1. Kelas 7 IPA

Pelajari 7 Teori Pembentukan Tata Surya Beserta Pencetusnya

Halo, Kawan Literasi! Pada artikel kali ini, Studio Literasi akan membahas teori pembentukan tata surya berdasarkan pendapat dari para ahli di bidang astronomi. Pada teori pembentukan tata surya ini akan lebih dalam membahas bagaimana matahari, planet, serta satelit dapat terbentuk dan menjadi sistem tata surya yang kita kenal sekarang.

Teori-teori ini tentunya dicetuskan melalui berbagai macam penelitian dan eksperimen guna mencari penjelasan logis atas fenomena terciptanya sistem tata surya. Yuk kita simak!

Nebula sebagai salah satu teori pembentukan tata surya (Sumber: Unsplash)
Nebula sebagai salah satu teori pembentukan tata surya (Sumber: Unsplash)

7 Teori Pembentukan Tata Surya 

1. Teori Awan Debu

Teori pembentukan tata surya pertama diawali dari teori Awan Debu. Teori ini dicetuskan oleh Carl Von Weizsacker dan G.P Kuiper. Menurut mereka tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu hidrogen serta helium. Awan pada teori ini menarik debu ke dalam saat berputar sehingga terjadi pemadatan. Proses pemadatan ini dapat dimisalkan seperti bola salju yang akan bertambah besar apabila bergerak melalui banyak kepingan salju. Bola salju diibaratkan sebagai gumpalan awan gas dan kepingan salju adalah debu yang terpadatkan.

Akibat dari proses pemadatan tersebut, terbentuklah piringan cakram tebal yang tebal di pusat dan tipis di bagian pinggir. Bagian pusat yang tebal kemudian membentuk matahari sedangkan bagian pinggirnya yang lebih tipis membentuk proto planet.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://museumnusantara.com/feed/,https://sma.studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

2. Teori Planetesimal

Teori pembentukan tata surya Planetesimal ini dicetuskan pertama kali oleh Forest Ray Moulton dan T.C. Chamberlain yang merupakan seorang astronom dan ahli geologi. Teori ini dicetuskan oleh keduanya pada sekitar tahun 1900.

Baca Juga:   Klasifikasi Makhluk Hidup

Pengertian planetesimal dalam teori pembentukan tata surya adalah pada awalnya tata surya terbentuk ketika sebuah bintang berukuran sebesar matahari melintasi ruang angkasa dengan cukup cepat dan mengorbit dekat sekali dengan matahari. Kemudian terjadilah gaya tarik menarik antara bintang tersebut dengan matahari disebabkan oleh gaya gravitasi dari masing-masing bintang. Kejadian tersebut mengakibatkan sebagian material matahari tertarik dan berhamburan keluar. 

Beberapa material matahari yang berhamburan tidak jauh dari matahari, berhasil tertarik kembali dan bergabung dengan matahari. Namun, material lain yang terseret cukup jauh dari matahari akhirnya hanya mengambang di angkasa. Material-material yang mengambang tersebut perlahan-lahan mengumpul, menyatu, dan memadat menjadi planet-planet dan penyusun sistem tata surya lainnya.

3. Teori Nebula

Menurut teori ini, urutan teori pembentukan tata surya menurut teori nebula diawali dari terbentuknya suatu kabut tipis gas yang sangat luas bernama nebula. Nebula atau massa gas raksasa ini berputar kemudian berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan membentuk sesuatu mirip bola. 

Kemudian rotasi nebula yang terjadi menjadi semakin kencang sehingga membuat bagian tengah dari massa nebula menggelembung dan menyebabkan lingkaran materi dari nebula terlempar keluar. Kemudian materi berupa gas yang terlempar mendingin, mengecil, dan akhirnya memadat menjadi planet-planet. Selanjutnya pusat massa yang menjadi pusat rotasi planet-planet, berpijar dan terbentuklah matahari yang kita kenal saat ini.

Teori pembentukan tata surya nebula dikemukakan oleh seorang filsuf asal Jerman bernama Immanuel Kant. Kemudian pendapat Kant perihal teori nebula ini diperkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon) yang merupakan astronom berkebangsaan Prancis.

4. Teori Pasang Surut

Teori Pasang Surut merupakan teori pembentukan tata surya yang sebenarnya hampir sama dengan teori planetesimal yang sudah disebutkan sebelumnya. Jadi teori ini diawali oleh adanya sebuah bintang yang berukuran sebesar matahari yang mengorbit terlalu dekat dengan matahari yang menyebabkan terjadinya gaya tarik menarik antara keduanya. 

Baca Juga:   Lapisan Bumi

Akibat gaya tarik menarik tersebut, gravitasi bintang berhasil menarik gelombang pasang gas-gas panas milik matahari. Gravitasi bintang tersebut berhasil menarik gelombang gas-gas matahari dan terbentuklah filament gas yang berbentuk mirip cerutu. Kemudian filamen gas hasil gaya tarik menarik tersebut yang menjadi awal terbentuknya planet dan penyusun sistem tata surya yang lainnya.

Teori Pasang Surut ini dikemukakan pada tahun 1918 oleh Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys asal Inggris. Mereka beranggapan bahwasanya filament gas berbentuk cerutu tersebut menjadi penjelasan masuk akal terkait dengan ukuran planet yang berbeda-beda.

