Teks Cerpen

Hai teman-teman studioliterasi, apakah kalian pernah mendengar nama Chairil Gibran Ramadhan? Beliau adalah seorang cerpenis. Cerpennya sering dimuat ke media besar Indonesia dan media online. Salah satu cerpen terbaiknya berjudul Sebelas Colen di Malam Lebaran. Nah, kali ini studioliterasi akan membahas tentang teks cerpen.

Pengertian Teks Cerpen

Tahukah kamu apa itu teks cerpen atau cerita pendek?

Teks cerpen adalah sebuah cerita fiksi yang berbentuk pendek dan menggambarkan atau menceritakan tentang suatu kisah seseorang secara ringkas mulai dari konflik hingga penyelesaian masalah.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks cerpen sering diungkapkan sebagai cerita yang dapat dihabiskan dalam sekali duduk. Teks ini hanya memiliki sekitar 500-5000 kata.

Untuk memahami isi teks cerpen, sebaiknya kita memulai dengan membaca secara berulang-ulang agar dapat memahami tema dari cerpen tersebut.

Ciri-Ciri Teks Cerpen

Pada umumnya, terdapat beberapa ciri-ciri teks cerpen sebagai berikut.

1. Jalan cerita yang pendek
2. Maksimal terdiri dari 10.000 kata
3. Bersifat fiktif atau tidak nyata
4. Hanya memiliki 1 alur cerita
5. Cerita tentang kehidupan sehari-hari
6. Alur cerita lurus
7. Penokohan cerita yang sangat sederhana
8. Terdapat masalah dan penyelesaiannya
9. Menggunakan kata yang sederhana
10. Memiliki pesan atau amanat
11. Meninggalkan kesan bagi pembaca

Struktur Teks Cerpen

Teks cerpen tergolong jenis teks fiktif naratif. Di dalamnya terdapat pihak yang berperan sebagai pencerita yang disebut sebagai pengarang. Berikut struktur teks cerpen yang perlu kamu ketahui.

1. Abstrak

Dalam sebuah abstrak terdapat pendahuluan yang menyatakan serangkaian peristiwa yang menjadi inti pokok cerpen atau sebuah gambaran umum mengenai teks cerpen.

2. Orientasi

Orientasi ini berhubungan dengan sebuah latar cerita pendek yang menggambarkan waktu, tempat, dan suasana.

3. Komplikasi

Struktur teks berikutnya adalah terdapat sebuah komplikasi. Pengertian dari komplikasi adalah kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat, biasanya karakter dan watak tokoh komplikasi ini menggambarkan plot cerita.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan konflik yang terjadi pada saat klimaks dalam teks cerpen. Biasanya, di dalam evaluasi konflik yang terjadi sudah mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju tahap akhir.

5. Resolusi

Resolusi pada cerpen adalah ketika seorang pengarang mengungkapkan solusi untuk masalah yang sedang dialami tokoh dalam teks cerpen. Dalam resolusi, masalah sudah mendapat penyelesaian di tahap akhir cerita.

6. Koda

Struktur berikutnya adalah koda. Pengertian koda pada cerpen adalah nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerpen oleh pembaca. Pesan moral teks cerpen bisa menjadi sebuah intisari cerita yang bisa dipetik oleh pembaca setelah membaca teks cerpen tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen

Di dalam sebuah karangan terdapat sebuah kaidah kebahasaan agar mempermudah pengarang menyusun sebuah cerpen.

Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah penggunaan, pemilihan, serta penempatan kata yang sering dipakai dalam membangun frasa dan kalimat untuk membentuk sebuah rangkaian cerita.

• Penggunaan kata keterangan

Di dalam cerpen terdapat penggunaan kaidah kebahasaan yang berfungsi untuk mendeskripsikan latar tempat dan waktu. Pasti kamu akan menemukan beberapa kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar tersebut.

• Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung

Seorang cerpenis harus ahli menggunakan dua jenis kata ini, penerapannya yang sering kita lihat berguna untuk membangun percakapan dalam cerpen.

• Gaya bahasa

Teks ini biasanya mengandung gaya bahasa atau biasa disebut dengan majas yang berfungsi untuk memperkaya keindahan cerita.
Meskipun begitu, gaya bahasa yang digunakan dalam teks cerpen juga cenderung lebih efektif dan komunikatif.

• Bahasa tidak baku

Cerpen biasanya menggunakan bahasa yang tidak baku, agar pembaca bisa lebih dekat dengan cerpen yang sedang dibacanya.

Baca Juga: Kata Baku dan Tidak Baku

Contoh Teks Cerpen Singkat

Cermati contoh-contoh teks cerpen berikut ini!

