Saat melihat dan menjalani kehidupan di era modern seperti ini, apakah Kamu pernah bertanya-tanya bagaimana kehidupan manusia terdahulu dan bagaimana perkembangannya di Indonesia?
Indonesia memiliki sejarah dan telah mengalami masa praaksara sampai kerajaan Kutai berdiri, dimana pada masa kerajaan ini nenek moyang kita mulai mengenal huruf untuk pertama kalinya. Nah, pada artikel kali ini Studio Literasi akan membahas lebih lanjut mengenai kehidupan masa praaksara di masa lampau.
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud dengan Masa Praaksara?
Masa praaksara adalah masa ketika manusia belum mengenal sebuah huruf dan tulisan. Masa praaksara mempunyai nama lain yaitu nirleka atau yang biasa dikenal dengan masa nirleka. Nirleka memiliki arti “nir” yang berarti tidak ada sedangkan “leka” adalah tulisan.
Masa praaksara tidak tepat apabila disebut dengan masa prasejarah karena manusia purba yang hidup di masa tersebut memiliki sejarah dan telah menghasilkan sebuah kebudayaan walaupun belum mengenal tulisan.
Artikel Terkait
- Medan Magnet: Definisi, Arah, Prinsip Penggunaan & Rumusby Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 7 Desember 2023 at 2:26 pm
Welcome back, guys. It’s time to learn science! Yap, pembahasan kali ini tak kalah menarik karena kita akan membahas apa itu medan magnet beserta penjelasan lengkapnya. Sebelumnya apakah kalian masih ingat tentang definisinya? Jika belum, simak penjelasan berikut ini. Medan magnet merupakan daerah di sekitar magnet dan ia dipengaruhi oleh gaya magnet yang kuat. Selain The post Medan Magnet: Definisi, Arah, Prinsip Penggunaan & Rumus appeared first on Sma Studioliterasi.
- Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang Menorehkan Sejarahby Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 7 Desember 2023 at 1:41 pm
Kerajaan hindu budha di Indonesia pernah mengalami kejayaan sebelum Indonesia merdeka. Di sisi lain, keberadaan kerajaan Hindu-Budha telah memberikan dampak yang besar pada kehidupan masyarakat saat itu, mulai dari kebudayaan, ekonomi, dan sebagainya. Bersamaan dengannya, agama Hindu-Budha di nusantara (saat ini Indonesia) telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sementara itu, masuknya dan menyebarnya agama Hindu The post Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang Menorehkan Sejarah appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Bakat dan Cara Mengenalinya Secara Efektif.by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 6 Desember 2023 at 9:55 am
Setiap orang dilahirkan jenius. Namun jika kalian menilai seekor ikan dari caranya memanjat .pohon, ia akan menganggap bahwa dirinya bodoh. Very well said! Itulah kutipan ilmuwan tersohor di dunia bernama Albert Einstein yang menjelaskan pentingnya mengetahui jenis-jenis bakat di setiap individu. Kutipan ini cukup menjawab pertanyaan kita selama ini tentang apa itu kemampuan, potensi diri The post Jenis-Jenis Bakat dan Cara Mengenalinya Secara Efektif. appeared first on Sma Studioliterasi.
- Strategi Menghadapi Ujian Tertulis, Bikin Performa Ujian Oke!by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on 5 Desember 2023 at 9:37 am
Apa yang kalian lakukan menjelang ujian? Sebut saja ujian akan diadakan dua minggu depan, tentu kalian akan mempersiapkan mulai hari ini, bukan? Kalian perlu mempersiapkan diri dan rencana atau strategi menghadapi ujian tertulis dengan baik. Nah, tapi ada beberapa orang yang merasa kurang mengerti bagaimana strategi menghadapi ujian tertulis. Yuk, cari tau selengkapnya di bawah The post Strategi Menghadapi Ujian Tertulis, Bikin Performa Ujian Oke! appeared first on Sma Studioliterasi.