5. Teori Bintang Kembar 

Teori ini dikemukakan  pada tahun 1956 oleh seorang astronom bernama R.A. Lyttleton. Teori Bintang Kembar beranggapan bahwa tata surya awalnya terbentuk oleh adanya dua bintang besar yang sudah ada sebelumnya. Kemudian salah satu dari bintang besar tersebut mengalami benturan dengan bintang lain yang menyebabkan bintang tersebut hancur. 

Material bintang hasil tabrakan tersebut akhirnya keluar berhamburan dan mengambang di tata surya. Material yang berhamburan tersebut kemudian mengalami pendinginan dan pemadatan menjadi planet-planet. Lalu bintang besar yang tidak mengalami tabrakan masih utuh dan menjadi matahari dan menjadi pusat orbit dari planet-planet yang terbentuk akibat tabrakan.

6. Teori Orbit Planet

Teori Orbit Planet ini dicetuskan oleh Johannes Kepler. Menurutnya, planet bergerak dengan memenuhi tiga hukum gerak planet. Tiga hukum ini menjelaskan bagaimana gambaran dasar gerakan planet. Lebih jelasnya lagi hukum ini menjelaskan orbit planet yang mengitari matahari, hubungan antara jarak sebuah planet dari matahari, kecepatan gerak planet, serta waktu yang dibutuhkan planet untuk menyelesaikan satu putaran.Ketiga hukum tersebut berbunyi:

1. setiap planet bergerak dalam lintasan elips dengan matahari di salah satu fokusnya

Baca Juga:   Sel Hewan

2. luas daerah yang dilewati pada waktu yang sama akan selalu sama

3. periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke matahari

Hukum gerak planet menurut Kepler (Sumber: Wikipedia)
Hukum gerak planet menurut Kepler (Sumber: Wikipedia)

7. Hipotesis Kuiper

Teori pembentukan tata surya yang terakhir adalah Hipotesis Kuiper yang dicetuskan oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1905 –1973. Pada hipotesis ini, pada awalnya terdapat formasi bintang-bintang di tata surya. Kemudian formasi bintang-bintang tersebut memadat menjadi dua pusat yang selanjutnya pusat tersebut berkembang dalam awan antarbintang dari gas hidrogen.

Dalam perkembangannya, salah satu pusat berkembang lebih besar dan memadat menjadi bintang tunggal. Bintang tunggal yang terpadatkan tersebut menjadi matahari yang ada pada tata surya kita sekarang.

Itulah pembahasan mengenai teori pembentukan tata surya beserta para ahli yang mencetuskannya. Semoga artikel materi ini dapat membantu Kawan Literasi dalam memahami teori pembentukan tata surya beserta penjelasan urutannya. Jangan lupa Kawan Literasi sekalian bisa cek artikel Studio Literasi lainnya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan! 

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Pelajari 7 Teori Pembentukan Tata Surya Beserta Pencetusnya

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Dalam melakukan pengukuran  fisika, kita terlebih dahulu harus paham mengenai konsep besaran dan satuan. Besaran sendiri berdasarkan satuannya terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Pada pembahasan kali ini, Studio Literasi akan membahas besaran pokok. Mari kita simak artikel berikut! Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Fisika Sebelum memulai ke pembahasan mengenai besaran pokok, ada baiknya […]
Pernahkah Kawan Literasi menggantungkan bingkai foto di dinding? Nah, kalau pernah, tahukah kamu kenapa paku yang menahan bingkai fotomu bisa menancap pada tembok yang tebal? Yap, hal itu dikarenakan adanya tekanan pada paku.  Tekanan merupakan besarnya suatu gaya yang bekerja pada luasan bidang tekan. Jadi, ketika ujung paku yang memiliki permukaan runcing ditempelkan pada dinding, […]

Trending

Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, kita mengelompokkan teknologi menjadi dua jenis, yaitu teknologi ramah lingkungan dan teknologi tidak ramah lingkungan. Pada artikel ini, Studio Literasi akan membahas teknologi tidak ramah lingkungan beserta dampak serta contohnya. Simak pembahasan Studio Literasi di bawah ini! Definisi dan Prinsip dari Teknologi Tidak Ramah Lingkungan Hadirnya teknologi sesungguhnya ada untuk membantu […]
Pernahkah Kawan Literasi ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita seperti ketika ia membukakan pintu atau memuji penampilan kita? Pastinya pernah, dong. Mengungkapkan rasa terima kasih merupakan respon yang paling sederhana atas kebaikan yang kita terima tetapi juga mengandung arti yang begitu besar. Sama seperti bahasa lainnya, bahasa Inggris juga memiliki ungkapan […]
Pada kehidupan sehari-hari Kawan Literasi pasti pernah mengucapkan selamat kepada orang lain yang telah mendapatkan kesuksesan, baik itu mendapatkan kelulusan, pekerjaan, ulang tahun atau seseorang yang sedang menikah. Dalam bahasa Inggris, terdapat materi expression of congratulations yang digunakan untuk mengungkapkan ucapan selamat kepada orang lain. Nah, pada kali ini, Studio Literasi akan mengulas materi ini […]