1. Kelas 7 PAI

Biografi & Kisah Umar Bin Khattab Yang Patut Diteladani

Assalamualaikum Sobat Literasi! Pada artikel terbaru ini, Studio Literasi akan mengajak teman-teman untuk mengetahui biografi salah satu khalifah, yaitu kisah Umar Bin Khattab.

Episode kali ini kita akan membahas Khalifah Umar Bin Khattab. Umar adalah salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang utama. 

Ia merupakan salah satu dari 4 Khulafaur Rasyidin selain Abu Bakar, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum. Umar juga salah satu dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.

Nama dan Nasab Umar Bin Khattab

Nama lengkapnya adalah Umar bin Al-Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyaah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin ‘Adi bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr. 

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://museumnusantara.com/feed/,https://sma.studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Khalifah kedua ini lahir pada tiga belas tahun setelah tahun Gajah. Beliau berasal dari suku Quraisy. 

Julukan Umar Bin Khattab

Al-Faruq (الفروق) yang memiliki arti Pembeda ialah julukan khasnya. Ia mendapat julukan tersebut karena memiliki kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan. 

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  “Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada hati dan lisan Umar, dia adalah Al-Faruq, Allah memisahkan antara kebenaran dan kebatilan melalui Umar”. 

Sifat Fisik dan Karakter Umar Bin Khattab

Karakter yang paling dikenali dari seorang Umar adalah watak keras dan pemberani. Sebab di masa jahiliah, ia dididik oleh sang ayah, Al-Khattab, dengan didikan yang amat keras. 

Ia dibebani tanggung jawab untuk menggembala untanya setiap hari. Hari-hari Umar yang keras, melelahkan dan memberatkan membuatnya memiliki karakter keras. 

Walau telah memeluk Islam, karakter kerasnya masih terbawa. Walaupun ia mampu menempatkan pada kondisi yang tepat. Hingga syetan pun takut terhadap Umar. 

“Apabila Umar berjalan di suatu lorong atau lembah, setan akan mengambil jalan di lorong atau lembah yang lain.”

Baca Juga:   Shalat Jamak dan Qasar: Pengertian, Dalil, dan Tata Caranya

Fisiknya berbadan tinggi tegap, bertubuh besar dan kuat. Kulitnya putih. Kata-kata Umar Bin Khattab amat keras dan tegas. Apabila berbicara didengar dan apabila memukul menyakitkan. 

Kisah Umar Bin Khattab

Sebelum Masuk Islam

Sebelum masuk Islam, ia adalah orang yang paling keras permusuhannya terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ia juga termasuk orang yang paling banyak menyakiti dan menyiksa kaum muslimin. 

Ada yang mengatakan bawah Umar tidak akan masuk Islam sampai ada keledainya al-Khattab yang masuk Islam.

Hal yang menyebabkan Al-Faruq ini menentang Islam bukan karena dia tidak mengerti dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Bukan pula karena fanatik dengan agama leluhurnya yang menyembah berhala. 

Namun ia memiliki pemikiran bahwa Nabi Muhammad SAW dengan ajaran barunya telah membuat masyarakat Quraisy dan Makkah terpecah belah dan berkonflik.  

Oleh karena itu,  Umar tidak menghendaki keadaan demikian. Dia ingin agar masyarakat Quraish dan Mekkah tidak terpecah belah. Melainkan bersatu, tertib, dan stabil. 

Untuk mengembalikan kondisi masyarakat Quraish seperti sediakala, ia berpikir satu-satunya jalan adalah dengan menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya. 

Latar Belakang itulah yang membuat pria bertubuh kekar ini sangat keras menentang dan memusuhi Islam. Bahkan Umar sampai akan membunuh Nabi Muhammad saw. 

“Aku ingin mencari orang yang berpindah agama itu (Nabi Muhammad Saw) yang telah memecah belah bangsa Quraisy, menghina impian Quraisy, mencela agama dan menghina Tuhan-Tuhannya. Aku ingin membunuhnya.”

