Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya.
Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya lebih jauh!
Daftar Isi
1. Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi intra kalimat ialah kata hubung yang berfungsi untuk menggabungkan dua klausa, kata, atau frasa yang ada dalam satu kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi tiga, diantaranya konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif.
Konjungsi Koordinatif
Kata hubung koordinatif berfungsi untuk menghubungkan dua klausa dengan kedudukan setara atau sama. Konjungsi koordinatif tidak bisa dipakai di awal kalimat. Misalnya dan, serta, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, padahal.
Artikel Terkait
- Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 19 September 2023 at 3:45 am
Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris. Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 18 September 2023 at 3:05 am
Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.
- Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 17 September 2023 at 1:44 am
Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil The post Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 15 September 2023 at 9:53 am
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial. Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup The post Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya appeared first on Sma Studioliterasi.
Contoh kalimat:
- Ayah dan ibu pergi ke kantor.
- Ibu berbelanja sayur, tempe, tahu, serta daging di pasar.
- Ia menyukai pelajaran matematika, sedangkan adiknya lebih menyukai bahasa asing.
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif juga disebut sebagai kata hubung tidak setara, yang artinya konjungsi tersebut menghubungkan dua klausa atau lebih yang status sintaksisnya tidak sama. Kata hubung ini digunakan untuk mengidentifikasi klausa terikat atau anak kalimat dan klausa utama dalam kalimat bersusun. Konjungsi ini juga selalu mengawali anak kalimat.
Contoh kalimat:
- Ia mencicipi gelato itu sebelum membelinya.
- Ibu berkata bahwa adik harus lebih rajin belajar.
- Rina pulang lebih dulu karena tidak enak badan.
Berikut adalah pembagian konjungsi subordinatif dari fungsinya:
- Menyatakan hubungan makna isi: bahwa, dalam, kalau, mengapa, bagaimana.
- Menyatakan hubungan makna penerang: di mana, ialah, yaitu, yakni, hal mana.
- Menyatakan penjumlahan: di samping, selain, kecuali.
- Menyatakan hubungan makna harapan: agar, biar, supaya, demi, semoga, mudah-mudahan.
- Menyatakan pengandaian: seumpama, seandainya, andaikan, andaikata.
- Menyatakan perbandingan: bagai, bak, bagaikan, daripada, laksana, seakan, sebagaimana, seolah, seperti, serasa.
- Menyatakan akibat: akibatnya, maka, sehingga, hingga, sampai.
- Menyatakan hubungan syarat: apabila, asal, asalkan, bila, bilamana, jika, jikalau, kalau, manakala, tanpa, sekiranya.
- Menyatakan sebab: karena, akibat, berkat, lantaran, sebab, lantaran, mentang-mentang, berhubung.
- Menyatakan penyertaan: sambil, seraya, sembari
- Menyatakan hubungan makna waktu: sebelum, sesudah, setiap kali, seusai, setiba, selama, semasa, semenjak,saat, ketika, selagi, sampai.
- Menyatakan hubungan makna tidak bersyarat: biar, biarpun, kalaupun, kendati, kendatipun, lamun, meski, meskipun, sekalipun, walau, walaupun.
- Menyatakan hubungan makna kegunaan: buat, guna, untuk.
Baca juga: Gagasan Utama: Kenali Definisi, Jenis, dan Cara Menemukannya
Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan kata hubung yang fungsinya adalah menggabungkan dua kata, frasa, atau klausa yang mana kedua kata yang dihubungkan sama-sama merupakan subjek. Biasanya kata hubung ini dipakai di depan atau di tengah kalimat. Konjungsi korelatif diantaranya berikut ini:
- Baik… maupun
- Tidak hanya …. melainkan
- Entah…. Entah
- Jangankan…, ….pun
- Tidak hanya …. bahkan
Contoh kalimat:
- Baik ibu maupun ayahnya selalu mengantarnya ke sekolah.
- Jangankan membalas pesan, dibaca pun tidak.
