1. Pengetahuan Umum

Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan hal paling penting dalam sebuah penelitian untuk penyelidikan dan penyediaan informasi yang dapat menyelesaikan sebuah masalah.

Penelitian sendiri merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara terstruktur karena sifatnya yang ilmiah.

Oleh karena itu, proses pengumpulan data harus dilakukan dengan teknik dan metode tersendiri agar informasi serta fakta yang dihasilkan bersifat ilmiah dan valid.

Dalam  proses pengumpulan data, seorang peneliti membutuhkan sebuah instrumen. Instrumen yang dimaksud di sini adalah alat atau cara yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data yang nantinya akan menjadi informasi utama dari hasil karya penelitiannya.

Artikel Terkait

  • Pakaian Putri Kerajaan Majapahit, Mewah!
    by Amanda R Putri (Museum Nusantara – Info Wisata Sejarah Indonesia) on April 16, 2024 at 1:24 am

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas The post Pakaian Putri Kerajaan Majapahit, Mewah! appeared first on Museum Nusantara - Info Wisata Sejarah Indonesia.

  • Kerap Tertukar, Inilah Perbedaan Nekara dan Moko!
    by Amanda R Putri (Museum Nusantara – Info Wisata Sejarah Indonesia) on April 6, 2024 at 1:59 pm

    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada The post Kerap Tertukar, Inilah Perbedaan Nekara dan Moko! appeared first on Museum Nusantara - Info Wisata Sejarah Indonesia.

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara sistematis.

Nah, kali ini studioliterasi akan memberikan penjelasan tentang macam-macam teknik pengumpulan data yang bisa teman-teman lakukan untuk keperluan penelitian, berikut penjelasan lengkapnya.

Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Cara Memperoleh

teknik pengumpulan data
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Caran Memperoleh , Foto Oleh Unsplash com

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pengumpulan sebuah data. Namun, ada beberapa teknik pula yang hanya bisa dilakukan untuk mengumpulkan data pada sebuah penelitian di luar topik sains. 

Maksud dari penelitian yang tidak bersifat sains adalah kegiatan yang meneliti sebuah permasalahan sosial.

Wawancara

Wawancara merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan data berupa sudut pandang subjektif dari seseorang dengan cara tanya jawab antara pihak peneliti dan narasumber. 

Wawancara dapat dilakukan apabila peneliti ingin meneliti tentang suatu kejadian sosial yang sudah pernah terjadi atau sesuatu yang bersifat fokus dan juga mendalam.

Pemilihan narasumber yang akan diwawancarai untuk mendapatkan sebuah data tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan.

Narasumber yang dipilih harus benar-benar seseorang ahli agar mendapatkan informasi dan data valid.

Selain faktor narasumber, validitas data yang didapatkan pada saat wawancara juga bergantung pada isi wawancara itu sendiri. 

Pertanyaan dan jawaban yang diajukan oleh kedua belah pihak haruslah berhubungan langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang sebelumnya sudah ditentukan.

Oleh karena itu, sebelum melakukan wawancara, peneliti harus mempersiapkan daftar pertanyaan secara detail.

Instrumen yang dibutuhkan jika ingin mengumpulkan data melalui wawancara adalah narasumber dan pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti.

Menurut Esterberg, ada tiga macam jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Namun, perlu diketahui bahwa wawancara tidak dapat digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian yang bersifat sains.

Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh responden secara tertulis. Berbeda dengan wawancara yang dilakukan secara tatap muka antara peneliti dan narasumber, kuesioner umumnya dilakukan secara tidak langsung.

Teknik ini sering digunakan jika variabel penelitian berupa suatu kelompok atau populasi. Contohnya, penelitian tentang kebiasaan suatu grup anak-anak di daerah A.

Tentu saja cara ini lebih mudah dilakukan oleh peneliti dibandingkan jika harus mewawancarai satu per-satu. Sehingga tidak memakan waktu yang banyak.

Peneliti juga tidak akan mendapatkan data yang valid apabila mengumpulkan data untuk mengidentifikasi kebiasaan suatu populasi dengan cara mewawancarai beberapa orang dari populasi tersebut.

Akan tetapi, sebelum disebarkan kepada responden, kuesioner harus diuji terlebih dahulu kevalidan dan relibilitasnya. Kuesioner dapat berupa kertas cetak, tapi akhir-akhir ini banyak juga kuesioner dalam bentuk online (google form).

Sama seperti wawancara, peneliti harus menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan kepada responden agar jawaban yang akan menjadi data dan informasi pada penelitian tersebut tepat sasaran atau sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Instrumen yang dibutuhkan saat mengumpulkan data melalui kuesioner adalah responden dan daftar pertanyaan.

Dokumen

Dokumen yang dimaksud disini dapat berupa sebuah tulisan yang sudah teruji validasinya, contohnya seperti laporan penelitian, jurnal, peraturan atau kebijakan, hingga buku sejarah serrta biografi yang bersifat resmi dan sudah teruji.

Selain itu, dokumen juga dapat berupa foto, video, hingga film dokumenter, yang sudah teruji keaslian dan validitasnya.

Pengumpulan data melalui sebuah dokumen dapat dilakukan dalam penelitian ilmiah bertopik sains maupun sosial.

Saat mengumpulkan data melalui dokumen, peneliti tidak membutuhkan instrumen apapun, karena peneliti bisa mendapatkannya hanya dengan mempelajari dokumen yang sudah ada tanpa melakukan wawancara, membagikan anget, ataupun melakukan observasi.

Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek yang diteliti secara langsung menggunakan panca indera. Setelah mengamati objek penelitian, biasanya peneliti akan mencatat data yang dia dapatkan.

