
Di dunia ini, ada banyak sekali aliran lukisan yang berkembang, salah satunya yaitu ekspresionisme. Sesuai namanya, lukisan ekspresionisme identik dengan guratan emosi maupun curahan batin sang seniman yang tertuang secara spontan dan bebas di dalam karyanya tanpa tekanan dari peniruan objek rujukan secara detail.
Sifatnya yang bebas tentu membuat contoh gambar ekspresionisme sangat unik dan beragam. Mulai dari kebahagiaan, kesedihan, kemiskinan, kekerasan, ketakutan, dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lalu apa saja ciri ciri ekspresionisme? Dan bagaimana aliran seni lukis ekspresionisme selengkapnya? Langsung saja, simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah suatu jenis aliran yang memungkinkan pelukis untuk dapat berekspresi dengan melakukan perubahan bentuk maupun warna dari suatu objek. Oleh karena itu, pelukis aliran ekspresionisme biasanya menorehkan setiap garis atas dasar emosi, ungkapan, ataupun perasaan yang ia miliki sehingga hasil karyanya pun terasa lebih intim dan tampak personal.
Gambar ekspresionisme terlihat menantang arus dengan menggunakan formulanya sendiri dan menentang teknik-teknik ataupun pakem yang telah ada. Sederhananya, pelukis ekspresionisme lebih berfokus pada kemurnian ekspresi tanpa harus mengindahkan nilai ekstrinsik seni dengan menekankan pengungkapan seluruh emosi dari dalam jiwa.
Artikel Terkait
Sejarah Aliran Ekspresionisme
Aliran seni lukis ekspresionisme pertama kali muncul di karya-karya seniman dari Jerman pada abad ke 19, dimana mereka percaya bahwa kehidupan manusia sudah tidak lagi harmonis dengan dinamika alam dunia.
Hingga pada puncaknya, lukisan aliran ekspresionisme pun terus terpopulerkan oleh seniman tersohor di Eropa pada akhir dekade 1880-an seperti James Ensor, Edvard Munch, dan Vincent Gogh. Akibatnya, pelukis lain pun terinspirasi dan mulai mengilhami aliran ekspresionisme dalam setiap karyanya.

Beberapa tahun setelahnya, kepopuleran lukisan ekspresionisme meningkat tajam terutama pada sekitar tahun 1905 hingga 1920 dan terus berkembang hingga menyebar ke seluruh benua Eropa. Aliran seni lukis ekspresionisme merupakan sebagai angin segar di tengah lukisan impresionisme dan romantisme yang tumbuh pada saat itu.
Ciri Ciri Ekspresionisme
Sama seperti aliran lukisan lainnya, gambar ekspresionisme pun memiliki karakteristik unik yang membuatnya berbeda. Ciri ciri ekspresionisme adalah sebagai berikut
- Sapuan kuas tampak spontan, berani, ekspresif, dan tidak malu-malu.
- Lebih menekankan pada ekspresi seniman daripada peniruan alam.
- Umumnya berisi wujud kecemasan atas ketidakharmonisan kehidupan alam dunia.
- Beberapa hasil contoh gambar ekspresionisme tampak abstrak dengan tetap menonjolkan objek dan ekspresi wajahnya.
- Tidak mengutamakan kemiripan objek dengan aslinya.
- Guratan setiap garis tampak sangat tegas, kuat, dan berkarakter.
- Warna berperan sebagai simbol atas suatu hal, bukan untuk menghidupkan objek.
- Komposisi gambar tersusun apik dengan menunjukkan beberapa kolaborasi warna.
Tokoh Ekspresionisme
Kepopuleran lukisan ekspresionisme di dunia tidak perlu kamu ragukan lagi, sobat Literasi. Hal itu dapat kita lihat dari beberapa tokoh ekspresionisme yang begitu ikonik atas karya-karyanya yang mendunia seperti Cafe Terrace of Night (1888), Starry Night (1889), dan Starry Night (1893). Beberapa tokoh ekspresionisme adalah sebagai berikut.
- Vincent Van Gogh dari Belanda
- Emile Nolde dari Jerman
- Edvard Munch dari Norwegia
- Max Beckmann dari Jerman
- Frank Mark dari Jerman
- James Ensor dari Belgia
- Gen Paul dari Prancis
- Oskar Kokoschka dari Austria
- Carl Eugen Keel dari Swiss
- Affandi Koesoema dari Indonesia
- Ernst Ludwig Kirchner dari Jerman
Contoh Lukisan Ekspresionisme dan Pelukisnya
Setelah mengenal beberapa tokoh ekspresionisme paling terkenal di dunia, kamu juga perlu tahu karya-karya mereka yang sangat tersohor dan memorial bahkan hingga sekarang. Berikut daftar lukisan ekspresionisme dan pelukisnya.
Lukisan Ekspresionisme Karya Edvard Munch
Lukisan ekspresionisme karya Edvard Munch bertajuk The Women on the Shore ini mengambil tema kesepian, seks, dan kematian yang diekspresikan dengan kuat dalam potongan kayu berwarna. Gambar ekspresionisme ini menunjukkan seorang gadis muda berpakaian putih menatap penuh kerinduan melintasi laut gelap menuju masa depan yang belum diketahuinya.
Diceritakan, gadis tersebut seolah tidak menyadari sosok seperti takdir kematian berada di sampingnya. Pelukis ekspresionisme asal Norwegia kali ini terlihat menggabungkan tekstur kasar balok kayu dan membatasi penggunaan bentuk dasar serta warna-warna tertentu. Edvard Munch tampak menciptakan citra yang mengisahkan tentang kesia-siaan cinta dan harapan.
Tidak ada komentar