Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita.
Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi dari tanda baca lainnya? Simak artikel kali ini hingga akhir!
Daftar Isi
1. Tanda Titik

Umumnya tanda titik digunakan pada akhir suatu kalimat pernyataan. Tanda titik memiliki simbol (.). Namun, terdapat beberapa fungsi lain dari tanda titik, diantaranya yaitu:
- Menulis singkatan, seperti pada halaman (hlm.) atau atas nama (a.n.).
- Membatasi singkatan pada gelar dan bidang yang diambil, seperti S. E. atau sarjana ekonomi, atau S. Hum., sarjana humaniora.
- Mengakhiri huruf atau angka dalam bentuk tabel ataupun laporan.
- Tanda titik juga menjadi pemisah keterangan pada daftar pustaka, misalnya Agustina, Tri. 2019. Perisai dari Bandung. Bandung: Indonesia Pustaka.
2. Tanda Koma
Tanda koma biasanya dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi, sedangkan, atau melainkan, dalam suatu kalimat majemuk. Contohnya yaitu pada kalimat “Ini bukan milikku, melainkan milik kakakku”. Selain itu, tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Misalnya “Karena sangat ramah, Ia dikenal oleh banyak orang.” Berikut adalah fungsi lain dari tanda koma:
Artikel Terkait
- Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 19 September 2023 at 3:45 am
Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris. Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 18 September 2023 at 3:05 am
Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.
- Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 17 September 2023 at 1:44 am
Kerajaan Kediri dikenal dengan nama Kerajaan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke-12 tahun 1042-1222. Berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur, dahulu kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Bagaimana kehidupan masa kerajaan ini berdiri dan apa penyebab keruntuhannya? Simak artikel kali ini hingga selesai! Awalnya, kerajaan ini adalah hasil The post Kerajaan Kediri: Sejarah Kehidupan hingga Keruntuhannya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on 15 September 2023 at 9:53 am
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu melakukan interaksi sosial. Nah, untuk bisa hidup dengan teratur, perlu sistem yang dapat mengaturnya, yaitu lembaga sosial. Institusi seperti sekolah, perusahaan, bahkan keluarga pun merupakan bentuk dari lembaga sosial. Menurut Koentjaraningrat, pengertian lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan relasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan hidup ini mencakup The post Lembaga Sosial: Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Digunakan di antara unsur dalam perincian, baik berupa kata, frasa, atau bilangan.
- Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain kalimat.
- Sebelum atau setelah kata seru seperti wah, aduh, atau kata sapaan seperti Bu, Dik, atau Nak.
- Sesudah salam pembuka dan salam penutup seperti dengan hormat, salam sejahtera, atau hormat kami.
- Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar yang mengikutinya, seperti Siti Aisyah, S.H., M.H.
Baca juga: Mengenal Kalimat Imperatif, Jenis-Jenis serta Contohnya
3. Tanda Titik Koma
Memiliki simbol (;) tanda titik koma biasanya digunakan untuk menggantikan kata hubung yang memisahkan kalimat setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya pada kalimat “Hari sudah malam; anak-anak masih bermain ponsel.”
Fungsi lain dari tanda titik koma yaitu:
- Memisahkan bagian perincian yang berupa frasa verbal
- Memisahkan bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan koma.
- Memisahkan sumber-sumber kutipan, seperti (Keraf, 1998; Putri, 2011; Satria, 2015)
4. Tanda Titik Dua

