Assalamualaikum Sahabat Literasi! Kamu pernah mendengar kisah Nabi Yusuf? Nabi Yusuf adalah anak ke tujuh dari dua belas putra Nabi Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Nabi Yusuf dan adiknya, Bunyamin memiliki ibu kandung yang sama yaitu bernama Rahil. Beliau termasuk salah satu nabi dan rasul utusan Allah SWT untuk menyampaikan risalah kepada umatnya.
Daftar Isi
Mukjizat Nabi Yusuf Alaihissalam
Sejak kecil Nabi Yusuf telah diberikan keistimewaan dan mukjizat oleh Allah SWT, sebagai berikut:
- Dikaruniai Allah wajah yang bagus, paras yang tampan dan tubuh yang tegap.
- Menjadi idaman bagi tiap wanita.
- Anak yang dimanjakan oleh ayahnya.
- Mendapat kasih sayang dan cinta yang sangat besar dri Nabi Yaqub dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.
- Tidak hanya rupa yang indah, namun akhlaknya juga mulia.
- Salah satu contoh dari tujuh golongan yang mendapat perlindungan pada hari Kiamat karena termasuk golongan laki-laki yang ketika diajak berbuat maksiat oleh perempuan, dia menolaknya.
- Mampu menafsirkan mimpi
Kisah Nabi Yusuf Alaihissalam
Putra Yaqub yang mulia ini memiliki kisah kehidupan yang sangat menarik. Setiap kisah Nabi Yusuf selalu mengandung hikmah dan teladan yang luar biasa.
Artikel Terkait
Berikut ini adalah beberapa kisah Nabi Yusuf AS:
Kisah Nabi Yusuf Dibenci Oleh Saudara-saudaranya
Keistimewaan yang dimiliki Nabi Yusuf, membuat saudara-saudaranya tidak menyukai Yusuf. Ditambah perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya’qub terhadap anak-anaknya menimbulkan rasa iri-hati dan dengki terhadapay Yusuf.
Mereka merasa dianak-tirikan oleh ayahnya yang tidak adil sesama anak dengan memanjakan Yusuf secara lebih.
Rasa jengkel saudara-saudara Yusuf terhadap ayahnya dan Yusuf menyebabkan muncul rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf dan sering mencelakakan Yusuf.
Kisah Nabi Yusuf Alaihissalam Bermimpi
Saat Yusuf masih berusia anak-anak, ia mengalami mimpi yang luar biasa yaitu melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya.
Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, untuk menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya.
Mimpi tersebut adalah mimpi yang baik bagi masa depan dan Yusuf akan mengalami suatu urusan yang besar kelak di kemudian hari.
Sebelas bintang ibarat saudara-saudara Yusuf. Matahari menggambarkan ayahnya, dan bulan mengkiaskan ibunya. Semua akan menghormati Yusuf dan suatu saat nanti Yusuf akan menjadi orang besar.
Setelah mengetahui makna mimpi dari anaknya, Nabi Yaqub meminta Yusuf untuk menyembunyikan kabar baik ini dari saudara-saudaranya. Jika saudara-saudara Yusuf sampai mengetahuinya, mereka akan mencelakakan Yusuf.
Namun tanpa sepengetahuan Yusuf dan ayahnya, ternyata salah seorang saudaranya mendengarkan pembicaraan mereka. Sejak saat itu saudara-saudara Yusuf semakin membenci Yusuf dan selalu berusaha mencelakakannya.
Kisah Saudara-saudara Yusuf Berniat Buruk Kepada Yusuf
Dalam pertemuan yang rahasia, para saudara Yusuf mengadakan pertemuan untuk merencanakan sesuatu yang buruk kepada Yusuf.
Mereka berencana menjauhkan Yusuf dari Nabi Yaqub, agar ayahnya melupakan Yusuf lalu beralih sayang kepada mereka.
Mereka berdiskusi mengenai cara melenyapkan Yusuf. Terdapat usulan untuk membunuh Yusuf, membuangnya ke tempat yang jauh, atau diasingkan dan dijauhkan dari tengah-tengah mereka.
