Hai, sahabat Studio Literasi! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu sel makhluk hidup, yaitu sel hewan. Setiap makhluk hidup memiliki sel yang digunakan untuk bertahan hidup dan berkembang biak, tak terkecuali hewan.
Karena adanya sistem kerja sel ini, organ tubuh makhluk hidup dapat bekerja dengan baik. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasan seputar pengertian, ciri-ciri, struktur, serta perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Sel Hewan
Sel hewan adalah bagian terkecil dari hewan yang memiliki selaput tipis dengan larutan koloid di dalamnya dan merupakan sel eukariotik. Sel ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya yaitu dapat menduplikasi dirinya sendiri melalui proses pembelahan. Di dalamnya terdapat kandungan karbohidrat serta lipid yang digunakan untuk proses pembelahan dan fotosintesis.
Selain itu di dalam sel hewan juga terdapat protein yang berguna untuk proses metabolisme tubuh, serta asam nukleat yang berperan penting dalam proses sintesis protein. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel ini memiliki beberapa variasi bentuk.
Artikel Terkait
Ciri-ciri Sel Hewan
Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sel hewan.
- Tidak mempunyai dinding sel
- Tidak mempunyai plastida
- Mempunyai vakuola yang berukuran kecil dan hampir tidak terlihat
- Mempunyai dua sentriol, dimana pada saat terjadi pembelahan sel akan memisahkan diri menuju kutub yang berlawan dan membentuk benang-benang yang akan menempel dengan kromosom
- Mempunyai bentuk sel yang tidak tetap
Struktur Sel Hewan

Secara garis besar, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki struktur dan fungsi yang hampir sama. Yang membedakannya adalah beberapa organel yang dimiliki sel hewan tidak dimiliki sel tumbuhan, begitupun sebaliknya. Berikut ini penjelasan mengenai struktur beserta fungsinya.
Membran Sel
Membran sel merupakan bagian luar dari sel atau pembungkus sel yang tersusun atas protein, lipid (lemak), serta kolesterol. Organel ini berfungsi untuk mengatur mineral dan nutrisi yang ada di dalam maupun di luar sel.
Membran sel memiliki peranan penting yaitu mengatur keluar masuknya nutrisi dan mineral, sebagai pembungkus atau pelindung sel, serta menerima rangsangan dari luar.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan organel sel berupa cairan dan memiliki bentuk layaknya gel. Cairan ini dapat ditemukan di dalam nukleus yang disebut sebagai nukleoplasma. Organel ini berperan sebagai sumber bahan kimia dan juga sebagai tempat berlangsungnya metabolisme. Sitoplasma memiliki dua fase bentuk yaitu fasel gel (cair) dan fase sol (padat).
Organel ini bersifat koloid komplek atau tidak cair dan tidak padat, sehingga dapat berubah tergantung dengan konsentrasi air yang terkandung di dalamnya. Pada dasarnya, jika konsentrasi air rendah, maka sitoplasma akan menjadi padat lembek. Sementara jika konsentrasi air tinggi, maka akan berubah menjadi encer.
Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma atau RE merupakan organel yang berada di dekat inti sel dan berbentuk seperti benang-benang. RE terbagi menjadi dua macam, yaitu RE kasar dan RE halus. Pada RE kasar permukaannya akan mudah ditempeli oleh ribosom, sementara pada RE halus ribosom akan sulit menempel.
Retikulum endoplasma berfungsi sebagai sintesis protein dan tempat pengangkutan sintesis, steroid dan lemak. Selain itu juga membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel, serta sebagai tempat penyimpanan fosfolipid, steroid dan glikolipid.
Mitokondria
Mitokondria adalah bagian dari sel hewan yang ukurannya paling besar dan memiliki dua bagian lapis membran berlekuk-lekuk yang biasa disebut sebagai kritas. Pada mitokondria, glukosa dan oksigen saling bekerjasama dalam proses pembentukan energi.
Dimana proses tersebut merupakan bagian dari proses metabolisme dan aktivitas seluler, sehingga organel ini dijuluki sebagai The Power House. Mitokondria yang berbentuk tunggal disebut sebagai mitokondrion dan berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi lainnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari mitokondria yaitu sebagai alat respirasi seluler dan penghasil energi dalam bentuk ATP.
Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan organel sel yang tersusun atas protein aktin dan myosin. Organel ini memiliki kemiripan dengan mikrotubulus, namun memiliki perbedaan pada tekstur dan ukurannya.
Mikrofilamen bertekstur lebih lembut serta memiliki ukuran diameter yang lebih kecil. Mikrofilamen berfungsi sebagai tempat pergerakan sel, endositosis dan eksositosis.
Lisosom
Lisosom adalah bagian dari sel hewan berbentuk seperti kantong yang terikat pada membran dan berisi kandungan enzim hidrolitik. Lisosom terdapat pada sel eukariotik dan digunakan untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada keadaan apapun.
Organel ini berperan dalam mengontrol pencernaan intraseluler, mencerna materi dengan menggunakan fagositosis, serta menghancurkan organel sel yang telah rusak. Selain itu, lisosom juga berfungsi untuk memasukkan makromolekul dari luar menuju ke dalam sel melalui mekanisme endositosis.