Tanda titik dua (:) digunakan di akhir suatu kalimat pernyataan yang langsung diikuti perincian. Misalnya pada kalimat “Saya akan membeli alat tulis: pensil, bolpoin, spidol, dan tinta.” Selain itu, tanda titik dua juga memiliki fungsi berikut ini:
- Diletakkan sesudah kata atau frasa yang memerlukan pemerian.
- Memisahkan kata yang menunjukkan pelaku dan percakapan. Misalnya pada suatu dialog dalam naskah drama/ pementasan.
- Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
- Menunjukkan rasio dan hal lain yang menyatakan perbandingan angka. Contohnya skala peta 1: 100.0000.
5. Tanda Hubung
Simbol tanda hubung adalah (-). Biasanya tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur bentuk ulang, seperti pada kata anak-anak, kemerah-merahan, dan berulang-ulang. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari tanda hubung, diantaranya:
- Menandai bagian kata yang terpenggal karena pergantian baris.
- Menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dituliskan dengan angka, misalnya 11-10-2019
- Menyambungkan huruf dalam kata yang berupa ejaan, seperti k-e-t-u-a.
- Menyatakan skor pertandingan, misalnya 4-1.
- Merangkai unsur yang berbeda, antara huruf kapital dan non kapital, seperti se-Indonesia, tahun 90-an.
Baca juga: Panduan Penggunaan Huruf Kapital yang Benar, Lengkap!
6. Tanda Pisah
Tanda pisah memiliki simbol (—). Biasanya, tanda pisah digunakan diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti sampai dengan atau sampai ke. Contohnya, Senin – Jumat, Jakarta – Surabaya, tanggal 10-15 Juni 2023. Selain itu, tanda pisah juga bisa dipakai untuk mengapit keterangan yang bukan merupakan bagian utama kalimat, misalnya “Kemerdekaan itu – kita sependapat – dapat tercapai berkat usaha para pahlawan terdahulu.”
7. Tanda Tanya
Penggunaan tanda tanya (?) biasanya adalah pada akhir suatu kalimat interogatif atau kalimat tanya. Misalnya, “Kapan kamu akan berangkat studi ke luar negeri?” atau “Siapa pencipta lagu Ibu Pertiwi?”. Disamping itu, tanda tanya juga dapat digunakan dalam suatu tanda kurung. Gunanya yaitu menyatakan bagian kalimat yang masih diragukan kebenarannya. Contohnya, “Indonesia memiliki 740 (?) bahasa daerah.”
8. Tanda Seru

Tanda seru (!) dipakai di akhir ucapan atau kalimat yang menyatakan kekaguman, emosi yang kuat, seruan, ataupun perintah. Contohnya yaitu:
- Merdeka!
- Halo!
- Bukan saya yang melakukannya!
- Wah, indah sekali taman ini!
Baca juga: Gagasan Utama: Kenali Definisi, Jenis, dan Cara Menemukannya
9. Tanda Elipsis
Simbol tanda elipsis adalah (…). Biasanya tanda ini digunakan untuk menulis ujaran atau kalimat yang tidak selesai pada suatu dialog, seperti “Menurut saya, …, seperti,… Bagaimana, Pak?”. Selain itu, tanda elipsis juga dipakai untuk menyatakan suatu kutipan ada bagian yang tidak dicantumkan atau dihilangkan dalam suatu kalimat. Contohnya, “Penyebab penurunan … akan ditinjau lebih lanjut.”
10. Tanda Petik
Tanda petik (“…”) dipakai untuk mengapit suatu judul, baik judul puisi, buku, artikel, naskah, maupun tema yang disebutkan dalam suatu kalimat. Selain itu, tanda petik juga berguna untuk mengapit petikan langsung dari pembicaraan. Contohnya yaitu:
- “Merdeka atau mati!” teriaknya saat berpidato.
- Puisi “Ibu” itu sangatlah menyentuh.
11. Tanda Petik Tunggal
Tanda petik tunggal (‘…’) dipakai untuk mengapit petikan dalam petikan lain. Misalnya, “Suatu kebanggaan dapat mendengar lagu ‘Indonesia Raya’ dikumandangkan di acara Internasional.”
12. Tanda Kurung

Tanda kurung ((…)) biasanya dipakai untuk mengapit keterangan tambahan, entah suatu singkatan atau padanan kata asing Contohnya, “Bahasa Indonesia memiliki tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)”
13. Tanda Garis Miring
Tanda garis miring (/) umumnya digunakan untuk menggantikan kata atau dan setiap. Contohnya, “Yang harus menandatangani rapor siswa adalah orang tua/wali peserta didik.”. Pada kalimat tersebut, tanda garis miring menggantikan kata atau.
Baca juga: Imbuhan: Pengertian, Fungsi, Jenis, & Contoh Lengkapnya
Demikianlah pemaparan materi tentang tanda baca serta penggunaannya dalam berbagai kalimat. Semoga bermanfaat untuk Kawan Literasi semua!
Tidak ada komentar