Dompet yang Hilang

Aku menanti panggilan kerja sudah berbulan-bulan lebih lamanya. Hariku dipenuhi dengan perasaan bingung, juga berjalan tanpa arah. Bahkan, pekerjaanku hanya berdiam dan bersantai tak karuan di rumah. Aku bingung harus melakukan apa dan bagaimana. Ingin rasanya aku memulai usaha agar tidak menganggur, namun apa daya aku tak punya modal. Suatu hari, aku berniat untuk bertemu dengan seorang sahabat untuk menceritakan masalahku ini.

Ketika aku berjalan menuju rumah sahabatku, tepatnya di pertigaan gang menuju rumah sahabatku, aku melihat sebuah dompet berwarna hitam tergeletak. Aku mengambil dompet tersebut dan membukanya untuk melihat isinya. Dompet itu tersebut terdapat sebuah kartu identitas berupa SIM, KTP, dan beberapa surat penting, tabungan yang isinya sangat banyak dan sebuah kartu kredit berwarna hitam. Sempat terpikirkan olehku untuk menggunakan isi dari dompet tersebut. Namun, aku berubah pikiran, dan mencoba berpikir sehat. Aku harus mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya. Sepulangnya aku dari rumah sahabatku, aku mengembalikan dompet tersebut. Aku mencoba mencari alamat pemilik dompet tersebut dengan melihat alamat yang ada di KTP.

Baca Juga: Contoh Teks Anekdot

“Permisi pak, apakah benar ini alamat pak Dimas?” Tanyaku “Saya Dodi, hendak bertemu dengan Pak Dimas karena ada sebuah urusan yang sangat penting.”

Kebetulan pak Dimas berada di rumah, dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah pak Dimas.Lalu, aku menyerahkan sebuah dompet yang aku temukan tadi.

“Rumah kamu dimana, Dodi? Lalu, kerja dimana?” Tanya pak Dimas dengan sangat penasaran.

“Di kompleks Batok Angkasa, Pak. Saya masih belum mendapat pekerjaan dan sedang menunggu panggilan kerja. Tapi, ya seperti itu, Pak, saya sudah beberapa bulan belum menerima panggilan pekerjaan.” Jelasku

“Kalau boleh tau, kamu sarjana apa?” Tanya Pak Dimas

“Ilmu Administrasi, Pak”

“Kebetulan sekali,Dodi. Perusahaan saya sedang membutuhkan staff administrasi. Apabila kamu tertarik, besok kamu bisa mengunjungi kantor saya pukul 9.30 pagi. Ini silahkan, kartu nama saya.” Ucap pak Dimas.

“Apakah Bapak bersungguh-sungguh, Pak?” tanyaku bersemangat.

“Iya Nak. Saya sangat memerlukan karyawan yang jujur dan penuh dedikasi sepertimu”

“Terima kasih pak.”

Ini seolah-olah tidak nyata bagiku, seperti sebuah keajaiban. Aku percaya bahwa perbuatan baik akan mendapat imbalan yang baik pula. Aku sungguh bersyukur bahwa aku tidak terbujuk oleh rayuan setan untuk mengambil yang bukan hakku. Ini seolah-olah tidak nyata bagiku, seperti sebuah keajaiban.

Unsur Intrinsik Teks Dompet yang Hilang

Tema : Nilai Moral
Tokoh : Andi dan Pak Herman
Alur : Maju
Latar : Trotoar, rumah pak Herman, sedih, bahagia
Gaya bahasa : Lugas
Sudut pandang : Orang pertama
Amanat : Kejujuran merupakan suatu sifat yang sangat mulia dan orang yang jujur akan memperoleh balasan tersendiri.

Keutamaan Sedekah

“Bu, maaf hanya segini yang bisa bapak beri kepada Ibu. Karena dagangan Bapak hanya laku sedikit.” ucap Bapak sembari memberi uang untuk kebutuhan rumah tangga kepada Ibu.

“Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting bapak sudah berusaha dan uangnya halal, dan juga rejeki sudah diatur oleh Tuhan, Pak.”

Keesokannya, Bapak membawa barang dagangannya ke pasar untuk dijual. Namun, ditengah perjalanan Bapak bertemu dengan seorang kakek tua yang sedang bingung mencari jalan. 

“Ada apa, Kek, apakah Kakek tersesat?” Tanya Bapak menghampiri Kakek tua itu.

“Maaf, Nak, bolehkah kakek meminta tolong? Kakek ingin pulang tapi tidak punya uang.” jelas Kakek pada Bapak.

“Sebenarnya uangku tidak seberapa, terlebih lagi dagangan dari pagi tidak terjual sama sekali. Uang ini bahkan mungkin tidak cukup untuk makan keluarga hari ini. Tapi ya sudahlah, mungkin kakek ini lebih membutuhkan. Ustad juga pernah berkata bahwa sedekah bisa melancarkan rizki. Bismillah.” Gumam Kakek dalam hati.