Setelah Masuk Islam

Walau wataknya keras dan kata-kata Umar Bin Khattab menusuk, di akhir hayatnya beliau masuk Islam dan menjadi khalifah. 

Manusia hanya berencana, tapi Allah yang mewujudkannya. Meski semula Umar menentang Islam, namun kelak ia akan menjadi pembela Islam yang sangat gigih dan terdepan. 

Awal Mula Kisah Umar Bin Khattab Masuk Islam

Suatu hari saat Umar pergi ke tempat Nabi Muhammad saw untuk membunuhnya. Di tengah jalan beliau bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah. 

Baca Juga:   Zakat

Nu’aim menyarankan agar Umar mengurus saudarinya terlebih dahulu, Fatimah binti Khattab, dan iparnya, Sa’id bin Zaid bin Amr, yang sudah masuk Islam, sebelum menghadapi Nabi Muhammad saw.

Umar langsung ke rumah Fatimah dengan amarahnya, karena adiknya telah masuk Islam. Ketika sampai di rumah Fatimah, ia mendengar Khabbab bin al-Arat sedang membacakan ayat suci Al-Qur’an Surat Thaha kepada Fatimah dan Sa’id bin Zaid bin Amr. 

Singkat cerita, hati Sang Al-Faruq luluh dan terkesima dengan keindahan kata-kata Al-Qur’an yang dibacakan Khabbab. Seketika itu, dia meminta Khabbab untuk mengantarnya bertemu dengan Nabi Muhammad saw lalu menyatakan dirinya masuk Islam.

Kepemimpinan Umar Bin Khattab

umar bin khattab
Tokoh Umar Bin Khattab dalam Serial Omar “Umar Bin Khattab”, Foto Oleh PKS Jaksel

Umar menjadi khalifah saat menjelang wafatnya Abu Bakar Ash Siddiq. Ia diberi wasiat untuk meneruskan kepemimpinan khalifah. Keputusan ini didukung sahabat Nabi yang lain.

Sebagai seorang khalifah, ia sangat peduli terhadap rakyatnya. Selama menjadi pemimpin, ia selalu berkeliling menemui rakyatnya. 

Ia selalu memastikan apakah ada di antara mereka yang kelaparan, sakit, atau kesusahan. Bahkan sekelas Khalifah Umar Bin Khattab dengan banyak urusan, masih menyempatkan waktunya untuk mendengarkan curhatan rakyatnya.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari keteladanan Ayah Hafsah ini. Pada masa kepemimpinannya, agama islam mengalami kemajuan yang sangat pesat. 

Pasukan muslimin berhasil mengalahkan dua imperium besar yaitu Romawi dan Persia. Masa kepeimpinan Umar Bin Khattab Islam mencapai masa gemilang. Kepemimpinan Umar Bin Khattab memulai ekspansi Islam. 

Tentara muslim sebanyak 46.000 orang meluaskan ekspansi dengan mengalahkan 300.000 tentara Romawi di dataran Yarmuk. Ibu kota Suriah, Damaskus, dikuasai muslim tahun 635. 

Ekspansi Islam diteruskan ke Mesir di bawah kepemimpinan Amr in Ash. Kemudian ke negara Irak di bawah kepemimpinan Sa’ad bin Abi Waqqash. Tak lupa Ibu kota Mesir Alexandria ditaklukkan Muslimin pada 641 M. 

Kekuasaan Islam menjadi luas meliputi jazirah Arab, Palestina, Suriah, sebagian Persia, dan Mesir pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab. Khalifah Umar Bin Khattab membagi daerah ini menjadi provinsi dengan dipimpin satu gubernur. 

Baca Juga:   Pelajari Tingkatan, Ciri-Ciri, & Apa Arti Ikhlas di Sini

Detik-Detik Kematian Umar Bin Khattab

Di akhir hayatnya pada waktu itu Umar berjalan menuju masjid, pada saat itu wajahnya tampak bercahaya karena sinar dari cahaya bulan. 

Didalam masjid, para jamaahnya telah menunggunya menjadi imam. Lalu Khalifah Umar mendirikan shalat sunnah fajar. Sesaat kemudian muazin melantunkan iqamat dan khalifah Umar maju ke depan menuju tempat imam. 