Catatan yang dihasilkan tidak harus berupa catatan tangan. Pada beberapa penelitian sains, banyak peneliti yang menggunakan pencatatan data digital (data logger) seperti foto dan video.

Dokumen hasil observasi juga bukan merupakan dokumen yang berasal dari kejadian atau dokumen yang sebelumnya sudah pernah digunakan oleh peneliti lain.

Sifat dari observasi dapat dibagi menjadi dua jenis jika kita mengacu pada ikut serta atau tidaknya peneliti saat sedang proses observasi dengan pengumpulan data.

  1. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti ikut serta secara langsung dalam proses observasi terhadap objek pengamatannya.
  1. Observasi juga dapat bersifat partisifatif, yaitu ketika peneliti tidak ikut serta secara langsung dalam observasi terhadap objek pengamatannya.

Contoh gampangnya yaitu seorang mahasiswa melakukan proses pengumpulan data untuk mengerjakan laporan penelitian skripsi di mana beberapa data yang diambil juga akan digunakan oleh dosen pembimbing kita pada penelitian yang berbeda.

Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa itu bersifat partisipatoris karena dia melakukan pengumpulan data dengan observasi secara langsung. 

Sementara observasi yang dilakukan oleh dosen pembimbingnya bersifat partisifatif karena sang dosen tidak langsung turut serta dalam kegiatan observasi.

Instrumen yang diperlukan untuk melakukan sebuah observasi sangat luas dan juga beragam, tergantung pada objek apa yang sedang diteliti. 

Misalnya, seperti alat ukur seperti penggaris dan jangka sorong yang biasa digunakan dalam penelitian sains, atau kamera yang dapat digunakan untuk mengambil foto dan video.

Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Metode

teknik pengumpulan data
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Metode, Foto Oleh Unsplash com

Jika tadi kita membahas tentang jenis-jenis teknik pengumpulan data berdasarkan cara memperolehnya, sekarang kita akan membahas teknik pengumpulan data berdasarkan tipe penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah teknik pengumpulan data di mana fakta yang didapatkan akan disajikan dalam bentuk statistik.

Jika data dikumpulkan melalui wawancara, maka langkah tersebut harus dilakukan dengan terstruktur demi mendapat beberapa jawaban atau pandangan dari narasumber yang berbeda terhadap pertanyaan yang sama.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Teknik pengumpulan data kualitatif merupakan teknik pengumpulan data di mana fakta yang didapat disajikan dalam bentuk kata-kata.

Jika data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner maupun mengadakan wawancara, pertanyaan yang diajukan haruslah pertanyaan yang mendalam, bukan pertanyaan dasar seperti jika peneliti ingin menyajikan data dalam bentuk kuantitatif.

Jika data dikumpulkan dari sebuah dokumen ataupun observasi, maka hasilnya wajib diungkapkan peneliti dalam sebuah kata-kata.

Oke, sekian dulu penjelasan teknik pengumpulan data dari studioliterasi. Bagaimana? Apakah setelah membaca penjelasan di atas teman-teman jadi jauh lebih paham mengenai materi berikut?

Jika iya, kira-kira materi apa lagi nih yang bisa dibahas oleh studioliterasi untuk membantu teman-teman? Tulis di kolom komentar, ya.

Baca Juga: Latar Belakang, Macam-Macam Metode Penelitian

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Teknik Pengumpulan Data

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Awal mula munculnya bank sentral adalah pembangunan sebuah firma pada tahun 1690, saat itu kerajaan Inggris ingin membangun infrastruktur yang kuat untuk armada laut. Nah, tapi nyatanya tidak semudah itu lho guys. Pemerintahan Inggris tidak mempunyai pendanaan yang memadai untuk membangunnya. Selanjutnya, muncullah gagasan William Paterson yang kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu yaitu membentuk sebuah […]
    Halo, kawan literasi! Kalian setiap bepergian setidaknya menggunakan fasilitas umum seperti jalan raya, bukan? Nah, fasilitas umum yang kalian lewati setiap hari itu adalah salah satu hasil infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah. Tentunya untuk  membuatnya memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Nah, ngomong-ngomong tentang anggaran, pasti tidak jauh dengan APBN APBD.  Hmm, kira-kira anggaran negara tersebut […]

    Trending

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks […]
    Salah satu perangkat elektronik yang dibutuhkan oleh para pelajar maupun pekerja adalah komputer. Komputer hadir mempermudah kehidupan manusia. Bahkan jenis-jenis komputer ini menjadi kebutuhan esensial bagi mereka yang berhubungan dengan sistem komputasi. Berdasarkan buku Arsitektur Komputer (2017), perkembangan komputer dari zaman ke zaman telah mengalami perubahan signifikan. Dengan adanya perangkat ini, dapat mengubah kemampuan manusia […]
    Salah satu cara untuk meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara adalah dengan mendirikan badan usaha. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Hal ini tentunya tidak kalah jauh dengan taraf ekonomi dan sosial yang baik. Pendekatan yang nyata untuk mewujudkannya adalah dengan melihat bagaimana perkembangan bahan usaha tersebut.  Kawan literasi, asal kalian tahu […]
    Berbicara mengenai fenomena alam. Salah satu fenomena yang indah untuk kita lihat adalah pelangi. Wah, sekarang kan lagi musim penghujan tuh, pasti kalian sering banget melihat pelangi setelah hujan reda? Mungkin dari kalian bertanya-tanya, bagaimana proses terjadinya pelangi? Apa yang membuat warnanya beragam dan terlihat indah di angkasa?  Nah, kalian nggak salah untuk membuka situs […]