Kawan Literasi, imbuhan adalah salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Kata imbuhan adalah kata yang sering digunakan dalam penulisan maupun percakapan kita, loh. Penasaran dengan apa itu imbuhan? Nah, pada artikel ini kita akan belajar bersama mengenai pengertian imbuhan, fungsi, jenis, dan contohnya.
Daftar Isi
Pengertian Imbuhan
Apa sih imbuhan itu? Sebelum mengenal lebih jauh, imbuhan adalah sebuah kata dasar imbuh, yang artinya tambahan tidak banyak dan diberi akhiran “-an” di akhir kata. Dalam Bahasa Indonesia, kata lain dari imbuhan adalah afiks yang menjadi unsur penting dalam mengubah bentuk kata, jenis kata, dan maknanya.
Singkatnya, kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada kata dasar, bisa di awal, di akhir, di tengah, maupun gabungan di antara ketiganya untuk membentuk sebuah kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama. Maka dari itu, afiks atau kata imbuhan adalah sebuah peran penting sebagai pembentuk kata dasar menjadi kata baru yang sudah diberi imbuhan.
Fungsi Imbuhan
Lalu bagaimana dengan fungsi imbuhan? Fungsi imbuhan adalah untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Agar lebih jelas, Kawan Literasi perlu menyimak penjelasan berikut ini.
Artikel Terkait
1. Membentuk Kata Benda
Kata benda merupakan kata yang mengacu pada benda, manusia, binatang, dan konsep. Kata benda sangat penting dalam sebuah kalimat, karena digunakan sebagai subjek. Kata imbuhan untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, adalah pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Misalnya, pada kata perkantoran (per-an) dan wartawan (-wan).
2. Membentuk Kata Kerja
Kata kerja digunakan untuk menjelaskan perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Kata imbuhan yang adalah me-, mem-, ber-, per-, ter-, di, -kan, dan di-i. Misalnya, pada kata menari (me-), berkuda (ber-), dan terjatuh (ter-).
3. Membentuk Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang digunakan untuk mengubah kata benda dan kata ganti sehingga membuatnya menjadi lebih spesifik. Kata sifat bisa menjelaskan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, dan menekankan suatu kata. Imbuhan yang digunakan termasuk, –i, -wi,-iah, ter-, -er, -al, -ik, dan –is. Misalnya, pada kata agamis (-is), manusiawi (-wi), dan ilmiah (-iah).
4. Membentuk Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menghitung jumlah wujud (orang, binatang, dan benda), yang cukup spesifik menggunakan satuan jumlah atau angka. Contoh imbuhan yang membentuk kata bilangan, adalah se-, ke, ber- dan lain-lain. Misalnya, pada kata ketiga (ke-), sepuluh (se-), dan berlima (ber-).
5. Membentuk Kata Keterangan
Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberikan keterangan dalam suatu kalimat, baik keterangan tempat, waktu, alat, dan sebab akibat. Tetapi perlu diketahui kalau kata keterangan ini berisi satu kata, bukan dalam bentuk frasa dan klausa. Imbuhan yang digunakan untuk membentuk kata keterangan, adalah di, se-nya ; -nya ; -an. Misalnya, pada kata sepertinya (se-nya), habis-habisan (-an), dan seindah-indahnya (se-nya).
Jenis Imbuhan
Setelah mengetahui pengertian dan fungsi imbuhan, Kawan Literasi juga perlu mengetahui jenis kata imbuhan. Masing-masing jenis kata imbuhan memiliki ciri tersendiri. Adapun beberapa jenis imbuhan adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan Posisinya
Kata imbuhan berdasarkan posisinya dibagi menjadi empat, yaitu lain prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. Lalu apakah arti dari keempat bagian tersebut? Kalian bisa simak penjelasannya dibawah ini.
a. Prefiks (Awalan)
Jenis imbuhan prefiks letaknya ada di awal kata dasar, seperti meng-, ter-, ber-, ke-, per-, peng-, meng-, dan memper-. Contoh imbuhan awalan ini seperti, beranak, pengerat, melamar, tertutup, dibaca, dan serumah.