- Tidak hanya dia yang dihukum, melainkan seluruh kelas harus ikut menanggung akibatnya.
2. Konjungsi Antar Kalimat

Konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang mengaitkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Jadi, kata hubung ini selalu mengawali kalimat baru. Berikut adalah jenis-jenis konjungsi antarkalimat:
- Menyatakan pertentangan: biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun demikian, walaupun begitu, walau demikian, meskipun demikian, meski begitu.
Contoh kalimat:
- Hari ini Ia sedang tidak enak badan. Meski begitu, Ia tetap pergi ke sekolah.
- Saya tidak yakin dengan gagasan yang disampaikan. Walaupun demikian, mari kita coba laksanakan saran tersebut.
- Menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya: akan tetapi, namun.
Contoh kalimat:
- Situasi covid saat ini sudah mulai membaik. Namun, kita harus tetap memakai masker untuk berjaga-jaga.
- Ibu sudah memasak bekal untuknya. Akan tetapi, Ia tidak mau memakan bekal itu.
- Menyatakan akibat: oleh karena itu, oleh sebab itu.
Contoh kalimat:
- Masyarakat masih banyak yang tidak mengenakan masker saat berada di luar ruangan. Oleh karena itu, banyak yang terserang flu dan batuk.
- Ia sudah melaporkan kasus tersebut pada polisi. Oleh sebab itu, pencuri itu akhirnya menyerahkan diri.
- Menguatkan keadaan yang dipaparkan sebelumnya: bahkan, malahan
Contoh kalimat:
- Rumah itu sudah lama tidak berpenghuni. Bahkan, beberapa orang menganggap rumah itu angker.
- Menyatakan kelanjutan dari sebuah peristiwa: setelah itu, selanjutnya, sesudah itu.
Contoh kalimat:
- Kami memulai usaha ini di tahun 90-an. Setelah itu, usaha ini mulai berkembang pesat di tahun 2000-an.
- Ia sudah menyelesaikan pendidikan sarjananya. Selanjutnya, Ia ingin untuk mengenyam pendidikan pascasarjana di kampus yang sama.
- Menyatakan keadaan yang sebenarnya: sesungguhnya, bahwasannya
Contoh kalimat:
- Ia bingung atas tuduhan yang dilayangkan padanya. Sesungguhnya, Ia sedang berada di lokasi lain saat kejadian.
- Menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya: sebaliknya
Contoh kalimat:
- Ia sudah datang sejak pagi untuk piket kelas. Sebaliknya, teman-temannya belum terlihat batang hidungnya.
- Seluruh keluarga akan pergi berlibur minggu ini. Sebaliknya, Ia memilih untuk tidak ikut dan menghabiskan waktu di rumah saja.
Baca juga: Menulis Kata Pengantar: Pelajari Struktur dan Contohnya
3. Konjungsi Antar Paragraf

Konjungsi antar paragraf berfungsi untuk memulai suatu paragraf agar terhubung dengan paragraf sebelumnya. Contohnya yaitu oleh karena itu, oleh sebab itu, di sisi lain.
Contoh:
Ratih memperoleh skor yang sangat baik pada mata perlajaran sejarah. Sebab, Ia sangat rajin belajar setiap hari hingga kerap lupa makan seharian. Ia sering kali makan pagi terlambat dan baru kembali makan di menjelang malam hari.
Oleh karena itu, Ratih malah harus dilarikan ke rumah sakit selepas ujian karena menderita tifus. Padahal, Ia harus datang ke acara penyerahan penghargaan untuk siswa berprestasi di sekolahnya esok hari.
Baca juga: Mengenal Kalimat Imperatif, Jenis-Jenis serta Contohnya
Nah, itu dia Kawan Literasi penjelasan mengenai kata hubung atau konjungsi. Banyak bukan jenis-jenisnya? Semoga Kawan Literasi dapat mengaplikasikannya dengan mudah dalam karya tulis setelah mengetahui contoh-contoh penggunaannya juga dalam kalimat.
Tidak ada komentar