1. Kelas 7 IPA
  2. Tak Berkategori

Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan

Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah.
Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi!

Pencemaran Tanah

Sumber: kehatilab

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lebih tepatnya pada pasal 1 ayat (14), menyebutkan “Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.”
Jadi, pencemaran tanah merupakan situasi dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan natural tanah. Pencemaran ini kerap terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri, fasilitas komersial, penggunaan pestisida, atau limbah industri yang langsung dibuang tanpa memenuhi syarat. Pencemar yang masuk ke tanah ini dapat terendap sebagai zat kimia yang beracun di tanah.
Baca juga: Pencemaran Udara

Komponen Bahan Pencemar Tanah

Sumber: rimbakita

Polutan atau bahan pencemar tanah dapat berasal dari sisa usaha atau limbah domestik maupun limbah industri. Berikut adalah penjelasannya:

1. Limbah Domestik

Sisa bahan dari pemukiman penduduk, tempat usaha seperti pasar atau hotel, maupun kantor, merupakan limbah domestik. Limbah domestik bisa berupa limbah padat seperti plastik, kaleng, maupun keramik yang bisa menjadi bahan pencemar karena tidak dapat terurai hingga 300 tahun lamanya. Sementara itu, limbah domestik cair bisa berupa oli, cat, atau deterjen.
Sampah anorganik yang tidak dapat ter-biodegradasi tersebut mengakibatkan tanah tidak dapat menyerap air, sehingga peresapan mineral yang dapat menyuburkan tanah akan berkurang. Akibatnya, tanaman akan sulit untuk tumbuh, bahkan bisa mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

Artikel Terkait

  • Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 19 September 2023 at 3:45 am

    Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris.  Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 18 September 2023 at 3:05 am

    Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 17 September 2023 at 1:44 am

    Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil The post Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya
    by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 15 September 2023 at 9:53 am

    Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial.  Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup The post Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya appeared first on Sma Studioliterasi.

2. Limbah Industri

Selain dari sumber domestik, pencemaran tanah juga bisa disebabkan oleh bahan sisa produksi industri. Limbah cair hasil pengolahan suatu proses produksi, misalnya sisa pengolahan pelapisan logam dan industri kimia lainnya, seperti tembaga, timbal, perak, khrom, arsen, dan boron, merupakan zat hasil pelapisan logam Hg, Zn, Pb, dan Cd. Zat tersebut sangat beresiko meracuni mikroorganisme, dan jika meresap ke tanah akan mengakibatkan kematian mikroorganisme.

3. Limbah Pertanian

Limbah yang dapat mencemari tanah juga berasal dari kegiatan pertanian, biasanya berupa sisa pupuk sintetik penyubur tanaman, seperti pupuk urea dan pestisida pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang berkelanjutan bisa merusak struktur tanah dan menyebabkan kesuburan tanah berkurang.
Selain itu, penggunaan pestisida juga tidak hanya bisa mematikan hama tanaman, tetapi juga mematikan mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Penggunaan pestisida terus-menerus juga akan menyebabkan hama kebal terhadap pestisida tersebut.
Baca juga: Apa Itu Stomata? Ini Fungsi, Bagian-Bagian, Letak, & Tipenya

Dampak Pencemaran Tanah

Sumber: ruparupa

Pencemaran tanah dapat secara tidak langsung memberi dampak pada lingkungan dan kesehatan. Bagi lingkungan, pencemaran tanah akan sangat berdampak pada penurunan hasil pertanian. Hal ini akan berlanjut pada kesulitan konservasi tanaman, dimana tanaman tidak bisa menahan lapisan tanah dari erosi.
Sementara itu, ekosistem juga bisa terdampak karena adanya bahan kimia yang berbahaya atau beracun, menyebabkan kepunahan spesies primer dari rantai makanan. Akibatnya, predator atau tingkatan lain dari suatu rantai makanan pun juga akan terkena dampaknya. Hal ini sudah mulai terlihat, seperti konsentrasi DDT pada burung yang menyebabkan rapuhnya cangkang telur, hingga meningkatkan kematian anakan, bahkan meningkatkan posibilitas hilangnya spesies tersebut.
Selain berdampak pada lingkungan, pencemaran tanah juga bisa berdampak pada kesehatan. Bahan-bahan atau zat pencemar bisa secara tidak langsung memapar air minum, udara, maupun rantai makanan. Saat sumber air tanah terkontaminasi, maka kontaminan dapat masuk melalui air minum. Ketika makanan tumbuh dengan media tanah, kontaminan juga dapat masuk melalui rantai makanan. Dampak yang dirasakan dapat berbeda beda. Misalnya, merkuri dan siklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Ada pula dampak seperti sakit kepala, iritasi mata, ruam kulit akibat paparan beberapa jenis bahan kimia.
Baca juga: Pencemaran Air

