua karena akan berdampak baik pada diri kita sendiri juga nantinya.
Hal tersebut juga telah disebutkan oleh Allah SWT pada firmannya di QS. Al-Furqan ayat 71. Berikut merupakan contoh perilaku Husnudzan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa Kawan Literasi terapkan:
- Selalu berprasangka baik terhadap segala takdir Allah SWT.
- Selalu sabar dan bersyukur serta tidak menyesali keadaan yang telah terjadi.
- Tidak dengki atau iri hati terhadap nikmat Allah SWT yang diterima oleh orang lain.
- Bekerja sama dengan orang lain dalam hal kebaikan seperti membantu dan menolong sesama.
- Selalu memiliki pikiran positif dan selalu menghormati orang lain.
- Memiliki semangat yang optimis dan selalu berusaha meraih impian dan cita-cita.
- Tidak mengalami keraguan atau konflik batin jika menerima bantuan atau perlakuan apapun dari orang lain.
Nah, bagaimana Kawan Literasi? Sudahkah kamu paham tentang husnudzan? Semoga setelah ini, kamu dapat memahaminya dan dapat dengan lancar apabila diminta untuk sebutkan manfaat bersifat Husnudzan kepada Allah SWT dan juga diri sendiri serta orang lain. Selamat belajar!
Tidak ada komentar