Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang paling sering kita temui. Hujan terbagi menjadi berbagai macam jenis seperti hujan frontal, hujan muson, hujan siklonal, hujan salju, dan lain sebagainya. Kali ini Studioliterasi akan membahas salah satu jenis hujan yang memiliki kandungan keasaman atau ph dibawah normal yaitu hujan asam. Apa itu hujan asam? Bagaimana proses terjadinya hujan asam? Dan apa saja dampak dari hujan asam?
Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai pengertian dari hujan asam, proses terjadinya hujan asam secara singkat serta dampaknya terhadap lingkungan. Untuk lebih lanjut, simak pembahasan berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Hujan Asam
Hujan Asam merupakan salah satu jenis hujan yang dikelompokkan berdasarkan bentuknya. Hujan asam adalah segala bentuk hujan yang memiliki kadar keasaman yang tinggi atau pH dibawah 5,6.
Secara umum, hujan biasa juga bersifat asam, namun kandungan pH-nya normal atau sekitar 6. Hal ini karena karbon dioksida (CO₂) yang ada di udara larut bersama air hujan. Hujan asam dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti dari alam atau dari ulah manusia.
Artikel Terkait
Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Setelah membahas mengenai pengertian dari hujan asam, kali ini kita akan membahas tentang penyebab terjadinya hujan asam. Seperti yang diketahui bahwa hujan asam terjadi akibat beberapa hal. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
- Sulfur dan Nitrogen
Sulfur dan nitrogen merupakan senyawa yang dihasilkan dari pembakaran. Dua senyawa hasil dari industri, kendaraan bermotor, pembangkit listrik, hingga amonia yang dihasilkan dari pertanian merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam.
Senyawa Sulfur dapat berasal dari faktor alam seperti kebakaran hutan atau letusan gunung berapi. Selain itu, berbagai industri seperti industri kelapa sawit dan industri logam juga dapat menghasilkan sulfur dioksida. Sedangkan, nitrogen oksida merupakan senyawa yang berasal dari industri kimia dan obat yang membutuhkan pembakaran dengan suhu tinggi.
- Pencemaran udara
Karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida merupakan gas-gas penyebab dari pencemaran udara. Gas-gas inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya hujan asam.
Karbon monoksida dan karbon dioksida merupakan senyawa yang dihasilkan dari polusi kendaraan dan hasil pembakaran. Kedua senyawa ini akan membentuk asam karbonan yang tergolong asam lemah.
Selain itu, senyawa-senyawa seperti hidrogen sulfida dan sulfur dioksida dihasilkan dari pemanasan dan pembakaran belerang. Apabila senyawa tersebut bertemu dengan air, maka akan menghasilkan asam yang bersifat asam kuat yang akan menyebabkan hujan asam.
Proses Terjadinya Hujan Asam

Proses terjadinya hujan asam tidak jauh berbeda dari hujan pada umumnya. Terdapat beberapa tahapan atau proses yang terjadi sebelum nantinya membentuk hujan asam. Berikut ini merupakan proses terjadinya hujan asam.
- Adanya berbagai macam aktivitas baik aktivitas alam maupun aktivitas manusia yang menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida dan hidrogen sulfur yang merupakan gas-gas penyebab hujan asam.
- Terjadinya penguapan dari berbagai sumber air yang disebabkan oleh paparan sinar matahari yang nantinya akan menghasilkan uap air yang banyak.
- Uap air dari hasil pengembunan akan bercampur dengan gas-gas yang menyebabkan hujan asam, yakni karbon dioksida dan karbon monoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air.
- Pertemuan uap air dengan karbon monoksida dan karbon dioksida yang menghasilkan asam yang bersifat lemah. Sedangkan, hidrogen oksida dan sulfur dioksida yang bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.
- Kandungan-kandungan yang bertemu dan bercampur tersebut akan terbawa oleh angin, semakin ke atas dan menuju tempat yang jauh dari sumbernya.
- Gas-gas yang sudah bercampur dengan uap air tersebut akan mengalami kejenuhan dan menjatuhkan kandungan airnya dalam bentuk butiran air. Hal inilah yang akhirnya kita sebut dengan hujan asam.
Dampak Hujan Asam
Terjadinya hujan asam dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Berikut ini beberapa dampak dari hujan asam.
- Merusak bangunan dan menimbulkan karat
Kandungan asam sulfat dan asam nitrat yang tinggi pada hujan asam dapat menyebabkan besi menjadi korosi atau berkarat. Apabila besi sudah berkarat maka ketahanan atau kekuatannya akan berkurang dan menyebabkan mudah patah. Sehingga bangunan-bangunan akan mudah rusak.
- Ekosistem air terganggu
Hujan asam dapat merusak ekosistem air karena kandungan aluminium yang dibawanya. Kandungan asam dan aluminium pada hujan asam yang ada pada aliran air akan mempengaruhi kadar normal asam pada lingkungan. Sehingga, semakin sering suatu daerah terkena hujan asam, maka akan semakin rusak ekosistem airnya.
- Mengganggu kesuburan tanah
Hujan asam membawa kandungan logam beracun seperti aluminium, kadmium, dan merkuri. Logam beracun ini akan larut dan masuk ke dalam tanah, sehingga menyebabkan sulitnya perkembangan akar dan terganggunya pertumbuhan tanaman. Kandungan pada hujan asam ini juga akan menyebabkan tanah menjadi tandus dan organisme kecil atau mikroorganisme di dalam tanah akan mati.
- Menimbulkan penyakit bagi manusia
Sulfur dioksida dan nitrogen oksida pada hujan asam dapat merusak kesehatan manusia. Gas-gas ini akan membentuk partikel sulfat dan nitrat halus yang dapat terhisap dan masuk ke paru-paru manusia. Apabila hal itu terjadi, maka dapat memicu kerusakan paru-paru dan jantung.
- Menyebabkan jumlah ikan di laut berkurang
Ikan-ikan di laut bisa mati karena terjadinya hujan asam yang membawa kandungan asam atau ph yang tinggi. Selain ikan, binatang perairan lainnya juga dapat terkena dampak dari hujan asam ini. Ikan-ikan dan binatang perairan lainnya dapat dengan mudah mati karena tidak terbiasa dengan kandungan asam yang terdapat pada air hujan tersebut.
Itulah pembahasan mengenai pengertian, penyebab, dampak serta proses terjadinya hujan asam. Semoga penjelasan tersebut dapat membantu dan mempermudah sobat Studioliterasi untuk belajar. Salam prestasi dan sampai ketemu di materi berikutnya!
Tidak ada komentar