Frasa ragam hias memang sudah tidak asing lagi di telinga. Apalagi, ragam hias kini dapat dengan mudah ditemui pada berbagai peralatan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Termasuk dalam bahan tekstil dan pakaian yang kita gunakan. Sebenarnya, apa fungsi penerapan ragam hias pada bahan tekstil? Simak penjelasannya pada artikel berikut.
Daftar Isi
Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil bukanlah tanpa alasan. Ragam hias sejatinya merupakan bentuk-bentuk dasar hiasan yang disusun berulang menurut pola tertentu. Ragam hias diterapkan pada bahan tekstil untuk memperindah atau menambah estetika pada bahan tekstil yang nantinya akan digunakan untuk berbagai keperluan. Selain itu, fungsi lainnya adalah:
- Dari segi ekonomis, bahan tekstil yang telah diberi sentuhan ragam hias yang unik, apalagi dengan tingkat kesulitan yang tinggi akan memiliki harga jual lebih tinggi.
- Menarik konsumen untuk membeli bahan tekstil sehingga meningkatkan penjualan.
- Turut melestarikan dan mewariskan budaya-budaya kedaerahan yang perlahan-lahan mulai dilupakan dan hilang eksistensinya.
Mengenal Bahan Pewarna Tekstil
Penting untuk mengetahui apa itu pengertian tekstil sebelum menyelam lebih jauh tentang penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Tekstil merupakan suatu bahan dari serat-serat tertentu yang kemudian diolah sedemikian rupa dengan berbagai teknik hingga menjadi benang, lalu menjadi kain.
Tak sembarang pewarna bisa diaplikasikan pada bahan tekstil. Terdapat dua macam pewarna tekstil. Ada yang terbuat dari bahan alami dan buatan (sintetis). Bahan alami biasanya dibuat dari ekstrak dedaunan, biji-bijian, akar-akaran, getah, buah-buahan, sampai kayu pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan alami. Salah satunya adalah kunyit (Curcuma domestica) yang menghasilkan warna jingga.
Artikel Terkait
Untuk bahan sintetis sendiri dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang diolah agar sesuai dengan bahan tekstil. Contohnya adalah cat minyak, cat akrilik, cat khusus tekstil, Naphtol, zat warna Indigosol, dan banyak lagi.
Jenis dan Sifat Bahan Tekstil
Apa saja jenis bahan tekstil? Apakah terdapat sifat-sifat yang berbeda pada setiap jenis bahan tekstil?
Faktanya, bahan tekstil amat beragam jenisnya. Mulai dari yang alami hingga yang buatan. Semuanya memiliki fungsinya masing-masing. Sederhananya, jenis-jenis tekstil bisa diidentifikasi dengan memperhatikan perbedaan permukaan dan perbedaan jenis benang yang digunakan.
Beberapa jenis bahan tekstil beserta sifatnya:
1. Kapuk
Tekstil yang berbahan dasar kapas bertekstur halus, seratnya pendek, serta lembab apabila digunakan. Tak hanya itu, kapuk juga relatif lebih cepat kering setelah terkena cairan dibandingkan beberapa bahan tekstil lainnya.
2. Sutra

Bahan tekstil dari sutra memiliki sifat yang berkilap, lentur, lembut, dan kuat. Kain sutra juga memberikan sensasi sejuk saat digunakan. Sutra dapat menyerap air.
3. Katun

Katun mempunyai karakteristik yang mudah kusut tetapi lentur, sama seperti sutra, katun memiliki daya serap air yang tinggi, serta bisa disetrika dengan panas yang tinggi.
4. Wol
Wol bersifat sangat lentur dan tidak mudah kusut sehingga tidak diperlukan proses setrika yang terlalu sering. Wol juga dapat menahan panas, tetapi jika terlalu panas akan menyebabkan wol menjadi lunak.
Teknik Penerapan dan Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Apakah penerapan ragam hias hanya bisa dilakukan dengan satu teknik? Jawabannya tidak. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil bisa dilakukan dengan teknik yang bermacam-macam, seperti pada uraian berikut:
1. Menyulam

Menyulam termasuk teknik dalam mewujudkan penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang cukup sederhana sehingga bisa dilakukan oleh semua orang. Dengan berbekalkan benang sulam, jarum sulam, dan pemindangan, pola-pola ragam hias sudah bisa dibuat. Sulam dilakukan secara manual dengan tangan.
2. Menenun

Teknik untuk penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang kedua adalah dengan menenun. Menenun adalah kegiatan pembuatan kain dengan memasukkan benang membujur (lungusi) secara selang-seling ke dalam benang yang melintang (pakan). Menenun tidak bisa dilakukan tanpa alat tenun.
3. Membatik

Siapa yang tak kenal batik? Membatik dilakukan dengan menorehkan lilin malam yang dicairkan menggunakan canting secara berulang mengikuti pola ragam hias yang dibuat. Seiring perkembangan zaman, batik tak melulu diproduksi dengan cara konvensional atau ditulis. Kini, batik bisa dibuat dengan teknik cap, sablon, celup, hingga printing.
4. Membordir
Teknik pembuatan hiasan kain dengan menggunakan benang dan jarum jahit tidak hanya tersedia pada teknik menyulam. Membordir juga menggunakan dua komponen tersebut. Bedanya, membordir menggunakan bantuan mesin. Hal ini menyebabkan seseorang dapat menghasilkan produk tekstil ragam hias yang lebih banyak dan tentunya lebih efisien.
5. Melukis
Teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang terakhir adalah dengan melukis. Tentunya, hampir sebagian besar masyarakat, terutama yang masih ada di bangku sekolah sudah mengetahui apa itu metode melukis.
Teknik melukis adalah teknik pembuatan ragam hias pada tekstil yang menggunakan kuas dan cat sebagai bahan utamanya. Cat diaplikasikan pada tekstil menggunakan kuas sesuai pola yang telah ada.
Itulah tadi informasi seputar penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Yuk, bersama lestarikan budaya-budaya Indonesia dengan turut menggunakan bahan tekstil ragam hias buatan dalam negeri!
Tidak ada komentar