Tidak hanya letak geografis, tetapi suatu negara juga diidentifikasi melalui letak astronomisnya. Letak astronomis merupakan letak yang dilihat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Apakah Kawan Literasi sudah tahu di mana letak astronomis Indonesia dan apa saja dampaknya? Simak pembahasan Studio Literasi kali ini sampai habis untuk mengetahuinya!
Daftar Isi
Letak Astronomis Indonesia

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, letak astronomis diketahui dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang atau latitude adalah garis yang memetakan sisi horizontal bumi, melingkar dari barat ke timur. Sedangkan garis bujur atau longitude adalah garis khayal yang ditarik dari kutub utara ke selatan. Garis-garis ini menentukan lokasi pada globe atau peta.
Letak astronomis Indonesia berada di antara 6° LU (Lintang Utara) hingga 11° LS (Lintang Selatan) dan antara 95° hingga 141° BT (Bujur Timur). Lebih spesifiknya, letak astronomis Indonesia ditandai dengan batasan pada wilayah-wilayah berikut:
- Pada 6° Lintang Utara, terdapat Pulau Weh Provinsi Aceh yang menjadi batas paling utara Indonesia.
- Pada 11° Lintang Selatan, ada Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan batas paling selatan Indonesia.
- Pada 95° Bujur Timur, wilayah paling barat Indonesia, terdapat pulau Beureuh, Provinsi Aceh.
- Pada 141° Bujur Timur, terdapat daerah Merauke, Papua, yang menjadi batas wilayah paling timur Indonesia.
Pengaruh dan Keuntungan Letak Astronomis Indonesia

Setelah mengetahui letak astronomis Indonesia, mari simak pembahasan tentang pengaruhnya terhadap berbagai hal, seperti iklim, zona waktu, hingga keberagaman sumber dayanya.
Artikel Terkait
- Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 19 September 2023 at 3:45 am
Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris. Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 18 September 2023 at 3:05 am
Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.
- Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 17 September 2023 at 1:44 am
Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil The post Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 15 September 2023 at 9:53 am
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial. Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup The post Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya appeared first on Sma Studioliterasi.
1. Iklim Tropis
Salah satu dampak letak astronomis Indonesia adalah negara Indonesia yang memiliki iklim tropis. Oleh sebab itu, intensitas sinar matahari di Indonesia stabil, mencapai 12 jam per hari dalam rata-rata setahunnya. Lalu, Indonesia juga jadi memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Baca juga: Yuk, Kenali Batas-Batas Wilayah Indonesia, Lengkap!
2. Memiliki 3 Zona Waktu
Pengaruh letak astronomis Indonesia selanjutnya adalah perbedaan zona waktu. Garis Bujur mempengaruhi zona waktu yang ada di Indonesia dan membaginya menjadi 3 bagian. Zona waktu Indonesia ialah GMT+7 (Waktu Indonesia Barat), GMT+8 (Waktu Indonesia Tengah), dan GMT+9 (Waktu Indonesia Timur). Perbedaan waktu antara WIB, WITA, dan WIT memiliki selisih antara satu hingga dua jam.
- Waktu Indonesia Barat (WIB)
Zona waktu ini berlaku untuk wilayah Indonesia bagian barat. Daerah yang tergolong dalam zona ini letaknya di sepanjang garis bujur105º BT. Daerah yang termasuk ke dalam zona waktu ini adalah seluruh provinsi pada Pulau Sumatera, Jawa dan Madura, dan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Waktu Indonesia Barat memiliki selisih waktu satu jam dengan Waktu Indonesia Tengah. Misalnya, Jakarta menunjukkan pukul 13.00 WIB, maka Bali menunjukkan pukul 14.00 WITA.
- Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Daerah yang tergolong dalam zona waktu WITA terletak di sepanjang garis bujur 120º BT. Daerah yang termasuk waktu Indonesia Tengah diantaranya Pulau Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, serta beberapa pulau di sekitarnya.
- Waktu Indonesia Timur (WIT)
Zona waktu Waktu Indonesia Timur mencakup daerah yang letaknya ada di sepanjang garis bujur 135º BT. Daerah yang termasuk dalam zona waktu ini diantaranya Pulau Papua, Kepulauan Maluku, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia Timur mempunyai selisih waktu satu jam lebih cepat dari Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan dua jam lebih cepat jika dibandingkan dengan Waktu Indonesia Barat (WIB).
3. Mempunyai Curah Hujan yang Tinggi
Curah hujan merupakan frekuensi hujan yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Karena letak astronomis Indonesia, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahun. Curah hujan yang tinggi ini kemudian menyebabkan tingkat kelembaban udara juga tinggi.
Baca juga: Kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia – Materi Geografi
4. Beraneka Ragam Fauna dan Flora
Keuntungan yang diperoleh karena letak astronomis Indonesia yaitu memiliki berbagai hewan dan tumbuhan endemik yang tidak dimiliki negara lainnya. Berikut adalah persebaran fauna Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
- Fauna dan flora bagian barat
Hewan yang termasuk golongan ini diantaranya gajah, macan, badak bercula satu, rusa, banteng, orang utan, bekantan, monyet, dan lain-lain. Selain mamalia, banyak ditemukan pula jenis reptil dan burung di bagian ini. Sedangkan, flora bagian ini terdiri dari hutan hujan tropik, hutan mangrove, dan sabana tropik.
- Fauna dan flora bagian tengah
Disebut fauna peralihan, hewan pada bagian ini disebut dengan fauna endemik yang tidak ditemukan di bagian lainnya. Beberapa contoh hewan di bagian ini adalah anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, tarsius, monyet saba, dan beruang. Flora di bagian ini terdiri dari kelompok stepa, sabana tropik, mangrove, dan hutan pegunungan, seperti cemara dan pinus.
- Fauna dan flora bagian timur
Fauna bagian ini mirip dengan hewan yang ada di Australia, sehingga disebut tipe Australis. Beberapa fauna bagian ini diantaranya kangguru, beruang, walabi, landak irian, cendrawasih, kasuari, biawak, buaya, dan kelelawar. Flora bagian ini diantaranya adalah pohon sagu, pohon mangrove, pohon eboni, dan pohon nipah.
5. Hutan Hujan Tropis yang Luas
Seperti yang sudah dipaparkan pada poin sebelumnya, flora di Indonesia tergolong beragam, termasuk keberadaan golongan flora hutan hujan tropis yang luas. Keberadaan hutan hujan tropis memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai penyedia oksigen, mencegah erosi dan banjir, sebagai habitat berbagai fauna dan flora, serta hasil hutan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil hutan ini meliputi berbagai jenis kayu seperti jati, cendana, balsa, mahoni, kemudian juga hasil getah dan resin yang dapat dimanfaatkan menjadi desinfektan, produk karet, produk cat, hingga produk serat.
6. Lahan Perkebunan dan Pertanian yang Subur
Akibat intensitas sinar matahari sepanjang tahun serta curah hujan tinggi, Indonesia memiliki tanah yang subur. Oleh karena itu, Indonesia banyak memiliki lahan pertanian maupun perkebunan dengan berbagai macam hasil komoditas.
Baca juga: Flora Indonesia
Nah, itu dia pembahasan lengkap mengenai letak astronomis Indonesia dan pengaruhnya. Semoga menambah wawasan Kawan Literasi!
Tidak ada komentar