“Baik, Kek. Ini ada uang namun tidak seberapa, tapi sepertinya cukup untuk Kakek naik bus sampai ke rumah Kakek. Mari saya antar kakek ke terminal.” Ucap Bapak.

“Terima kasih banyak ya, Nak. Semoga Allah melancarkan rezekimu.”

“Amin. Terima kasih Kek.

Sesudah mengantar Kakek ke terminal, Bapak kembali pergi ke pasar untuk menjajakan dagangannya. Sesampai di pasar, seolah mukjizat datang pada Bapak, orang-orang banyak yang membeli dagangan Bapak hingga habis.“Alhamdulillah. Rezeki seorang hamba memang tidak kemana. Memang sedekah benar-benar bisa melancarkan rizki.” Ujar pak Joko Bersyukur.

Pejuang

oleh Maria Maghdalena Bhoernomo dengan beberapa perubahan

Lelaki tua itu selalu menggunakan lencana merah putih yang disematkan di bajunya. Dimana saja berada, lencana merah putih selalu menghiasi penampilannya. Ia memang seorang pejuang yang telah berperang bersama para pahlawan di masa penjajahan sebelum bangsa dan negara ini merdeka. Kini semua teman seperjuangannya telah tiada. Ia sering bersyukur karena mendapat karunia umur panjang. Dan dia bisa menyaksikan rakyat hidup dalam kedamaian. Tak lagi dijajah oleh bangsa lain. Tidak lagi berperang gerilya keluar masuk hutan. Tapi ia juga sering merintih setiap kali membaca koran yang memberitakan keadaan negara ini semakin miskin akibat korupsi yang telah dianggap wajar bagi semua pengelola negara.

Banyak kekayaan negara juga dikuras habis-habisan oleh perusahaan asing yang telah  berkolaborasi dengan elite politik. Kini, semua para elite politik hidup dalam kemewahan, persis seperti para pengkhianat bangsa sebelum negara ini merdeka. Dulu, pada masa penjajahan, para pengkhianat bangsa menjadi mata-mata Kompeni. Mereka tega mengorbankan anak bangsa sendiri demi keuntungan pribadi. Mereka mendapat berbagai fasilitas mewah. Seperti rumah, mobil dan juga perempuan-perempuan cantik. Ia tiba-tiba teringat akan pengalamannya telah membantai sejumlah pengkhianat bangsa di masa penjajahan.

Saat itu dia sedang ditugaskan oleh Jenderal Sudirman untuk membersihkan negara dari para pengkhianat bangsa yang sudah tega mengorbankan siapa saja demi keuntungan peribadinya. ”Para pengkhianat bangsa adalah seorang musuh yang lebih berbahaya dibanding Kompeni. Mereka tak pantas hidup di negara sendiri. Kita harus menumpasnya sampai habis. Mereka tidak mungkin bisa diajak berjuang sebab sudah nyata-nyata berkhianat,” Jenderal Sudirman berbisik di telinganya ketika ia ikut bergerilya di tengah hutan. Ia kemudian bergerilya ke kota-kota untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa. Ia berjuang sendirian menumpas kaum pengkhianat bangsa.

Dengan menyamar sebagai penjual tape dan air perasan tape singkong yang bisa diminum sebagai pengganti atau tuak,ia mendatangi rumah-rumah kaum pengkhianat bangsa. Pada saat itu banyak kaum pengkhianat bangsa yang gemar membeli air perasan tape singkong. Dasar kaum pengkhianat, senang sekali bisa mengumbar nafsu saja. Ia begitu dendam kepada kaum pengkhianat bangsa. Mereka harus dibinasakan dengan cara apa saja. Dan ia lebih memilih cara paling mudah tapi sangat ampuh untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa.

Air perasan tape singkong sengaja memasukan racun yang diperoleh dari seorang sahabatnya berkebangsaan Tionghoa yang sangat mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Entah terbuat dari bahan apa, racun itu sangat berbahaya. Jika sudah dicampur dengan air perasan tape singkong, lalu diminum oleh si pengkhianat bangsa, maka dalam waktu dua jam setelah meminumnya, maka si peminum akan tertidur untuk selamanya.

Tak pernah ada yang tahu, betapa kaum pengkhianat bangsa tewas satu persatu setelah meminum air perasan tape singkong yang sudah dicampur dengan racun. Dokter-dokter yang menolong mereka menduga mereka mati akibat serangan jantung. Dukun-dukun yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat terkena santet. Pemuka-pemuka agama yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat kutukan Tuhan karena mereka telah banyak berbuat dosa.

Bagaimana teman-teman? Apakah kalian sudah paham tentang teks cerpen? Jika masih ada yang ingin ditanyakan, langsung tulis di komentar, ya. Sampai jumpa!

Lihat juga materi lain: Membaca Intensif | Pengertian, Tujuan, Jenis, Manfaat, dan Tekniknya