Periodisasi Masa Praaksara

Periodisasi masa praaksara di Indonesia terbagi menjadi 3 zaman yaitu zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Sejarawan Indonesia, R Soekmono mengadaptasi teori ini dan membagi masa praaksara Indonesia menjadi 2 zaman yaitu zaman batu dan zaman logam. Adapun periodisasi masa praaksara yang telah dirangkum adalah:
1. Masa Paleolitikum
Masa paleolitikum atau zaman batu tua berlangsung pada tahun 50.000-10.000 SM. Masa ini disebut sebagai zaman batu tua karena manusia purba masih menggunakan alat batu yang dibuat secara sederhana dan kasar. Pada masa paleolitikum manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah untuk mencari makanan dalam skala kelompok kecil yaitu antara 10-15 orang.
Manusia purba di masa paleolitikum hanya mengenal berburu hewan dan mengumpulkan makanan yang berupa buah dan umbi-umbian. Mereka belum mengetahui cara memasak dan bercocok tanam. Sedangkan untuk berlindung dari alam dan hewan buas, manusia purba di masa ini tinggal di dalam gua. Pada masa ini manusia purba sudah mengenal adanya api.
2. Masa Mesolitikum
Masa mesolitikum merupakan peralihan masa paleolitikum dan neolitikum. Manusia purba pendukungnya yaitu terdiri dari bangsa Papua-Melanosoid. Di masa ini manusia mulai hidup semi menetap di gua yang disebut Abris Sous Roche. Pada masa praaksara mesolitikum, laki-laki memiliki tugas untuk berburu sedangkan perempuan tinggal di gua untuk menjaga anak dan memasak.
Adapun hasil budaya yang ditemukan pada masa mesolitikum, yaitu Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche. Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur yang berupa tumpukan kulit kerang. Penemuan hasil budaya dari kjokkenmoddinger adalah pebble, kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan. Sedangkan Abris Sous Roche adalah Manusia pada masa praaksara yang tinggal gua yang terletak pada tebing pantai. Hasil budaya yang ditemukan dari gua-gua tersebut adalah peralatan dari batu yang telah diasah. Selain itu ditemukan juga berbagai peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk serta lukisan tangan pada dinding gua.
3. Masa Neolitikum
Kehidupan manusia pada masa praaksara ini sudah mulai menetap dan tidak nomaden. Jenis manusia yang hidup pada pada masa neolitikum ini yaitu Homo Sapiens ras Mongoloide dan Austromelanosoide. Pada masa ini mereka sudah mengenal bagaimana cara bercocok tanam, tetapi masih melakukan perburuan hewan. Karena sudah mengenal cara bercocok tanam, mereka maka mereka sudah dapat menghasilkan bahan makanan sendiri (food producing).
Hasil budaya peninggalan pada masa praaksara neolitikum, pembuatan alatnya sudah lebih sempurna, sehingga lebih halus dan disesuaikan dengan fungsinya. Alat-alat pada masa ini sangat banyak digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Hasil kebudayaan yang terkenal pada zaman Neolitikum, yaitu kapak lonjong dan kapak persegi.
4. Masa Megalitikum
Kebudayaan pada masa praaksara megalitikum diperkirakan berkembang dari zaman neolitikum sampai masa perunggu. Manusia di masa ini sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan menghasilkan bangunan dari batu besar. Bangunan yang telah dibuat untuk kepentingan upacara keagamaan dan penguburan jenazah. Manusia pendukung pada masa praaksara ini didominasi oleh Homo Sapiens.
Menurut Von Heine Geldern, masa megalitikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang. Pertama adalah Megalitikum Tua pada tahun 2500-1500 SM. Adapun contoh bangunan Megalitikum Tua adalah menhir, punden berundak, dan arca statis. Sedangkan masa Megalitikum Muda terjadi pada tahun 1000-10 SM. Contoh bangunan Megalitikum Muda adalah peti kubur batu, dolmen, waruga , sarkofagus, dan arca dinamis.