Penanganan Pencemaran Tanah

1. Bioremediasi

Sumber: byjus

Bioremediasi merupakan salah satu cara mengendalikan polutan atau pencemaran dengan memanfaatkan proses biologi. Dalam bioremediasi, digunakan mikroorganisme atau organisme hidup untuk mendegradasi bahan pencemar lingkungan menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Mikroorganisme yang dimaksud adalah fungi, alga, khamir, yeast, hingga bakteri,atau disebut juga bioremediator. Tujuan bioremediasi adalah memecah zat pencemar menjadi bahan yang lebih tidak beracun, seperti karbon dioksida dan air. Proses bioremediasi sendiri harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, oksigen, dan juga nutrien.
Selain menggunakan mikroorganisme, bioremediasi juga bisa memanfaatkan tanaman air atau dikenal sebagai fitoremediasi. tanaman air ini bisa menetralisir komponen tertentu dalam perairan, sehingga sangat berguna dalam proses pengolahan limbah cair.

2. Fitoremediasi

Sumber: byjus

Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk memindahkan, menghilangkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar, baik berupa senyawa organik maupun anorganik. Metode fitoremediasi dikenal sebagai metode yang efisien, murah, serta ramah lingkungan. Namun, tidak semua tanaman bisa digunakan, sebab tidak semua tanaman bisa melakukan metabolisme, volatilisasi, dan akumulasi polutan dengan cara yang sama.
Baca juga: Metamorfosis Sempurna
Itu dia ulasan singkat mengenai pencemaran tanah, sumber polutan, hingga cara penanganannya. Kawan Literasi sebaiknya bisa turut serta dalam mengurangi sumber pencemaran tanah dari sisi domestik, mungkin salah satunya dengan mengolah sampah plastik dengan benar, agar tidak mencemari tanah. Semoga informasi kali ini bermanfaat!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Pencemaran Tanah: Komponen Pencemar, Dampak, dan Penanganan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Kawan Literasi pernah membaca sebuah karya tulis seperti skripsi atau laporan penelitian? Pada bagian depannya pasti kamu bisa menemukan “Kata Pengantar”. Kata pengantar ini secara umum berisi gambaran umum dan ucapan terima kasih penulis atas selesainya karya tersebut. Untuk mengetahui lebih jauh tentang penulisan kata pengantar, simak artikel Studio Literasi kali ini sampai habis, ya!  […]
    Huruf kapital biasanya digunakan pada kata di awal kalimat. Namun, jika Kawan Literasi menemui tulisan ‘soto Banjar’ dan ‘Soto Banjar’, manakah yang menurutmu tepat? Jawabannya adalah soto Banjar. Beberapa orang kerap salah menggunakan huruf kapital pada kata tertentu. Untuk tau lebih jauh tentang penggunaan huruf kapital yang benar, simak artikel kali ini hingga selesai, ya!  […]

    Trending

    Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa […]
    Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.  Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi […]
    Pencemaran tanah terjadi jika terdapat makhluk hidup, zat, maupun komponen lain ke dalam tanah hingga kualitas tanah menurun. Biasanya pencemaran tanah kerap terjadi akibat bahan kimia buatan manusia yang merubah lingkungan tanah. Apa saja sumber pencemaran tanah, dampak, dan cara menanganinya? Untuk mengetahuinya, simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Literasi! Pencemaran Tanah […]
    Konjungsi lebih akrab disebut sebagai kata hubung. Konjungsi berfungsi menghubungkan dua klausa maupun frasa dalam sebuah kalimat agar saling berkesinambungan. Contoh paling umum yaitu dan, tetapi, maupun, sedangkan, dan lain sebagainya.  Namun tahukah Kawan Literasi jika konjungsi memiliki berbagai macam jenis dan penggunaannya yang berbeda? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga selesai untuk mengetahuinya […]