Namun usulan yang disepakati ialah Yusuf dimasukkan ke dalam sumur yang jauh agar nanti ditemukan oleh kafilah yang lewat, lalu mereka mengambil dan menjualnya.
Kisah Nabi Yusuf Dimasukkan ke Dalam Sumur
Pagi harinya, mereka keluar membawa Yusuf ke gurun sambil menggembalakan kambing. Setelah mereka berada jauh dari Nabi Yaqub, mulailah saudara-saudara yang kejam melaksanakan rencananya.
Mereka berjalan hingga tiba di atas sumur, lalu meeka melepas baju Yusuf dan melempar Yusuf ke dalamnya.
Seketika itu, Allah mewahyukan kepada Yusuf, “Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak ingat lagi.” (QS. Yusuf: 15)
Setelah berhasil memasukkan Yusuf ke sumur, mereka berpikir tentang apa yang akan mereka katakan nanti di hadapan ayah saat mengetahui mereka kembali tanpa Yusuf.
Lantas mereka berniat untuk mengatakan bahwa seekor serigala telah memakan Yusuf. Untuk menguatkan pernyataan, mereka sembelih seekor kambing lalu darahnya mereka lumuri ke baju Yusuf.
Di malam hari, saudara-saudara Yusuf pulang menemui ayahnya dalam keadaan berpura-pura menangis.
Kemudian saudara-saudara Yusuf memberitahukan sesuai rencana awal mereka. Hanya saja Nabi Yaqub telah mengetahui kedustaan dari anak-anaknya.
“Sungguh aneh serigala ini, mengapa ia bersikap sayang kepada Yusuf, ia memakannya tanpa merobek pakaiannya.” Maka Ya’qub berkata kepada mereka menerangkan kedustaan mereka, “Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik Itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (QS. Yusuf: 18).
Kisah Nabi Yusuf Dikeluarkan dari Sumur dan Dibawa ke Mesir
Di dalam sumur, Yusuf menunggu adanya orang yang mau menolongnya. Tiba-tiba datang sebuah kafilah yang hendak menuju Mesir, kemudian mereka ingin menambah persediaan air.
Salah seorang dari mereka menurunkan timbanya ke dalam sumur, maka Yusuf bergantung kepadanya, lalu orang tersebut melihat terdapat seorang anak muda yang tampan berpegangan pada tali timba.
Kafilah tersebut merasa senang, lalu membawa Yusuf bersama mereka menuju Mesir untuk dijual. Di Mesir, Yusuf dibeli oleh seorang raja Al ‘Aziz untuk dijadikan anak.
Saat Al Aziz pulang dengan membawa Yusuf, istrinya, bernama Zulaikha sangat senang. Ia meminta istrinya untuk memuliakan Yusuf dan berbuat baik kepadanya.
Kisah Nabi Yusuf Digoda Zulaikha
Waktu semakin berlalu dan Yusuf semakin dewasa. Ia tumbuh sebagai pemuda yang kuat dan tampan. Zulaikha, istri Al ‘Aziz selalu memperhatikan Yusuf setiap hari dan mulai tertarik kepadanya.
Zulaikha mulai menampakkan rasa sukanya melalui isyarat dan sindiran. Namun Yusuf selalu berpaling dari Zulaikha dan tidak peduli terhadapnya.
Ketika Al ‘Aziz pergi meninggalkan istana, Zulaikha memanfaatkan kesempatan itu untuk menggoda Yusuf. Ia berhias dan memakai pakaian yang paling indah.
Lantas Zulaikha mengunci ruangan dimana Yusuf berada dan mengajaknya untuk berzina. Akan tetapi Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang memiliki sifat ‘iffah (menjaga diri tetap suci) dan menolak ajakan Zulaikha.
Yusuf berkata kepada Zulaikha, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23)
Lalu Yusuf segera pergi menjauh, namun Zulaikha tetap menggoda dengan menarik Yusuf dari belakang untuk menghalanginya pergi dan menahan gamisnya hingga robek.
Tiba-tiba, Al Aziz datang, Zulaikha langsung menuduh Yusuf sebagai orang yang khianat dan berupaya menzaliminya. Yusuf segera membela diri bahwa Zulaikha yang telah merayunya.
