Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan hayati dan non hayati. Agar generasi di masa depan bisa tetap memanfaatkannya dengan maksimal, manajemen sumber daya alam sangat perlu untuk kita perhatikan. Kali ini, kita akan membahas manajemen sumber daya alam hingga pemanfaatannya yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Simak hingga selesai, Kawan Literasi!

Daftar Isi

Apa itu Sumber Daya Alam?

Arti dari sumber daya alam yaitu segala sesuatu yang berada di alam serta bisa kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya sumber daya air, hutan, lahan, serta tambang dan mineral.

Sumber daya alam (SDA) di Indonesia sangat beragam mulai dari sumber daya alam daratan dan perairan. Di wilayah daratan, sumber daya alam Indonesia terdiri dari pertanian, peternakan, pertambangan, kehutanan, pariwisata, dan perikanan darat. Sementara itu, di area perairan, sumber daya alam Indonesia mencakup perikanan, padang lamun, pariwisata pantai dan laut, kekayaan pesisir, energi, dan pertambangan.

Di samping itu, berdasarkan jenisnya, sumber daya alam terbagi menjadi sumber daya alam hayati dan non hayati. Sumber daya alam hayati berasal dari makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan berbagai mikroorganisme. Sedangkan, sumber daya alam non-hayati tidak berasal dari makhluk hidup, atau berupa benda mati, seperti air, tanah, udara, serta bahan tambang.

Prinsip Manajemen Sumber Daya Alam

Dalam mengelola sumber daya alam, ada dua prinsip yaitu prinsip ekoefisiensi dan pembangunan berkelanjutan, supaya seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat SDA dengan merata.

1. Prinsip Ekoefisiensi

Prinsip ekoefisiensi dalam manajemen sumber daya alam yaitu mengelola SDA secara efisien, dalam arti menyeimbangkan efisiensi ekologi atau lingkungan dan efisiensi ekonomi. Dengan hal ini, manajemen sumber daya alam dapat meminimalisir terbuangnya limbah. Selain itu, prinsip ini juga menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara menyeluruh. Secara umum, prinsip ekoefisiensi mencakup beberapa hal berikut ini:

Memanfaatkan SDA terbarukan
Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang
Meminimalisir penggunaan bahan baku
Mengurangi hasil limbah berbahaya ke lingkungan

2. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Prinsip manajemen sumber daya alam berikutnya yaitu prinsip pembangunan berkelanjutan, tujuannya yakni untuk memaksimalkan sumber daya alam agar tidak membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi di masa depan. Berikut adalah prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan SDA:

Equality: Pemerataan untuk menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Ekonomi: Peningkatan performa dan keahlian pekerja agar dapat berdaya saing, memperoleh pekerjaan yang layak, serta melaksanakan kerja sama ekonomi strategis.
Energi: pemanfaatan sumber daya alam dengan efektif agar limbah bisa lebih berkurang.
Ekologi: Pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan aspek ekologis, tidak melebihi kapasitas lingkungan itu sendiri.
Engagement: Keikutsertaan masyarakat untuk turut berperan dalam manajemen SDA, dengan pemerintah sebagai fasilitator dari aspirasi masyarakat.

Prinsip-prinsip manajemen sumber daya alam tersebut bisa terlaksana dengan peningkatan potensi SDA , pengelolaan yang ramah lingkungan, serta jaminan bagi masyarakat untuk mendapat kesempatan yang merata dan adil.

Bentuk Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Berikut adalah bentuk-bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang sesuai dengan nilai pembangunan yang berkelanjutan (sustanable development):

1. Reklamasi

Tujuan reklamasi adalah perluasan lahan dengan menciptakan lahan yang baru, salah satu caranya yaitu dengan mengeringkan rawa dengan membuat saluran air (tanggul). Selain itu, reklamasi juga bisa dilakukan dengan memperbaiki lahan bekas tambang dan mengeringkan laut.

2. Meningkatkan Lahan Pertanian

Selain reklamasi, pemanfaatan SDA juga dapat melalui peningkatan lahan garapan. Namun, tidak semua tanah dapat menjadi lahan pertanian, sehingga perlu kondisi fisik yang sesuai, seperti tingkat ketersediaan air dan frekuensi sinar matahari. Selain itu, perlu juga memperhatikan topografi/relief serta tingkat kesuburan tanah.

3. Meningkatkan Ketersediaan Pangan

Meningkatkan persediaan pangan atau hasil panen bisa dengan cara intensifikasi, diversifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi, atau mekanisasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah mengolah lahan pertanian yang sudah ada sebaik-baiknya agar hasil pertanian dapat meningkat. Sementara itu, ekstensifikasi adalah perluasan lahan pertanian sebagai upaya peningkatan hasil pertanian. Diversifikasi adalah upaya penganekaragaman jenis tanaman di lahan pertanian.

Rehabilitasi, ialah cara untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memperbarui atau meng-update cara-cara bertani, atau mengganti jenis tanaman yang sudah tidak lagi produktif. Yang terakhir, mekanisasi adalah penggunaan bantuan alat atau perlengkapan yang bisa bergerak sebagai bantuan untuk menjalankan pertanian.

4. Mengembangkan Transportasi

Contoh pengembangan transportasi yaitu pada awal ke-19 saat ada penemuan mesin uap yang diterapkan pada kereta uap, sebagai bentuk pembaharuan terhadap transportasi sepeda dan gerobak atau delman yang memanfaatkan tenaga hewan. Selain itu, semenjak bahan bakar ditemukan, transportasi berkembang menjadi adanya kendaraan bermotor dan transportasi udara.

Nah, itu dia ulasan mengenai manajemen sumber daya alam beserta pemanfaatannya yang sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Dengan melaksanakan prinsip-prinsip yang sudah kita bahas di atas, harapannya sumber daya alam dapat kita manfaatkan secara optimal, minim limbah, serta penggunaannya bisa merata bagi seluruh masyarakat, dengan kesempatan pemanfaatan yang sama. Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk Kawan Literasi semua!

Apa itu Sumber Daya Alam?

Artikel Terkait