5. Masa Tembaga
Masa tembaga merupakan awal mula manusia mengenal adanya logam. Tembaga sendiri digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai macam peralatan. Indonesia diperkirakan tidak dipengaruhi oleh masa tembaga karena sampai sekarang belum ditemukan peninggalan sejarah dari masa tembaga.
6. Masa Perunggu
Pada masa perunggu, manusia membuat alat yang berbahan dasar perunggu. Peninggalan masa praaksara dari zaman perunggu di Indonesia yang mencolok antara lain candrasa, kapak corong, dan nekara. Candrasa adalah sejenis senjata yang ditemukan di Bandung dan digunakan untuk keperluan upacara.
Kapak Corong adalah alat kebesaran dan upacara adat yang berbentuk seperti corong, ditemukan di Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Sedangkan nekara adalah genderang besar atau tambur yang berbentuk seperti dandang terbalik, digunakan untuk upacara ritual, khususnya sebagai pengiring upacara kematian, upacara memanggil hujan, dan sebagai genderang perang yang ditemukan di Jawa, Bali, dan Sumatera.
7. Masa Besi
Manusia di masa besi mampu membuat peralatan yang lebih sempurna dengan bahan besi. Cara membuat peralatan dari besi yaitu dengan meleburkan bijih besi dan menuangkannya ke dalam cetakan. Hasil peninggalan masa besi yang ditemukan di Indonesia yaitu mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan lain sebagainya.
Kegunaan alat mata kapak pada masa ini digunakan untuk membelah kayu dan mata sabit digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan. Alat tersebut dapat ditemukan di daerah Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki dan, Punug (Jawa Timur).
Manusia Purba pada Masa Praaksara

Menurut penelitian, ada tiga manusia purba yang ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthropus Erectus, Meganthropus, dan Homo yang dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Pithecanthropus Erectus
Manusia purba satu ini merupakan manusia kera yang berjalan tegak, memiliki tingginya sekitar 165-180 cm. Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, yang letaknya di dekat Bengawan Solo. Karena fosil manusia purba ini ditemukan di pulau Jawa, maka Pithecanthropus Erectus juga dikenal dengan istilah Manusia Jawa.
2. Meganthropus
Manusia purba selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus. Manusia purba ini jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manusia besar tua yang berasal dari Jawa. Oleh karena itu, ukuran tubuh Meganthropus Palaeojavanicus lebih besar bila dibandingkan dengan manusia purba Pithecanthropus Erectus.
3. Homo
Manusia purba Homo memiliki fisik yang sempurna dibandingkan dengan kedua pendahulunya. Manusia purba Homo yang ditemukan di Indonesia terdiri dari tiga jenis, yaitu Homo Wajakensis, Homo Soloensis, dan Homo Sapiens. Homo Wajakensis pertama kali ditemukan di Wajak, Jawa Timur. Sedangkan untukHomo Soloensis pertama kali ditemukan di daerah Solo, Jawa Tengah. Homo Sapiens adalah manusia purba generasi terakhir yang memiliki ciri fisik menyerupai manusia modern di masa sekarang.
Peninggalan Masa Praaksara

Peninggalan masa praaksara sangatlah banyak dan penemuan ini bisa akan terus bertambah karena penelitian yang terus berlanjut. Berikut ini adalah beberapa peninggalan zaman praaksara yang paling terkenal.
- Nekara
- Candrasa
- Arca perunggu
- Moko
- Bejana perunggu
- Kapak persegi
- Mata panah
Itulah informasi mengenai masa praaksara di Indonesia yang dimulai dari apa yang dimaksud dengan masa aksara, periodisasi, dan peninggalannya. Dengan mengetahui masa praaksara tersebut, semoga informasi ini bermanfaat dan kita semakin mengetahui bagaimana kehidupan manusia yang ada di masa lampau.
Tidak ada komentar