Akhirnya Al Aziz menyelesaikan masalah ini kepada salah seorang keluarganya. Anggota keluarganya tanpa ragu berkata bahwa Zulaikha yang bersalah.
“Lihatlah! Jika baju gamisnya koyak di depan, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.– Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita Itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Yusuf: 26-27)
Lalu Al Aziz menoleh kepada Zulaikha, dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.” (QS. Yusuf: 28)
Akhirnya Al ‘Aziz meminta Yusuf untuk menyembunyikan masalah ini. Lalu ia meminta Zulaikha agar memohon ampun kepada Allah atas dosa dan kesalahannya.
Kisah Nabi Yusuf Dipenjara
Sebab wajah Yusuf yang tampan sehingga muncul fitnah, maka Yusuf harus dipenjara. Di dalam penjara, Yusuf bertemu dengan dua tawanan penjara.
Mereka melihat akhlak Nabi Yusuf yang begitu mulia dan senantiasa beribadah. Maka keduanya mendatangi Yusuf dan menceritakan mimpi mereka, sebagaimana yang disebutkan Allah dalam kitab-Nya,
“Berkatalah salah seorang di antara keduanya, “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur.” Dan yang lainnya berkata, “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung.” berikanlah kepada kami takwinya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menakwilkan mimpi).” (QS. QS. Yusuf: 36)
Menafsirkan mimpi merupakan mukjizat Nabi Yusuf yang dianugerahkan oleh Allah., sehingga beliau memiliki kemampuan tersebut.
Sebelum menakwil mimpi, Nabi Yusuf mengajak mereka beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
Setelah kedua temannya beriman kepada Allah, atas mukjizat nabi Yusuf yang diberikan oleh Allah maka Yusuf mampu menafsirkan makna mimpi mereka.
Kisah Nabi Yusuf Menakwil Mimpi Raja
Pada suatu ketika, Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai gandum lainnya yang kering.
Karena keahlian menakwil mimpi adalah mukjizat nabi Yusuf, maka Raja meminta Yusuf menjelaskan maksud mimpinya.
Dengan mukjizat Nabi Yusuf, beliau menjelaskan arti mimpi Raja tersebut. Raja tertegun mendengar penjelasan Yusuf yang masuk akal. Kemudian, Yusuf diangkat sebagai pejabat negara.
Kisah Nabi Yusuf Menduduki Jabatan
Saat Nabi Yusuf menduduki jabatan penting, muncul masa sulit sebagaimana mimpi yang ditafsirkannya.
Para rakyat mulai memburu bahan makanan dan berbondong-bondong datang ke gudang makanan yang disediakan kerajaan, termasuk saudara-saudara Yusuf.
Yusuf mengenal mereka, sedangkan mereka tidak mengenali Yusuf. Mereka mengira Yusuf telah lama mati. Kemudian Yusuf mendekati dan meminta mereka membawa Bunyamin, adik kandungnya ke istana.
Para saudara Yusuf datang kembali bersama Bunyamin. Dengan rencana yang telah disusun Yusuf, akhirnya Bunyamin tinggal di istana bersamanya.
Lantas Yusuf berkata, “Sadarkah kalian tentang perbuatan apa yang telah kalian lakukan kepada saudara kalian sendiri, Yusuf dan Bunyamin.”
Mereka sangat terkejut bahwa pejabat tersebut adalah Yusuf. Akhirnya mereka mengakui kesalahan dan memohon maaf atas perbuatannya kepada Yusuf.
Nabi Yaqub yang telah lama buta akibat kehilangan Yusuf, kini kembali pulih saat jubah Yusuf diusapkan ke wajah ayahnya. Maka segera Nabi Yaqub dibawa ke istana untuk bertemu Yusuf.
Akhirnya Yusuf bertemu kembali dengan ayahnya. Lantas semua saudara Yusuf dipersilahkan tinggal bersamanya di istana.
Baca juga: Biografi & Kisah Umar Bin Khattab Yang Patut Diteladani
Itulah kisah Nabi Yusuf yang sangat menarik sekali. Banyak teladan dan pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya, ya!
Tidak ada komentar