Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa yang krusial yang menandai kedaulatan negara Indonesia. Proklamasi kemerdekaan akhirnya berhasil dilakukan setelah melewati proses yang panjang. Kali ini, Studio Literasi akan membahas lebih jauh tentang sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Simak artikel ini sampai habis!
Daftar Isi
Perumusan Teks Proklamasi

Kronologi perumusan teks proklamasi kemerdekaan negara Indonesia bermula pada tanggal 12 Agustus 1945. Pada hari itu, Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno, serta Mohammad Hatta tengah mengunjungi Dalat, Vietnam. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memenuhi undangan Jenderal Terauchi dalam rangka upaya mempersiapkan kemerdekaan. Sepulang dari Vietnam, radio BBC (British Broadcasting Corporation) menyiarkan bahwa Jepang telah resmi menyerah kepada Sekutu.
Mengetahui hal tersebut, golongan pemuda, diantaranya Wikana, Sutan Sjahrir, serta Darwis, mendesak Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta untuk bergegas memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, golongan tua saat itu ragu karena khawatir akan terjadi pertumpahan darah dalam peristiwa proklamasi. Karena penolakan tersebut, para golongan muda pun memutuskan untuk menculik Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta di 16 Agustus 1945 ke Rengasdengklok. Penculikan ini bertujuan agar mereka tidak terpengaruh oleh perkataan Jepang dan segera memproklamirkan kemerdekaan lewat radio. Malam harinya, Soekarno dan Mohammad Hatta pun dipulangkan ke Jakarta.
Pada 17 Agustus 1945 setelah peristiwa rengasdengklok, Soekarno dan Mohammad Hatta pun segera merundingkan naskah proklamasi. Dini hari, pukul 03.00 WIB, di rumah Laksamada Tadashi Maeda di Meiji Dori no. 1, tiga tokoh berkumpul untuk merumuskan teks proklamasi. Ketiga tokoh tersebut diantaranya adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebarjo. Ketiga tokoh tersebut memiliki peran yang berbeda. Ir. Soekarno merumuskan dan menulis teks proklamasi. Mohammad Hatta merumuskan paragraf kedua pada teks proklamasi. Lalu, Ahmad Soebarjo memiliki peran merumuskan paragraf pertama.
Artikel Terkait
- Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 19 September 2023 at 3:45 am
Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris. Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 18 September 2023 at 3:05 am
Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.
- Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 17 September 2023 at 1:44 am
Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil The post Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 15 September 2023 at 9:53 am
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial. Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup The post Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya appeared first on Sma Studioliterasi.
Baca juga: Indische Partij : Sejarah, Tujuan dan Program Kerjanya
Rumusan teks proklamasi tersebut ditulis di secarik kertas, kemudian dimintakan persetujuan pada 40 orang peserta Sidang Perumusan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Setelah disetujui, tulisan naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan mesin ketik. Mesin ketik yang Sayuti Melik gunakan adalah pinjaman dari Kolonel Kalender komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM. Sebab, Laksamada Tadashi Maeda hanya memiliki mesin ketik dengan huruf kanji.
Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno didampingi oleh Mohammad Hatta, membacakan teks proklamasi di kediamannya, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Djakarta. Dilaksanakan pula pengibaran bendera pusaka merah putih setelahnya yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya, dan disaksikan oleh sejumlah pemuda Jakarta.
Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan
Berikut adalah isi naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang telah diketik oleh Sayuti Melik:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
Lalu, berikut ini adalah naskah proklamasi kemerdekaan yang ditulis tangan langsung oleh Ir. Soekarno:

Lantas, apa yang membedakan naskah yang sudah diketik dengan tulisan tangan Ir. Soekarno? Berikut adalah perbedaan keduanya:
- Kata hal2 di paragraf kedua baris pertama diubah menjadi hal-hal.
- Kata saksama di baris kedua paragraf kedua diganti menjadi tempo.
- Penulisan tanggal serta bulan Djakarta 17-08-05 diganti menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
- Kalimat wakil2 bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama bangsa Indonesia.
Menariknya, naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia versi tulisan tangan Soekarno ternyata sempat dibuang karena dianggap tidak dibutuhkan lagi, namun diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah sebagai dokumen pribadi setelah selesai rapat perumusan naskah proklamasi.
Lalu, Burhanuddin Mohammad Diah menyerahkan naskah asli proklamasi kemerdekaan itu kepada Presiden Soeharto di tahun 1995. Setelah itu, naskah asli tersebut disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada tahun yang sama.
Baca juga: Siapakah Bung Tomo? Ini Profil, Kepribadian, dan Isi Pidatonya
Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan, perjuangan Indonesia belum berhenti di situ. Indonesia pun mulai menata pemerintahannya. Terdapat beberapa peristiwa krusial setelah proklamasi yang Kawan Literasi perlu ketahui.
- Pada tanggal 18 Agustus 1945, dilakukan pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia I serta penetapan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai UUD Proklamasi, yang dilakukan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
- Satu hari setelahnya, PPKI kembali melaksanakan rapat pada 19 Agustus 1945. Wilayah Indonesia yang menjadi bekas jajahan Belanda dibagi menjadi 8 provinsi, diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo, Maluku, Sulawesi, Sunda Kecil, Sumatera, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Surakarta.
Dibentuk pula 13 kementerian yang diajukan oleh Panitia Kecil, sebagai berikut:
- Departemen Dalam Negeri
- Departemen Luar Negeri
- Departemen Kehakiman
- Departemen Keuangan
- Departemen Kemakmuran
- Departemen Kesehatan
- Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
- Departemen Sosial
- Departemen Pertahanan
- Departemen Perhubungan
- Departemen Pekerjaan Umum
- Lalu, dibentuk pula Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu presiden karena Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945 oleh PPKI. KNIP ini akan menggantikan fungsi PPKI. Terdapat 135 orang anggota KNIP yang diangkat oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Tanggal 29 Agustus 1945 pun Soekarno-Hatta melantik anggota KNIP.
Berikut ini adalah susunan pengurus KNIP:
Ketua KNIP : Mr. Kasman Singodimejo
Wakil Ketua I : Sutarjo Kartohadikusumo
Wakil Ketua II : Mr.J.Latuharhary
Wakil Ketua III : Adam Malik
- Pada tanggal 23 Agustus, Badan Keamanan Rakyat (BKR) resmi ditetapkan sebagai satuan kepolisian yang tugasnya adalah menjaga keamanan negara. Anggota BKR rata-rata merupakan mantan anggota PETA, KNII, serta Heiho. Kaprawi kemudian terpilih sebagai pemimpin pusat BKR. Dalam perkembangannya, dibentuklah tentara nasional bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945. Penetapan TKR ini bertujuan untuk melindungi negara dari ancaman pertahanan dan keamanan oleh Sekutu yang membebaskan serdadu Belanda yang merupakan bekas tawanan Jepang.
Baca juga: Sejarah Sumpah Pemuda, Isi Teks, dan Maknanya bagi Pelajar
Itu dia pembahasan mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari proses perumusan, pembacaan proklamasi, hingga peristiwa pasca proklamasi kemerdekaan. Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk Kawan Literasi semua!
Tidak ada komentar