Peroksisom
Peroksisom atau badan mikro merupakan organel sel berupa kantong kecil berisikan enzim katalase. Organel ini berfungsi untuk menguraikan peroksida (H₂O₂) atau metabolisme yang bersifat toksik yang dapat merubah air dan oksigen berbahaya pada sel.
Peroksisom banyak ditemukan pada sel ginjal dan hati. Peroksisom berfungsi untuk mengubah lemak menjadi karbohidrat dan menguraikan peroksida dari sisa-sisa metabolisme toksik.
Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang bertekstur padat dan kecil yang memiliki ukuran diameter sekitar 20 nm. Ribosom tersusun atas 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom. Organel ini berperan sebagai penerjemah RNA untuk membentuk rantai polipeptida dengan menggunakan asam amino ketika proses translasi.
Ribosom terikat pada Retikulum Endoplasma (RE) kasar dan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses sintesis protein.
Sentriol
Sentriol merupakan organel pada sel eukariotik yang memiliki bentuk tabung. Organel ini berperan dalam pembelahan sel dan pembentukan silia, flagella, seta benang spindel. Tidak hanya itu, sepasang sentriol mampu membentuk struktur gabungan yang disebut dengan istilah sentrosom
Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel yang ada di dalam sitoplasma dan biasa ditemukan pada sel eukariotik. Mikrotubulus memiliki bentuk silinder panjang yang berongga. Organel ini mempunyai diameter berukuran kurang lebih 12 nm dan diameter luar sekitar 25 nm.
Mikrotubulus tersusun atas beberapa molekul berbentuk bulat protein yang disebut tubulin. Dalam posisi tidak sadar, organel ini dapat bergabung dan membentuk silinder berongga pada kondisi tertentu.
Selain itu, mikrotubulus juga bersifat kaku yang artinya tidak dapat diubah-ubah bentuknya. Dapat disimpulkan bahwa fungsi dari mikrotubulus yaitu untuk melindungi sel, memberi bentuk sel, serta membentuk silia, flagela dan sentriol
Badan Golgi
Badan golgi atau aparatus atau kompleks golgi merupakan organel yang berkaitan dengan fungsi ekskresi pada sel hewan. Organel ini terdapat pada sel eukariotik yang berperan dalam proses ekskresi, seperti ginjal.
Badan golgi berbentuk menyerupai kantong pipih dengan ukuran yang bervariasi dan terikat oleh membran. Terdapat sekitar 10-20 badan golgi pada sel hewan. Badan golgi memiliki peranan dalam memprose protein dan membentuk lisosom, membran plasma, serta vesikula.
Nukleus
Nukleus merupakan organel terkecil pada sel hewan yang berperan untuk mengatur dan mengendalikan aktivitas sel. Proses ini dimulai dari metabolisme sel hingga pembelahan sel. Nukleus mengandung materi genetik berupa DNA linear panjang yang membentuk kromosom.
Organel ini terdapat pada sel eukariotik dan tersusun atas beberapa bagian yaitu membran inti, nukleoplasma, kromosom, serta nukleus. Nukleus berfungsi sebagai tempat terjadinya replikasi serta tempat menyimpan informasi genetik.
Nukleolus
Nukleus merupakan bagian dari sel hewan yang terdapat di dalam nukleus (inti sel). Organel ini memiliki fungsi yaitu bertanggung jawab pada pembentukan protein dengan menggunakan RNA atau asam ribonukleat.
Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan organel yang ada di dalam nukleus (inti sel) dan memiliki tekstur padat. Di dalam organel ini terdapat serat kromatin yang padat dan membentuk kromosom. Nukleoplasma memiliki fungsi untuk membawa informasi genetik.
Membran Inti
Membran inti merupakan elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel sel hewan dan memisahkan sitoplasma dan daerah inti. Membran inti bersifat non-permeabel sehingga sebagian besar molekul yang membuat nukleus (inti sel) membutuhkan pori inti hingga nukleus mampu melintasi membran.
Organel ini berperan sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma serta melindungi nukleus (inti sel).
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Berikut ini merupakan beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan.
No | Sel Tumbuhan | Sel Hewan |
1. | Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa dan pektin. | Tidak mempunyai dinding sel. Memiliki sel yang bersifat elastis |
2. | Mempunyai kloroplas (plastida) untuk proses fotosintesis. | Tidak mempunyai plastida. |
3. | Tidak mempunyai sentriol. | Mempunyaai sentriol yang berfungsi untuk mengumpulkan kromosom ketika pembelahan sel. |
4. | Mempunyai vakuola sedikit dan berukuran besar. | Mempunyai vakuola banyak dan berukuran kecil. |
5. | Mempunyai cadangan makan berupa pati. | Mempunyai cadangan makanan berupa lemak. |
Demikian pembahasan Studio Literasi mengenai struktur sel hewan dan fungsinya, semoga bermanfaat. Sampai jumpa di meteri berikutnya!
Baca juga: Sel Tumbuhan
Tidak ada komentar