Beberapa saat kemudian, suara takbir sang khalifah belum juga terdengar. Rupanya telah ada yang menikam Umar. Ia berdiri di shaf pertama, tepatnya dibelakang Umar. 

Setelah itu juga orang tersebut segera kabur dari masjid. Ia sambil menikam siapa saja yang ia temui dikanan dan kirinya. Terdapat tiga belas orang lelaki menjadi korban, dan tujuh diantaranya meninggal dunia.

Umar seketika itu ambruk. Ia roboh, darah bersimbah membasahi jubah sang Khalifah dan lantai mihrab. Umar yang tengah terkapar menahan sakit, segera menarik Abdurrahman ibn Auf untuk mengimami shalat. 

Setelah itu Abdullah ibn Abbas segera membawa Umar kerumahnya. Kondisi demikian mmebuat Umar merasa akan menghadap Allas SWT. 

Maka beliau memanggil anaknya Abdullah ibn Umar untuk menyuruhnya ke rumah Ummul Mukminin Aisyah agar meminta Izin agar jenazahnya dikebumikan disamping dua orang sahabat utamanya (Rasulullah SAW dan Abu Bakar). Lalu Aisyah pun mengizinkannya.

Kata-kata Umar Bin Khattab

1. “Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah keadaan tenang dan sabar”.

2. “Manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat”.

3. “Bila engkau hendak memuji seseorang, maka puji lah Allah. Karena tiada seorang manusia pun di dunia yang lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah”.

4. “Orang yang paling aku suka adalah dia yang menunjukkan kesalahanku”.

5. “Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan”.

Nah itulah kisah Umar Bin Khattab dan keteladanannya. Semoga bisa kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Zakat

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Biografi & Kisah Umar Bin Khattab Yang Patut Diteladani

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Dalam melakukan pengukuran  fisika, kita terlebih dahulu harus paham mengenai konsep besaran dan satuan. Besaran sendiri berdasarkan satuannya terbagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Pada pembahasan kali ini, Studio Literasi akan membahas besaran pokok. Mari kita simak artikel berikut! Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Fisika Sebelum memulai ke pembahasan mengenai besaran pokok, ada baiknya […]
Pernahkah Kawan Literasi menggantungkan bingkai foto di dinding? Nah, kalau pernah, tahukah kamu kenapa paku yang menahan bingkai fotomu bisa menancap pada tembok yang tebal? Yap, hal itu dikarenakan adanya tekanan pada paku.  Tekanan merupakan besarnya suatu gaya yang bekerja pada luasan bidang tekan. Jadi, ketika ujung paku yang memiliki permukaan runcing ditempelkan pada dinding, […]

Trending

Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, kita mengelompokkan teknologi menjadi dua jenis, yaitu teknologi ramah lingkungan dan teknologi tidak ramah lingkungan. Pada artikel ini, Studio Literasi akan membahas teknologi tidak ramah lingkungan beserta dampak serta contohnya. Simak pembahasan Studio Literasi di bawah ini! Definisi dan Prinsip dari Teknologi Tidak Ramah Lingkungan Hadirnya teknologi sesungguhnya ada untuk membantu […]
Pernahkah Kawan Literasi ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita seperti ketika ia membukakan pintu atau memuji penampilan kita? Pastinya pernah, dong. Mengungkapkan rasa terima kasih merupakan respon yang paling sederhana atas kebaikan yang kita terima tetapi juga mengandung arti yang begitu besar. Sama seperti bahasa lainnya, bahasa Inggris juga memiliki ungkapan […]
Pada kehidupan sehari-hari Kawan Literasi pasti pernah mengucapkan selamat kepada orang lain yang telah mendapatkan kesuksesan, baik itu mendapatkan kelulusan, pekerjaan, ulang tahun atau seseorang yang sedang menikah. Dalam bahasa Inggris, terdapat materi expression of congratulations yang digunakan untuk mengungkapkan ucapan selamat kepada orang lain. Nah, pada kali ini, Studio Literasi akan mengulas materi ini […]