b. Sufiks (Akhiran)
Jenis imbuhan yang ada di akhir kata dasar, seperti -an, -kan, -nya dan -i. Contoh imbuhan akhiran ini, meliputi timbangan, panaskan, beresi, bajunya, dan lamaran.
c. Infiks (Sisipan)
Letak imbuhannya disisipkan di tengah kata dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er-, dan -eh-. Contoh imbuhan sisipan, meliputi melaju, temali, dan seruling.
d. Konfiks (Awalan dan Akhiran)
Letak imbuhan ini ada di awal dan akhir kata dasar dan juga biasa disebut simulfiks, seperti ke-an, per-an, ber-an, di-i, di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, dan me-kan. Contoh imbuhan konfiks, adalah ketakutan, perkotaan, seandainya, dan berduaan.
2. Berdasarkan Penggunaannya
Imbuhan berdasarkan penggunaannya dibagi menjadi dua, yakni imbuhan produktif dan imbuhan tak produktif. Imbuhan produktif adalah imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaan tinggi, seperti se-, ber-, meng-, peng-, dan per-. Sedangkan, imbuhan tak produktif adalah sebuah imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaan rendah, seperti -em, -el, -wati, -is, dan -er.
3. Berdasarkan Serapan Bahasa Asing
Imbuhan ini dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu, imbuhan Bahasa Arab, Bahasa Sanskerta, dan Bahasa Inggris. Adapun imbuhan Bahasa Arab berfungsi sebagai pembentuk dan penanda kata sifat, seperti -ah dan -i. Contohnya, manusiawi dan alamiah.
Sedangkan untuk imbuhan Bahasa Sanskerta, berfungsi sebagai pembentuk kata benda, seperti -man, -wan dan -wati. Contohnya, adalah budiman, wartawan, dan peragawati. Lalu imbuhan Bahasa Inggris berfungsi sebagai pembentuk kata sifat, seperti -an, -en, -is, -if, dan -al. Contohnya, imigran, presiden, egois, dan deskriptif.
Contoh Lengkap Kalimat Imbuhan
Nah, sekarang kamu sudah paham kan mengenai pengertian, jenis, dan contoh imbuhan? Agar semakin paham, Kawan Literasi juga perlu mengetahui contohnya. Adapun contoh kalimat yang termasuk ke dalam imbuhan adalah sebagai berikut.
1. Imbuhan Sufiks dalam Kalimat
- Raisya adalah orang dermawan.
- Riko mendapatkan pukulan keras di tangan.
- Dinda bekerja sebagai seorang karyawati.
- Getaran gempa bumi membuat Asep terbangun dari tidur.
- Dandi memiliki wajah rupawan.
2. Imbuhan Prefiks dalam Kalimat
- Hanifah menari bersama dengan rekan satu sanggar.
- Seekor kucing melompat dari pohon mangga.
- Bu Siwi menanam bunga anggrek di kebun.
- Betari mengetik laporan untuk tugas kuliah.
3. Imbuhan Infiks dalam Kalimat
- Mobil melaju dengan sangat kencang.
- Ahmad belajar meniup seruling.
- Mendengar gemuruh ombak besar, Nita merasa takut.
- Dahulu, Sinta sering mengunjungi Taman Tabanas bersama ayah.
4. Imbuhan Konfiks dalam Kalimat
- Resa menyukai pelajaran Bahasa Indonesia.
- Gita memilih pekerjaan ini demi keluarganya.
- Penghasilan besar ataupun kecil harus tetap disyukuri.
- Saling memahami adalah kunci hubungan yang harmonis.
- Ayah menasihati Fian karena tidak menurut.
Demikianlah pembahasan Studio Literasi mengenai pengertian, fungsi, jenis, dan contoh imbuhan. Imbuhan adalah salah satu teknik kepenulisan yang harus dipahami sebelum membuat karya tulis maupun karya sastra. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Tidak ada komentar